| Halaman Depan | Bacaan Sepekan | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



November 30, 2021

Rabu, 01 Desember 2021 Peringatan Wajib Beato Dionisius dan Redemptus, Martir Indonesia

Bacaan I: Yes 25:6-10a "Tuhan akan menghidangkan suatu jamuan, dan menghapus air mata dari wajah semua orang."

Mazmur Tanggapan: Mzm 23:1-3a. 3b-4. 5. 6 "Tuhanlah gembalaku, tak'kan kekurangan aku"

Bait Pengantar Injil: Tuhan akan datang menyelamatkan umat-Nya; berbahagialah orang yang menyongsong Dia.

Bacaan Injil: Mat 15:29-37 "Yesus menyembuhkan banyak orang sakit dan melipatgandakan roti."

warna liturgi merah

Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, hari ini ketika kita mendengarkan kata-kata Kitab Suci, kita disajikan dengan kisah kasih dan kehadiran Allah, pemeliharaan-Nya dan perhatian yang tulus bagi kita masing-masing. Tuhan telah mengingatkan kita semua akan fakta ini saat kita memulai perjalanan masa Adven ini, mempersiapkan diri kita dalam hati dan pikiran kita untuk menyambut Tuhan ke dalam keberadaan dan hidup kita. Jadi, kita semua dipanggil untuk memperbarui cinta kita kepada-Nya dan iman kita kepada-Nya, mengingat betapa Dia telah mencintai kita terlebih dahulu.

Dalam bacaan pertama kita hari ini, kita mendengar dari Kitab nabi Yesaya di mana kita mendengar bagaimana Tuhan berjanji kepada umat-Nya melalui Yesaya bahwa Dia akan selalu menyediakan bagi mereka dan bahwa Dia akan membawa keselamatan dan kebahagiaan abadi bagi mereka yang Dia kasihi. Dia akan mengumpulkan mereka semua dari antara bangsa-bangsa dan memberkati mereka, di mana mereka tidak akan takut dan ragu lagi, ketika mereka masuk ke dalam kerajaan yang telah Allah siapkan bagi mereka semua. Ini adalah jaminan yang Tuhan berikan kepada kita semua.

Pada saat itu, nabi Yesaya sedang melayani orang-orang kerajaan Yehuda, yang telah lama menderita di bawah penindasan dan perang dari tetangga mereka dan kekuatan besar lainnya. Masa lalu kemuliaan besar kerajaan Daud dan Salomo telah lama berlalu, dan keberadaan mereka sebagai suatu bangsa dan rakyat berada di bawah ancaman besar, seperti halnya kerajaan utara Israel, yang terdiri dari sepuluh suku yang terpisah telah dihancurkan oleh Asyur.

 
Orang-orang Asyur yang sama juga hampir melakukan hal yang sama terhadap kerajaan Yehuda, setelah mengerahkan kekuatan penuh mereka ke Yerusalem, mengepungnya dan hampir menaklukkannya jika bukan karena campur tangan Tuhan yang paling pengasih. Tuhan mendengarkan doa-doa umat-Nya, raja Yehuda, Yesaya, yang sendiri juga ada di sana dan orang-orang Yehuda, mengirim Malaikat-Nya untuk melenyapkan seluruh pasukan raja Asyur yang perkasa dalam semalam. Dengan demikian, Tuhan menyelamatkan umat-Nya dan menyediakan kebutuhan mereka pada saat mereka paling membutuhkan, menunjukkan kasih dan dedikasi-Nya kepada kita.

Dalam perikop Injil hari ini kita kemudian mendengar tentang pekerjaan Tuhan Yesus, Juruselamat kita, yang telah diutus ke dunia ini untuk menjadi pembawa keselamatan kita. Tuhan Yesus menyembuhkan banyak orang dan melakukan banyak mukjizat, dan Dia mengajar orang-orang dengan otoritas sedemikian rupa, membawakan mereka pesan Kabar Baik dan keselamatan di dalam Allah, bahwa banyak orang berbondong-bondong kepada-Nya, dalam ribuan bahkan lebih meskipun Dia melakukan pekerjaan-Nya. bekerja di padang gurun jauh dari kota-kota, karena tentangan dari para pemimpin Yahudi.

