Bacaan I: Kej 22:1-2.9a.10-13.15-18 "Kurban Bapa Abraham, leluhur kita."
Mazmur Tanggapan: Mzm 116:(5-6.)10.(12-14)15.16-17.18-19; Ul:9 "Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan di negeri orang-orang hidup."
Bacaan II: Rom 8:31b-34 "Allah tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri."
Bait Pengantar Injil: Mrk 9:6 "Dari dalam awan terdengarlah suara Allah Bapa. "Inilah Anak-Ku terkasih; dengarkanlah Dia."
Bacaan Injil: Mrk 9:2-10 "Inilah Anak-Ku terkasih."
Mazmur Tanggapan: Mzm 116:(5-6.)10.(12-14)15.16-17.18-19; Ul:9 "Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan di negeri orang-orang hidup."
Bacaan II: Rom 8:31b-34 "Allah tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri."
Bait Pengantar Injil: Mrk 9:6 "Dari dalam awan terdengarlah suara Allah Bapa. "Inilah Anak-Ku terkasih; dengarkanlah Dia."
Bacaan Injil: Mrk 9:2-10 "Inilah Anak-Ku terkasih."
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari Minggu Prapaskah Kedua ini, kita diajak untuk merenungkan makna ketaatan kepada Tuhan, yang mungkin belum pernah kita lakukan dalam hidup kita sendiri, seperti kita menjalani kehidupan kita sehari-hari tanpa menyadari kewajiban dan tugas yang kita miliki sebagai orang yang beriman kepada Tuhan dan berjalan di jalan-Nya.
Dalam bacaan pertama hari ini, pertama-tama kita mendengar kisah tentang bagaimana Allah memanggil Abraham, hamba-Nya yang setia, yang telah membuat Perjanjian dengannya, untuk membawa putranya, Ishak, ke Gunung Moria untuk dipersembahkan kepada-Nya. Tuhan berjanji dalam Perjanjian-Nya dengan Abraham bahwa Dia akan memberinya seorang anak laki-laki, karena Abraham tidak mempunyai anak bahkan sampai usia tuanya. Istrinya Sarah tidak mampu melahirkan anak, dan dia harus menggunakan seorang budak wanita untuk memberinya seorang putra.
Namun Allah menggenapi janji-Nya kepada Abraham, terbukti dengan hamilnya Sarah di usia tuanya, dan lahirnya Ishak, anak perjanjian, yang melaluinya Allah menjanjikan kepada Abraham bahwa ia akan mempunyai keturunan sebanyak bintang di langit dan butiran pasir di pantai. Maka pastilah mengejutkan bagi Abraham ketika mendengar perintah seperti itu dari Tuhan, yang memintanya untuk membawa putra kesayangannya, Ishak, ke Gunung Moria untuk dikorbankan.
Dalam bacaan pertama hari ini, pertama-tama kita mendengar kisah tentang bagaimana Allah memanggil Abraham, hamba-Nya yang setia, yang telah membuat Perjanjian dengannya, untuk membawa putranya, Ishak, ke Gunung Moria untuk dipersembahkan kepada-Nya. Tuhan berjanji dalam Perjanjian-Nya dengan Abraham bahwa Dia akan memberinya seorang anak laki-laki, karena Abraham tidak mempunyai anak bahkan sampai usia tuanya. Istrinya Sarah tidak mampu melahirkan anak, dan dia harus menggunakan seorang budak wanita untuk memberinya seorang putra.
Namun Allah menggenapi janji-Nya kepada Abraham, terbukti dengan hamilnya Sarah di usia tuanya, dan lahirnya Ishak, anak perjanjian, yang melaluinya Allah menjanjikan kepada Abraham bahwa ia akan mempunyai keturunan sebanyak bintang di langit dan butiran pasir di pantai. Maka pastilah mengejutkan bagi Abraham ketika mendengar perintah seperti itu dari Tuhan, yang memintanya untuk membawa putra kesayangannya, Ishak, ke Gunung Moria untuk dikorbankan.