| Halaman Depan | Indonesian Papist | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

November 20, 2025

Jumat, 21 November 2025 Peringatan Wajib SP. Maria Dipersembahkan kepada Allah

 

Bacaan I: 1Mak 4:36-37.52-59 "Mereka menahbiskan mezbah dan dengan sukacita mempersembahkan kurban."
   
Mazmur Tanggapan: MT 1Taw 29:10.11abc.11d-12a.12bcd  "Ya Tuhan, kami memuji nama-Mu yang agung."

Bait Pengantar Injil: Yoh 10:27 "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku."

Bacaan Injil: Luk 19:45-48 "Rumah-Ku telah kalian jadikan sarang penyamun."
   
warna liturgi putih
 
 Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
 
 
 Saudara-saudari terkasih, pada hari ini Gereja memperingati Santa Perawan Maria dipersembakan kepada Allah sebagai seorang anak oleh orang tuanya di Bait Allah di Yerusalem. Sebelum kelahiran Maria, orang tuanya menerima pesan surgawi bahwa mereka akan melahirkan seorang anak. Sebagai ucapan syukur atas karunia Tuhan atas kelahiran Maria, mereka membawanya ke Bait Allah untuk mempersembahkan putri tunggal mereka kepada Tuhan. Perayaan ini pertama kali dirayakan pada abad ke-11 di dalam Gereja Katolik Bizantium. Peringatan ini diperkenalkan ke dalam Gereja Katolik Roma pada abad ke-15 oleh Paus Gregorius XI, kemudian dihapus dari kalender oleh Paus Pius V pada pertengahan abad ke-16. Paus Sixtus V kemudian menetapkan kembali peringatan ini pada tahun 1585, dan masih dirayakan hingga saat ini, memperingati iman orang tuanya, Yoakim dan Anna, dan kemurnian Maria.
 
Marilah sekarang kita mererenungkan Sabda Injil hari ini yang sangat singkat: hanya 4 ayat. Tuhan Yesus memasuki Bait Suci dan mengusir mereka yang menyalahgunakannya. Ia mengajarkan bahwa rumah Allah dimaksudkan untuk berdoa. Para pemimpin marah, tetapi umat mendengarkan dengan saksama. Melalui Sabda Tuhan pada hari ini kita diundang untuk bertanya apakah ibadah kita nyata dan apakah hati kita terbuka terhadap sabda-Nya. Baik bacaan pertama maupun Injil menyoroti pentingnya melindungi apa yang kudus dan menjaga hati serta ruang ibadah kita tetap berpusat pada Tuhan.
 
Kadang-kadang, kita bahkan mungkin lupa bahwa kita berada di ruang yang suci dan sakral. Perhatikan kedamaian, kesucian gereja.. Ruang peribadatan kita hendaknya bersih dan bebas dari pengaruh duniawi. Ketika kita memasuki gereja, kita hendaknya memperlakukannya dengan penuh hormat, mengingat bahwa itu adalah tempat untuk berdoa, bukan tempat untuk urusan bisnis atau kegiatan santai.

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.