Dan di sana juga Tuhan melakukan salah satu mukjizat-Nya yang paling terkenal, ketika Dia memberi makan banyak orang yang berkumpul di sana, hanya dengan beberapa potong roti, tujuh di antaranya, dan beberapa ikan kecil. Ada ribuan orang di sana, dan itu bahkan belum menghitung wanita dan anak-anak yang datang juga. Tuhan sekali lagi menunjukkan kepada kita semua kasih dan pemeliharaan-Nya, dalam memenuhi kebutuhan mereka yang telah mencari-Nya dan ingin bersama-Nya. Dia memberkati mereka, memberi mereka makanan dan makanan, memecahkan roti dan secara ajaib memberi mereka cukup makanan untuk memuaskan seluruh orang banyak.

Ini adalah bagian dari pemenuhan apa yang telah kita dengar sebelumnya dari perikop nabi Yesaya, bahwa Tuhan memenuhi janji-Nya untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang dikasihi-Nya. Namun, ini bukan satu-satunya hal yang akan Tuhan berikan kepada kita. Dia tidak hanya memberi makan umat-Nya dengan makanan dan membuat mereka bergizi dan puas secara fisik, tetapi yang lebih penting lagi, Dia memberi mereka makanan dan persediaan rohani melalui Injil dan kebenaran-Nya. Dan itu hanyalah cicipan pendahuluan dari apa yang kita semua akan terima pada akhirnya, di kerajaan kemuliaan yang kekal, sukacita surgawi yang telah dinikmati oleh orang-orang kudus dan para martir dalam visi indah dan keadaan anggun mereka.

Saudara dan saudari dalam Kristus, oleh karena itu ketika kita mendengarkan kata-kata Kitab Suci ini, dan ketika kita diingatkan akan kasih dan kesetiaan Allah yang telah Dia tunjukkan kepada kita selama ini. Tuhan telah menyediakan bagi kita dan Dia selalu memperhatikan kita, dan ingin mengumpulkan kita semua ke dalam hadirat kasih-Nya. Tetapi lebih sering daripada tidak, kita benar-benar sangat keras kepala dalam menolak untuk mendengarkan Dia dan menaati Dia. Kita lebih suka mengikuti jalan kita sendiri dan percaya pada penilaian kita sendiri yang salah tanpa merenungkan Kebijaksanaan dan bimbingan Tuhan.

Saat ini, kita semua dihadapkan pada banyak tantangan dan cobaan berat dalam hidup. Tahun ini dan tahun lalu kita menghadapi banyak ketidakpastian dan banyak di antara kita yang mengalami penderitaan bahkan kehilangan orang yang kita cintai akibat dampak dari pandemi yang masih berlangsung ini, tidak terlepas dari dampaknya terhadap perekonomian dan masyarakat kita. Banyak di antara kita menghadapi depresi dan banyak yang berjuang setiap hari, dengan akhir penderitaan belum terlihat. Banyak dari kita khawatir jika mata pencaharian kita akan baik-baik saja dan apakah hari esok akan baik untuk kita. Di sinilah kita perlu lebih percaya kepada Tuhan.

Dia selalu bersama kita sejak awal dan sepanjang saat-saat tergelap kita. Tetapi kita sering kali terlalu sibuk dan terlalu terganggu oleh banyak ketakutan, kekhawatiran, ketidakamanan, dan keraguan kita sehingga kita akhirnya tidak menyadari bahwa Tuhan telah menyertai kita, melakukan perjalanan bersama kita dan menyediakan semua yang kita butuhkan di sepanjang perjalanan kita. Dia mengutus kepada kita saudara-saudara kita yang kita temui di sepanjang jalan untuk mendorong dan menguatkan kita, dan itu sering kali bagaimana Tuhan mengerjakan keajaiban dengan cara-Nya yang paling misterius.

Oleh karena itu, kita semua dipanggil dan ditantang untuk menjadi orang Kristen yang penuh kasih dalam setiap tindakan kita dan dalam setiap interaksi kita satu sama lain. Kita semua dipanggil untuk membawa harapan satu sama lain, untuk saling menguatkan dan menemani, terutama mereka yang tertekan dan tertindas, semua orang yang tidak memiliki siapa pun untuk menghibur mereka dan untuk melakukan perjalanan bersama mereka. Mari kita semua melakukan apa pun yang kita bisa untuk mengingatkan satu sama lain bahwa Tuhan selalu di sisi kita, dan melalui kita masing-masing, Dia juga telah menunjukkan persahabatan dan kasih-Nya, melalui bagaimana kita peduli terhadap saudara-saudara kita yang membutuhkan.

