Bacaan I: Kis 9:26-31 "Barnabas menceritakan kepada para rasul bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan."
Mazmur Tanggapan: Mzm 22:26b-27.28+30.31-32; Ul: 26a "Karena Engkau ya Tuhan, aku melambungkan puji-pujian di tengah jemaat yang besar."
Bacaan II: 1Yoh 3:18-24 "Inilah perintah Allah, yaitu supaya kita percaya dan saling mengasihi."
Bait Pengantar Injil: Yoh 15:5.5b "Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia ia berbuah banyak."
Bacaan Injil: Yoh 15:1-8 "Barangsiapa tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak."
Mazmur Tanggapan: Mzm 22:26b-27.28+30.31-32; Ul: 26a "Karena Engkau ya Tuhan, aku melambungkan puji-pujian di tengah jemaat yang besar."
Bacaan II: 1Yoh 3:18-24 "Inilah perintah Allah, yaitu supaya kita percaya dan saling mengasihi."
Bait Pengantar Injil: Yoh 15:5.5b "Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia ia berbuah banyak."
Bacaan Injil: Yoh 15:1-8 "Barangsiapa tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak."
warna liturgi putih
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau silakan klik tautan ini
Credit: wideonet/istock.com |
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, dalam bacaan Kitab Suci hari ini, kita mendengar tentang Tuhan yang berbicara kepada kita dengan perumpamaan-Nya, membandingkan diri-Nya dan Bapa sebagai Pokok Anggur. Dalam bacaan pertama, yang diambil dari Kisah Para Rasul, kita mendengar karya pertama Saulus, yang kemudian dikenal sebagai Rasul Paulus, tepat setelah pertobatannya ke dalam iman.
Apa pentingnya ayat-ayat ini bagi kita, saudara dan saudari dalam Kristus? Hal ini pada akhirnya menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa semua yang kita katakan, semua yang kita lakukan, dan semua yang kita miliki, pada akhirnya adalah milik Tuhan dan harus untuk Tuhan. Tuhan Yesus adalah sumber segala sesuatu yang kita miliki, dan Dialah yang telah memberi kita dan memberkati kita dengan segala sesuatu yang kita butuhkan, yang terpenting adalah hidup kita.
Tuhan Yesus adalah Pokok Anggur yang sejati, dari mana segala sesuatu berasal. Tidak ada sesuatu pun yang bisa ada jika mereka terpisah dari Tuhan, dan jika seseorang memisahkan dirinya dari Tuhan, cepat atau lambat, dia akan binasa. Sedihnya, pada kenyataannya, ada banyak kejadian sepanjang sejarah, ketika seseorang memisahkan diri dari Tuhan dan memilih jalannya sendiri melalui ketidaktaatan yang bertentangan dengan kehendak Tuhan.
Pertama, Tuhan menciptakan Malaikat untuk mengabdi dan memuliakan Dia. Namun salah satu Malaikat, yang terbesar dan terkuat di antara mereka, yang paling cemerlang, Lucifer, memilih untuk memberontak melawan Tuhan dan Pencipta serta Penguasa-Nya. Dia ingin mengklaim posisi Tuhan, dan dengan melakukan hal itu, dia memisahkan dirinya dari Tuhan. Akibatnya, dia dilempar ke bawah dan dibuang dari surga, selamanya sejak saat itu, dikenal sebagai Setan, musuh besar, yang kekalahan dan kehancuran akhirnya telah dipastikan dan dinubuatkan.
Apa pentingnya ayat-ayat ini bagi kita, saudara dan saudari dalam Kristus? Hal ini pada akhirnya menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa semua yang kita katakan, semua yang kita lakukan, dan semua yang kita miliki, pada akhirnya adalah milik Tuhan dan harus untuk Tuhan. Tuhan Yesus adalah sumber segala sesuatu yang kita miliki, dan Dialah yang telah memberi kita dan memberkati kita dengan segala sesuatu yang kita butuhkan, yang terpenting adalah hidup kita.
Tuhan Yesus adalah Pokok Anggur yang sejati, dari mana segala sesuatu berasal. Tidak ada sesuatu pun yang bisa ada jika mereka terpisah dari Tuhan, dan jika seseorang memisahkan dirinya dari Tuhan, cepat atau lambat, dia akan binasa. Sedihnya, pada kenyataannya, ada banyak kejadian sepanjang sejarah, ketika seseorang memisahkan diri dari Tuhan dan memilih jalannya sendiri melalui ketidaktaatan yang bertentangan dengan kehendak Tuhan.
Pertama, Tuhan menciptakan Malaikat untuk mengabdi dan memuliakan Dia. Namun salah satu Malaikat, yang terbesar dan terkuat di antara mereka, yang paling cemerlang, Lucifer, memilih untuk memberontak melawan Tuhan dan Pencipta serta Penguasa-Nya. Dia ingin mengklaim posisi Tuhan, dan dengan melakukan hal itu, dia memisahkan dirinya dari Tuhan. Akibatnya, dia dilempar ke bawah dan dibuang dari surga, selamanya sejak saat itu, dikenal sebagai Setan, musuh besar, yang kekalahan dan kehancuran akhirnya telah dipastikan dan dinubuatkan.