Bacaan I: Kis 1:15-17.20a.20c-26 "Harus ditambahkan kepada kami satu orang untuk menjadi saksi tentang kebangkitan Tuhan."
Mazmur Tanggapan: Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab "Tuhan telah menegakkan takhta-Nya di surga."
Bacaan II: 1Yoh 4:11-16 "Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita."
Bait Pengantar Injil: Yoh 14:18 "Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku pergi dan akan datang kembali kepadamu, dan hatimu akan bersukacita."
Bacaan Injil: Yoh 17:11b-19 "Supaya mereka menjadi satu sama seperti kita."
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
Mazmur Tanggapan: Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab "Tuhan telah menegakkan takhta-Nya di surga."
Bacaan II: 1Yoh 4:11-16 "Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita."
Bait Pengantar Injil: Yoh 14:18 "Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku pergi dan akan datang kembali kepadamu, dan hatimu akan bersukacita."
Bacaan Injil: Yoh 17:11b-19 "Supaya mereka menjadi satu sama seperti kita."
warna liturgi putih
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
DOA NOVENA ROH KUDUS LIHAT DI PUJI SYUKUR MULAI NOMOR. 90
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, hari Minggu ini adalah hari Minggu Paskah Ketujuh. Pada hari Minggu ini, yang di beberapa tempat diperingati Hari Raya Kenaikan Tuhan, kita memperingati hari Minggu Komunikasi Sosial Sedunia, dengan mengucap syukur terlebih dahulu kepada Tuhan karena telah menyatakan kepada kita keagungan-Nya, keselamatan dan rahmat yang telah Dia berikan kepada kita melalui Putra-Nya, Tuhan kita Yesus Kristus, Yang Bangkit. Penting bagi kita semua sebagai orang Katolik untuk mengetahui dengan baik tentang komunikasi karena ini adalah cara Tuhan sendiri mengungkapkan kebenaran dan kasih-Nya kepada kita.
Sejak awal, Tuhan selalu menampilkan diri-Nya dan kasih-Nya kepada kita baik melalui Dia yang berbicara langsung kepada kita, umat-Nya, atau melalui hamba-hamba-Nya seperti Musa dan para nabi, yang kemudian menyampaikan pesan dan firman Tuhan kepada kita. kepada siapa mereka dikirim. Dia selalu menyampaikan kehendak-Nya dan keinginan-Nya bagi umat-Nya melalui cara-cara ini, dan umat itu sendiri juga berkomunikasi dengan-Nya melalui wakil-wakil-Nya seperti para imam dan para nabi, sepanjang sejarah. Melalui semua ini orang-orang jadi mengetahui apa yang Tuhan ingin mereka lakukan, meskipun sering kali mereka tidak mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati dan lebih memilih menempuh jalan mereka sendiri yang memberontak.
Dalam bacaan pertama kita hari ini, yang diambil dari Kisah Para Rasul, kita mendengar momen ketika para Rasul sedang berkumpul dan memilah-milah masalah anggota keduabelas dari jumlah mereka. Hal ini disoroti karena Tuhan awalnya telah memilih dua belas di antara para murid dan pengikut-Nya untuk menjadi murid-murid utama-Nya, Dua Belas, yang kemudian dikenal sebagai Dua Belas Rasul. Namun seperti yang kita ketahui, salah satu dari kedua belas orang tersebut, yaitu Yudas Iskariot, mengkhianati Tuhan Yesus dan kemudian bunuh diri karena rasa bersalah dan penyesalan tak lama kemudian. Oleh karena itu, Santo Petrus, yang memimpin seluruh Rasul dan Gereja mengadakan pertemuan-pertemuan tersebut menyebutkan perlunya Gereja untuk membedakan dan memilih di antara mereka sendiri untuk menjadi salah satu Rasul untuk mengisi kekosongan yang diciptakan oleh pengkhianatan tersebut dan kematian Yudas Iskariot.
Dalam bacaan pertama kita hari ini, yang diambil dari Kisah Para Rasul, kita mendengar momen ketika para Rasul sedang berkumpul dan memilah-milah masalah anggota keduabelas dari jumlah mereka. Hal ini disoroti karena Tuhan awalnya telah memilih dua belas di antara para murid dan pengikut-Nya untuk menjadi murid-murid utama-Nya, Dua Belas, yang kemudian dikenal sebagai Dua Belas Rasul. Namun seperti yang kita ketahui, salah satu dari kedua belas orang tersebut, yaitu Yudas Iskariot, mengkhianati Tuhan Yesus dan kemudian bunuh diri karena rasa bersalah dan penyesalan tak lama kemudian. Oleh karena itu, Santo Petrus, yang memimpin seluruh Rasul dan Gereja mengadakan pertemuan-pertemuan tersebut menyebutkan perlunya Gereja untuk membedakan dan memilih di antara mereka sendiri untuk menjadi salah satu Rasul untuk mengisi kekosongan yang diciptakan oleh pengkhianatan tersebut dan kematian Yudas Iskariot.