Biarlah masa Adven ini menjadi waktu pengingat bagi kita masing-masing bahwa kita mempersiapkan diri kita tidak hanya untuk merayakan Natal tetapi juga untuk benar-benar menyambut Tuhan ke dalam hati kita. Semoga Tuhan menyertai kita semua dan semoga Dia menguatkan kita dalam iman, dan memberi kita karunia harapan dan hikmat, agar kita selalu setia di jalan-Nya, selalu. Amin.

catholictv.org


November 29, 2021

Selasa, 30 November 2021 Pesta St. Andreas, Rasul

Bacaan I: Rm 10:9-18 "Iman timbul dari pendengaran, dan pendengarkan dari firman Allah."
     
Mazmur Tanggapan: Mzm 19:2-3.4-5; R:5  "Di seluruh bumi bergemalah suara mereka."

Bait Pengantar Injil: Mat 4:19 "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."

Bacaan Injil: Mat 4:18-22 "Ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
 
warna liturgi merah


Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, hari ini kita merayakan pesta salah satu Rasul agung Tuhan kita, salah satu dari Dua Belas Rasul dan sebenarnya yang pertama di antara mereka yang dipanggil, yaitu Rasul St. Andreas, saudara laki-laki dari Simon, yang kemudian dikenal sebagai Rasul Santo Petrus, pemimpin semua Rasul dan Gereja. St Andreas menurut tradisi, salah satu murid St Yohanes Pembaptis, dan merupakan salah satu murid-Nya yang memutuskan untuk mengikuti Tuhan tepat setelah Dia dibaptis di Sungai Yordan.

Karena itu, dia adalah salah satu Rasul pertama yang dipanggil dan menanggapi panggilan itu, itulah sebabnya dia juga sering dikenal sebagai St. Andreas yang Dipanggil Pertama. Melalui dia, kemungkinan besar dia memperkenalkan saudaranya Simon, yang kemudian menjadi St. Petrus, serta saudara-saudara St. Yakobus dan St. Yohanes, putra-putra Zebedeus kepada Tuhan. Mereka semua adalah nelayan di Danau Galilea tempat mereka bekerja dan bekerja setiap hari. Tuhan datang ke sana setelah pembaptisan dan persiapan-Nya di padang gurun, memanggil murid-murid-Nya yang pertama untuk mengikuti Dia.

Sebagai salah satu dari dua belas rasul, St Andreas adalah orang kepercayaan dekat Tuhan dan hadir dalam banyak pekerjaan dan pelayanan Tuhan, dan dia juga hadir di acara-acara terpenting dalam pekerjaan keselamatan Tuhan. Menerima Roh Kudus bersama dengan para Rasul dan murid-murid Tuhan lainnya, dia dikuatkan dan dikuatkan untuk menjalankan misi yang dipercayakan kepadanya dan banyak orang lain untuk menyebarkan Kabar Baik Tuhan ke semua bangsa dan umat.

Menurut tradisi dan sejarah Gereja, St. Andreas pergi ke daerah-daerah yang jauh termasuk daerah sekitar Laut Hitam dan Kaukasus, yang sekarang disebut wilayah Ukraina dan Krimea, menyebarkan iman Kristen dan Kabar Baik Allah ke tempat-tempat yang jauh sebagai bagian utara Rusia. Dia juga pergi ke Yunani dan tempat-tempat lain di sekitarnya, membantu membangun fondasi Gereja di tempat-tempat itu. Menurut tradisi, selama perjalanannya, ia juga mendirikan fondasi Takhta Konstantinopel saat ini, yang kemudian dikenal sebagai Bizantium di persimpangan Eropa dan Asia.

Itulah sebabnya St Andreas dianggap sebagai asal Apostolik Patriarkat Ekumenis Konstantinopel saat ini, Takhta terpenting kedua dalam Susunan Kristen dan juga pemimpin saudara-saudara kita yang terpisah dalam persekutuan Ortodoks Timur. St Andreas sementara itu ditangkap dan menjadi martir di kota Patras di wilayah Peloponnesus di Yunani, karena ketekunannya dalam penginjilan dan pewartaan Kabar Baik di antara orang-orang kafir dan banyak orang. Dia disalibkan di salib berbentuk X yang sekarang dikenal sebagai salib St. Andreas.

