| Halaman Depan | Bacaan Sepekan | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



November 21, 2023

Rabu, 22 November 2023 Peringatan Wajib St. Sesilia, Perawan dan Martir

 

Bacaan I: 2Mak 7:1.20-31 "Pencipta alam semesta akan memberi kembali roh dan hidup kepadamu."
 
Mazmur Tanggapan: Mzm 17:1.5-6.8b.15 "Pada waktu bangun aku menjadi puas dengan hadirat-Mu, ya Tuhan."

Bait Pengantar Injil: Yoh 15:16 "Aku telah menetapkan kalian supaya kalian pergi dan menghasilkan buah yang takkan binasa, sabda Tuhan."

Bacaan Injil: Luk 19:11-28 "Mengapa uangku tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang?"
 
warna liturgi merah
  
 Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini  
 
Credit: JMLPYT/istock.com
 

 Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, hari ini kita semua mendengar kelanjutan kisah pemberontakan Makabe melawan Kekaisaran Seleukia sebagai bagian dari bacaan pertama kita, dan kita juga mendengar cerita lain, dari bacaan Injil kita, ketika Yesus menceritakan kepada murid-murid-Nya dan orang-orang tentang perumpamaan sepuluh mina.

Pada bacaan pertama, kita mendengar kisah yang sangat menyedihkan dan tragis tentang sebuah keluarga, khususnya seorang ibu dengan ketujuh putranya yang ditangkap karena mereka menolak meninggalkan keyakinan dan tradisi Yahudi, dan dibawa ke hadapan raja, Antiokhus IV Epifanes, yang memerintahkan agar semua orang Yahudi di kerajaannya harus meninggalkan iman dan kepercayaan mereka kepada Tuhan, dan sebaliknya, menaati raja dan mengikuti adat istiadat agamanya.

Ibu dan ketujuh putranya tetap teguh dalam ketaatan mereka pada iman, dan dengan tegas menolak untuk mengikuti dan menaati perintah raja agar mereka melakukan apa yang bertentangan dengan perintah Tuhan. Meskipun raja menawarkan kepada saudara-saudaranya banyak hadiah yang berlimpah dan janji-janji yang menggiurkan berupa kedudukan, prestise dan kehormatan sebagai sahabat raja, mereka tetap menolak untuk mendengarkannya.

Akibatnya, mereka menjadi martir satu demi satu, dan sampai akhir, kepada ketujuh bersaudara yang terakhir, dan kemudian kepada ibunya sendiri, mereka tetap setia pada iman mereka kepada Tuhan, dan mereka tidak meninggalkan Dia dengan berbuat dosa dan tunduk pada godaan kekuasaan dan kesenangan duniawi. Mereka telah menjadi teladan bagi semua orang Yahudi pada masanya, tentang bagaimana mereka harus hidup dengan setia bahkan di tengah penganiayaan dan kesengsaraan besar, dan tetap setia pada iman mereka.

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.