Bacaan I: 1Tim 3:14-16 "Sungguh agunglah rahasia iman kita."
Mazmur Tanggapan: Mzm 111:1-6 "Agunglah karya Tuhan."
Bait Pengantar Injil: Yoh 6:64b.69b "Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Pada-Mulah sabda kehidupan kekal."
Bacaan Injil: Luk 7:31-35 "Hikmat Allah dibenarkan oleh orang yang menerimanya."
Mazmur Tanggapan: Mzm 111:1-6 "Agunglah karya Tuhan."
Bait Pengantar Injil: Yoh 6:64b.69b "Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Pada-Mulah sabda kehidupan kekal."
Bacaan Injil: Luk 7:31-35 "Hikmat Allah dibenarkan oleh orang yang menerimanya."
warna liturgi hijau
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atauklik tautan ini
![]() |
| Karya:Tinnakorn Jorruang/istock.com |
Kemudian, dari bacaan Injil Lukas, kita mendengar sabda Tuhan Yesus kepada para murid dan pengikut-Nya, tentang keluh kesah-Nya atas kenyataan betapa orang-orang begitu plin-plan dalam perilaku dan iman mereka kepada Tuhan, sehingga mereka terus mengubah sikap dan tindakan mereka, dalam tanggapan dan sikap menghakimi mereka terhadap orang-orang yang telah Tuhan utus ke tengah-tengah mereka untuk membantu dan membimbing mereka semua. Orang-orang itu, terutama para pemimpin dan tua-tua bangsa Yahudi, orang-orang Farisi, dan ahli Taurat, sering mengkritik Yesus sendiri maupun pewarta-Nya, Santo Yohanes Pembaptis, dengan berbagai alasan untuk mencoba membenarkan kritik mereka.
Namun pada hakikatnya, semua itu sebenarnya disebabkan oleh rasa superioritas mereka, dalam penolakan mereka untuk menerima dan mengakui bahwa mereka mungkin salah dalam cara dan pemikiran mereka. Itulah sebabnya, apa pun yang mereka temui, baik cara dan tindakan Santo Yohanes Pembaptis, maupun tindakan Tuhan Yesus sendiri, tak satu pun dari hal-hal ini dapat memuaskan atau diterima oleh para elit agama dan intelektual masyarakat tersebut. Orang Farisi dan ahli Taurat menganggap cara dan ajaran mereka sebagai satu-satunya versi yang benar, sehingga tidak ada yang berbeda dari ajaran mereka yang dapat ditoleransi atau diterima. Hal ini ingin diingatkan oleh Tuhan sendiri agar kita semua tidak menempuh jalan yang keras kepala dan memberontak yang sama dalam kehidupan kita masing-masing.
Kita semua diingatkan untuk rendah hati dalam cara kita menjalani hidup, dalam perkataan dan tindakan kita, dalam interaksi kita satu sama lain, dalam segala hal yang kita komitmenkan, agar iman kita sungguh-sungguh murni, dan kita layak dipanggil dan dianggap sebagai umat yang telah dipanggil dan dipilih Allah. Jika kita membiarkan kesombongan kita mengalihkan kita dari jalan hidup kita yang sejati, dalam menaati Allah, dalam mendengarkan Dia berbicara kepada kita, dan dalam menuntun kita ke jalan yang benar, maka kita tidak lebih baik dari orang Farisi dan ahli Taurat yang sering mengkritik dan menentang Tuhan dan Santo Yohanes Pembaptis, dan seperti nenek moyang mereka juga menentang pekerjaan dan tindakan para nabi dan utusan Allah. Marilah kita semua menjadi teladan iman yang cemerlang, teruslah rendah hati dan taat kepada kehendak Tuhan senantiasa. Semoga Tuhan menyertai kita semua dan memberkati kita semua dalam setiap upaya kita, sekarang dan selamanya. Amin.