Saudara-saudari dalam Kristus, mengingat kehidupan, karya dan pelayanan, iman dan dedikasi yang ditunjukkan oleh St Andreas dalam misi dan hidupnya hari ini pada pestanya, sebenarnya kita semua juga dipanggil untuk merenungkan hidup kita sendiri. dan misi kita sendiri yang telah dipercayakan kepada kita masing-masing sebagai sesama murid Kristus. Apa yang telah dilakukan St. Andreas dalam hidup dan pelayanannya adalah bagian dari karya dan upaya Tuhan yang lebih besar melalui Gereja-Nya untuk membawa kebenaran, keselamatan, dan Kabar Baik-Nya kepada lebih banyak orang, dan pekerjaan ini masih jauh dari selesai.

Sebagaimana Tuhan telah memanggil murid-murid dan Rasul-Nya dari berbagai latar belakang, memberdayakan mereka dan memberi mereka misi untuk mewartakan Kabar Baik, maka melalui baptisan kita juga telah dipanggil menjadi misionaris iman kita, iman yang kita miliki di dalam Tuhan dan yang kita semua dipanggil untuk berbagi dengan semangat dan keyakinan, dan dengan keinginan yang tulus untuk keselamatan jiwa-jiwa dan untuk kasih sesama saudara dan saudari kita. Apakah kita mampu melakukan ini? Apakah kita bersedia membuat komitmen untuk mengikuti Tuhan dan melakukan kehendak-Nya dalam kehidupan kita sehari-hari?

Santo Paulus dalam bacaan pertama kita hari ini dalam Suratnya kepada Jemaat di Roma yang dibicarakan diingatkan akan iman yang kita miliki di dalam Tuhan dan keselamatan dan keajaiban yang telah kita terima dengan jaminan penuh dari-Nya. Dan dia mengingatkan kita semua, umat beriman bahwa mereka yang membawa pesan Kabar Baik dan kebenaran Tuhan akan diberkati, dan kasih karunia Tuhan akan menyertai mereka. Artinya, terlepas dari pencobaan dan tantangan yang mungkin kita hadapi dalam perjalanan kita sebagai orang Kristen dan terlepas dari hambatan yang mungkin kita hadapi dalam misi kita sebagai hamba Allah yang setia, kita tidak boleh mudah putus asa oleh kemunduran dan penderitaan.

Tuhan akan bersama kita dan Dia akan berada di sisi kita, menyediakan bagi kita dan kebutuhan kita, dan bahkan jika kita menderita, kita menderita bersama-sama dengan Dia, Dia yang sendiri telah dianiaya karena kebenaran, dan yang telah menderita dan mati untuk kita. Demi. Kita tidak perlu takut dan ragu untuk mempertahankan iman dan kepercayaan Kristen kita, dan sebaliknya kita harus saling menginspirasi bukan hanya dengan kata-kata, tetapi melalui tindakan dan komitmen yang tulus dalam kehidupan sehari-hari. Lagi pula, bukan dengan kekuatan dan keperkasaan kita sendiri bahwa kita berhasil melakukan pekerjaan Tuhan, tetapi Tuhan yang memberdayakan menjadikan kita sebagai alat-Nya di dunia ini.

Marilah kita semua mempercayakan diri kita kepada Tuhan dan pemeliharaan-Nya, dan mengingat iman dan keberanian yang dengannya St Andreas, Rasul Suci Tuhan kita telah bekerja keras untuk kemuliaan Allah dan untuk keselamatan semua umat-Nya, semoga kita semua terinspirasi untuk mengikuti jejaknya dan semakin berkomitmen untuk menjalani setiap momen kita dengan iman Kristen yang sejati dan saleh. Marilah kita semua memanfaatkan masa Adven ini dengan sebaik-baiknya untuk mempersiapkan diri kita sepenuhnya, menjadi layak untuk menyambut Tuhan ke tengah-tengah kita, mulai sekarang dan selamanya. Amin.



 
catholictv.org

November 28, 2021

Senin, 29 November 2021 Hari Biasa Pekan I Adven

Bacaan I: Yes 2:1-5 "Tuhan menghimpun semua bangsa dalam kerajaan damai abadi Allah."

Mazmur Tanggapan: Mzm 122:1-2.3-4a. (4b-5.6-7). 8-9

Bait Pengantar Injil: Mzm 80:8 "Ya Allah, pulihkanlah kami buatlah wajah-Mu bersinar, maka selamatlah kami."

