Bacaan I: Yeh 34:11-12.15-17 "Wahai domba-domba-Ku, aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba."
Mazmur Tanggapan: Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6, Ul: lih. 1 "Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku."
Bacaan II: 1Kor 15:20-26.28 "Ia menyerahkan Kerajaan kepada Bapa supaya Allah menjadi semua di dalam semua."
Bait Pengantar Injil: Mrk 11:10 "Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Diberkatilah kerajaan yang telah tiba, kerajaan Bapa kita Daud."
Bacaan Injil: Mat 25:31-46 "Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya dan akan memisahkan mereka seorang dari seorang."
warna liturgi putih
Andreas F. Borchert | CC BY-SA 4.0
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, hari Minggu ini kita merayakan hari Minggu terakhir dalam tahun liturgi kita saat ini, dan oleh karena itu, kita merayakan dengan sukacita Hari Raya Tuhan kita Yesus Kristus, Raja Semesta Alam. Gereja mengingat hari ini, Tuhan Yesus Kristus Juruselamat dan juga Raja kita, yang akan datang pada akhir zaman, pada saat yang dipilih-Nya sendiri, untuk mengadili semua orang, dari masa lalu, masa kini dan masa mendatang.
Dalam bacaan Kitab Suci hari ini, kita mendengar bagaimana Tuhan kita adalah Raja, yang harus dimuliakan dan dipuja, ditaati dan didengarkan, namun Dia juga Gembala kita, yang bertanggung jawab terhadap kita, Yang peduli pada kita dan mengasihi kita semua dari kita tanpa kecuali, dari yang terkecil di antara kita hingga yang terbesar. Dialah Gembala kita yang Baik, yang memimpin semua umat beriman menuju diri-Nya, agar semua orang mendapat kedamaian di dalam Dia. Dia menunjukkan kepada kita semua wajah kerajaan yang sejati, yang memimpin dengan memberi teladan.
Dialah Raja Sejati yang Esa, yang darinya semua otoritas berasal, dan dari siapa semua kekuasaan bersandar. Semua penguasa, pemimpin, raja, presiden, dan semua orang yang memegang kekuasaan di dunia ini hanya diberi kepercayaan untuk memegang kekuasaan, dan diberi kepercayaan untuk mengurus rakyat yang mereka pimpin. Namun, seperti yang telah kita lihat sepanjang sejarah umat manusia, banyak pemimpin dan penguasa yang menyalahgunakan kekuasaan dan wewenang yang diberikan kepada mereka, dan menjadi mabuk olehnya, sehingga kehilangan pandangan tentang apa yang seharusnya mereka lakukan sebagai raja dan penguasa.