Bacaan I: 2Sam 7:4-5a.12-14a.16 "Tuhan Allah akan memberikan Dia takhta Daud bapa-Nya."
Mazmur Tanggapan: Mzm 89:2-3.4-5.27.29; Ul: 37 "Anak cucunya akan lestari untuk selama-lamanya."
Bacaan II: Rm 4:13.16-18.22 "Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya."
Bait Pengantar Injil: Mzm 84:5 "Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti."
Bacaan Injil: Mat 1:16.18-21.24a "Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan."
Mazmur Tanggapan: Mzm 89:2-3.4-5.27.29; Ul: 37 "Anak cucunya akan lestari untuk selama-lamanya."
Bacaan II: Rm 4:13.16-18.22 "Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya."
Bait Pengantar Injil: Mzm 84:5 "Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti."
Bacaan Injil: Mat 1:16.18-21.24a "Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan."
warna liturgi putih
bacaan Kitab Suci silakan baca di Alkitab atau klik tautan ini
Saudara-saudari
terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita bersama-sama merayakan Hari
Raya St Yusuf, suami SP. Maria. Gereja menempatkan Santo Yusuf pada
tempat yang sangat terhormat karena kedekatannya dengan Tuhan kita
Yesus, sebagai bapak angkat yang melindungi dan membimbing Dia pada
tahun-tahun awal kehidupannya di dunia, dan juga karena kebenaran dan
imannya kepada Tuhan.
St Yusuf adalah penghubung penting antara Tuhan dan janji-Nya yang telah lama ditunggu-tunggu kepada Adam, Abraham, Daud dan semua orang yang dengannya Dia membuat Perjanjian-Nya. Pertama-tama, St Yusuf adalah ayah sah Tuhan Yesus meskipun ia bukan ayah kandung-Nya, karena Tuhan berinkarnasi oleh Roh Kudus di dalam rahim Maria, ibu-Nya dan tidak dikandung melalui cara duniawi seperti yang dilakukan oleh siapa pun. Melalui kebapaan yang sah itu, Yesus, Tuhan dan Juruselamat kita, menjadi keturunan Adam, Abraham, Daud dan semua yang disebutkan sebelumnya.
Dalam bacaan pertama kita hari ini kita mendengar tentang percakapan antara Nabi Natan dan Raja Daud yang berbicara tentang pembangunan Bait Allah di Yerusalem. Jika kita membaca kitab nabi Samuel dan kitab Raja-raja kita akan menyadari bahwa Daud sebenarnya ingin membangun Rumah Tuhan, dan melakukan banyak persiapan untuk itu. Namun Tuhan berfirman kepadanya bahwa bukan dia yang akan membangun Rumah untuknya, melainkan putranya.
Di sini kita dapat melihat dua penafsiran atas apa yang Tuhan katakan kepada Daud melalui nabi Natan. Yang pertama adalah yang literal, yang berarti bahwa putra Daud, Raja Salomo, akan menjadi orang yang membangun sebuah Bait Suci megah yang layak bagi Tuhan, dan yang selanjutnya dikenang setelah dia sebagai Bait Suci Salomo. Namun ada makna paralel yang kedua yaitu jika kita membaca keseluruhan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, maka kita akan memahaminya dengan lebih baik.
St Yusuf adalah penghubung penting antara Tuhan dan janji-Nya yang telah lama ditunggu-tunggu kepada Adam, Abraham, Daud dan semua orang yang dengannya Dia membuat Perjanjian-Nya. Pertama-tama, St Yusuf adalah ayah sah Tuhan Yesus meskipun ia bukan ayah kandung-Nya, karena Tuhan berinkarnasi oleh Roh Kudus di dalam rahim Maria, ibu-Nya dan tidak dikandung melalui cara duniawi seperti yang dilakukan oleh siapa pun. Melalui kebapaan yang sah itu, Yesus, Tuhan dan Juruselamat kita, menjadi keturunan Adam, Abraham, Daud dan semua yang disebutkan sebelumnya.
Dalam bacaan pertama kita hari ini kita mendengar tentang percakapan antara Nabi Natan dan Raja Daud yang berbicara tentang pembangunan Bait Allah di Yerusalem. Jika kita membaca kitab nabi Samuel dan kitab Raja-raja kita akan menyadari bahwa Daud sebenarnya ingin membangun Rumah Tuhan, dan melakukan banyak persiapan untuk itu. Namun Tuhan berfirman kepadanya bahwa bukan dia yang akan membangun Rumah untuknya, melainkan putranya.
Di sini kita dapat melihat dua penafsiran atas apa yang Tuhan katakan kepada Daud melalui nabi Natan. Yang pertama adalah yang literal, yang berarti bahwa putra Daud, Raja Salomo, akan menjadi orang yang membangun sebuah Bait Suci megah yang layak bagi Tuhan, dan yang selanjutnya dikenang setelah dia sebagai Bait Suci Salomo. Namun ada makna paralel yang kedua yaitu jika kita membaca keseluruhan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, maka kita akan memahaminya dengan lebih baik.