Bacaan Injil: Mat 8:5-11 "Banyak orang akan datang dari timur dan barat masuk Kerajaan Surga."
     
     
warna liturgi ungu 
 
 Injil untuk Senin Hari Biasa Pekan I Adven ini adalah kisah perwira yang mendekati Yesus meminta Dia untuk menyembuhkan hamba-Nya. Yesus diam-diam setuju untuk pergi bersama perwira itu ke rumahnya. Perwira itu, bagaimanapun, tidak nyaman bagi Yesus untuk datang ke rumahnya. Dia mengatakan kepada Yesus bahwa dia tidak merasa cukup “layak” bagi Yesus untuk masuk ke rumahnya. Perwira itu percaya bahwa Yesus memiliki kuasa untuk menyembuhkan hamba-Nya tanpa melihat orang itu atau menyentuhnya.

Yesus tercengang melihat iman orang ini kepada-Nya. Perwira itu bukan seorang Yahudi, namun dia dengan jelas percaya bahwa Yesus memiliki kuasa untuk menyembuhkan hambanya. Perwira itu pasti telah mendengar bahwa Yesus telah menyembuhkan orang lain dan melakukan mukjizat. Bagaimanapun, perwira itu percaya bahwa Yesus memiliki kemampuan dan kuasa untuk juga menyembuhkan hamba kepercayaannya.

Perwira itu sangat khawatir bahwa Yesus akan menolak permintaannya. Mungkin dia khawatir bahwa Yesus telah mendengar tentang masa lalunya atau reputasinya. Yesus dengan tenang menjawab, “Aku akan datang menyembuhkannya.” Dan kita tahu bahwa Yesus menyembuhkan hamba-Nya. Yesus juga memuji orang ini karena iman dan kepercayaannya kepada-Nya. Yesus memberi tahu perwira itu bahwa sejauh ini dia belum pernah mengalami iman yang begitu dalam kepada-Nya oleh siapa pun di Israel!

Apakah keyakinan dan kepercayaan kita kepada Yesus sekuat iman yang dimiliki perwira itu? Apakah kita percaya bahwa Yesus mendengar doa-doa kita? Apakah kita cukup mempercayai Yesus untuk dengan jujur ​​meminta kepada Yesus apa yang kita butuhkan atau inginkan? Apakah kita melanjutkan kepercayaan kita kepada-Nya bahkan ketika kita tidak segera mendapatkan tanggapan?

Kadang-kadang, saya berasumsi bahwa kita semua memiliki keinginan dan harapan untuk keajaiban pada waktu yang berbeda dalam hidup kita. Kita dapat berdoa untuk kesembuhan fisik, emosional atau spiritual. Atau kita mungkin meminta Yesus untuk menyembuhkan seseorang atau untuk menyelesaikan situasi yang sulit. Kenyataannya adalah bahwa kita mungkin tidak mendapatkan “keajaiban” yang kita doakan. Namun, Yesus akan menanggapi kita! Kita mungkin harus percaya dan menunggu tanggapan-Nya!

Akankah kita terus mendengarkan dan percaya bahwa Yesus mendengarkan kita dan akan menjawab kita? Akankah kita menunggu dengan hati terbuka, pikiran terbuka, mata terbuka, dan telinga terbuka?

Hari ini marilah kita saling mendoakan agar kita benar-benar percaya bahwa Yesus bekerja di dalam kita — bahkan jika kita tidak memiliki bukti untuk membuktikannya! 
 
catholictv.org

 


November 27, 2021

Minggu, 28 November 2021 Hari Minggu Adven I

Bacaan I: Yer 33:14-16 "Aku akan menumbuhkan Tunas Keadilan bagi Daud."
   

Mazmur Tanggapan: Mzm 25:4bc-5ab.8-9.10.14

Bacaan II: 1Tes 3:12-4:2 "Semoga Tuhan Allah menguatkan hatimu pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita."

Bait Pengantar Injil: Mzm 85:8 "Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berilah keselamatan yang dari pada-Mu."
 

Bacaan Injil: Luk 21:25-28.34-36 "Penyelamatanmu sudah dekat."
 
warna liturgi ungu
 
 Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, hari Minggu ini kita menandai awal tahun liturgi baru dan lebih penting lagi, awal masa Adven, waktu persiapan perayaan Natal, yang akan kita rayakan dalam waktu sekitar empat minggu. ' Masa Adven ini adalah waktu yang diberkati dan luar biasa bagi kita semua untuk merenungkan, mengambil langkah mundur dan melihat bagaimana hidup kita, dan seberapa siap kita untuk menyambut Tuhan ke dalam hati dan keluarga kita, ke dalam hidup kita pada Natal ini.

