Bacaan I: 1Tim 1:15-17 "Kristus datang di dunia untuk menyelamatkan orang-orang berdosa."
Mazmur Tanggapan: Mzm. 113:1b-2.3-4.5.6.7 "Diberkatilah nama Tuhan untuk selama-lamanya."
Bait Pengantar Injil: Yoh 14:23 "Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami datang kepadanya."
Bacaan Injil: Luk 6:43-49 "Barangsiapa mendengar sabda-Ku dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar."
warna liturgi merah
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita mendengar pesan dari Kitab Suci yang memberitahukan kepada kita semua sebagai umat Kristiani untuk menjadi murid Tuhan yang sejati, bahwa dalam segala hal yang kita lakukan, kita harus benar-benar setia kepada Tuhan, dan tidak hanya sekedar memiliki iman, iman yang dangkal. Itulah inti dari apa yang baru saja kita dengar dalam bacaan Injil hari ini, ketika Tuhan menyampaikan perumpamaan-Nya kepada orang-orang.
Dia memulai dengan perumpamaan tentang pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, dan sebaliknya, pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Apa yang Tuhan katakan adalah jika pohon-pohon itu sehat dan dalam kondisi baik, maka pohon-pohon tersebut tidak akan menghasilkan buah yang berkualitas buruk atau busuk. Demikian pula, jika pohonnya buruk dan busuk, kecil kemungkinannya pohon tersebut menghasilkan buah yang berkualitas baik. Dan semua pohon ini sebenarnya mewakili kita semua umat manusia, umat Tuhan.
Yesus Tuhan kita kemudian juga menguraikan perumpamaan yang lain yaitu perumpamaan tentang pondasi, dimana Ia menyebutkan dua jenis pondasi, pertama pondasi batu yang kuat dan kokoh dimana sebuah rumah akan tetap kokoh dan kuat walaupun dihantam oleh angin kencang, hujan atau ombak. Kemudian Yesus menyebutkan tentang rumah yang dibangun di atas pondasi pasir yang lemah, walaupun cepat dan mudah dibangun, namun jika diterpa angin kencang dan hujan, rumah tersebut cepat roboh.
Dalam dua narasi yang Yesus ajarkan kepada umat-Nya ini, Dia ingin menunjukkan kepada mereka, dan oleh karena itu kepada kita semua bahwa sebagai orang Katolik, kita tidak dapat memutuskan untuk mengambil jalan pintas dan mengambil jalan keluar yang mudah, atau membuat kompromi jika kita ingin benar-benar menjadi orang yang benar murid Tuhan yang baik. Dibutuhkan banyak upaya dan kerja keras dari kita masing-masing, dan dari waktu ke waktu, akan ada tantangan dan kesulitan yang datang menyerang kita, seperti angin dan ombak yang menerjang rumah-rumah dalam perumpamaan tersebut.