Jika kita semua berjalan-jalan dan melihat pusat perbelanjaan dan banyak tempat lain, kita akan melihat dekorasi Natal sudah berdiri dengan kekuatan penuh, di beberapa tempat bahkan sejak September dan seterusnya. Kita pasti pernah mendengar lagu-lagu Natal yang biasa dan suasana meriah ada di sekitar kita, dengan penjualan dan belanja Natal yang meningkat di mana-mana. Tetapi sebelum kita melompat ke dalam kegilaan dan mulai ditelan oleh perayaan Natal itu, marilah kita semua mengingatkan diri kita di dalam Kristus, tentang apa sebenarnya Natal itu.

Natal bukan tentang semua kemeriahan dan perayaan, semua kemewahan, makanan dan minuman, semua kegembiraan dan lagu. Apa itu Natal? Seperti namanya, itu adalah sesuatu tentang Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita. Ini adalah perayaan yang tentang dan harus difokuskan pada Yesus Kristus, Anak Allah dan Anak Manusia, Juruselamat dunia, Tuhan dan Raja kita, yang sayangnya sering dikesampingkan dan bahkan dikucilkan dari perayaan-Nya sendiri. Ini adalah perayaan kelahiran-Nya ke dunia ini, saat Dia menyatakan diri-Nya dalam daging kepada semua orang, setelah menghabiskan sembilan bulan di dalam rahim ibu-Nya.

Dalam bacaan pertama kita hari ini, yang diambil dari Kitab nabi Yeremia, kita mendengar firman Tuhan yang diucapkan melalui Yeremia mengenai keselamatan yang akan Allah kirimkan kepada umat-Nya Israel, pembebasan dan penebusan bagi orang Yehuda dan keturunan orang Israel datang dari Rumah Daud, Tunas Kebenaran dan Tunas Isai. Ini adalah nubuat dan wahyu yang sama yang telah Tuhan berikan melalui nabi-nabi-Nya yang lain, terutama Yesaya, pendahulu Yeremia.

Secara kontekstual, pada saat itu nabi Yeremia hidup di tahun-tahun terakhir kerajaan Yehuda ketika akan dihancurkan dan ditaklukkan oleh Babel. Selama bertahun-tahun, kerajaan dan orang-orang Yehuda telah dilanda berbagai masalah dan dihancurkan oleh tetangga dan musuh mereka. Mereka tidak setia kepada Tuhan dan melakukan apa yang jahat di mata Tuhan dan juga manusia. Jadi, Tuhan memberikan keadilan-Nya dan menghukum kesalahan mereka, dan mereka harus menanggung penderitaan dan penghinaan itu sebagai akibat dari ketidaksetiaan mereka.

Namun, pada saat yang sama, Tuhan masih mencintai mereka semua dengan sepenuh hati, dan sejak awal, sama seperti kita semua manusia telah jatuh ke dalam dosa, Dia tidak pernah menyerah pada kita. Dengan cara yang sama, Tuhan mengirim Yeremia kepada orang-orang Yehuda untuk menyampaikan pesan harapan.

Kristus adalah penggenapan nubuatan yang telah Tuhan berikan kepada umat-Nya sepanjang zaman, penggenapan sempurna dari janji-janji Allah dan manifestasi Kasih-Nya. Melalui Kristus, dunia dalam kegelapan telah melihat terang yang besar, yaitu Terang Kristus yang sejati, Terang Pengharapan dan keselamatan-Nya. Dan Harapan inilah yang menjadi fokus kita pada Minggu Pertama Adven hari ini. Setiap Minggu Adven memiliki tema khusus untuk mempersiapkan kita menyambut kedatangan Natal, yaitu Harapan, Damai, Sukacita dan Cinta. Oleh karena itu, kita membuka masa Adven ini dengan pengingat yang teguh akan Harapan kepada Tuhan kita dan keselamatan-Nya.

Sama seperti Yeremia diutus kepada orang-orang Yehuda pada saat-saat tergelap mereka untuk mengingatkan mereka akan terang, kebenaran, dan harapan Allah, demikian pula kita semua diingatkan bahwa di dalam Kristus terletak harapan sejati kita dan Dialah yang menjadi milik kita semua. harus menuju dan berfokus pada, dan bukan pada kemewahan dan perayaan berlebihan yang tidak berfokus pada Kristus melainkan pada diri kita sendiri dan keinginan serakah kita. Kita harus bertanya pada diri sendiri, ketika kita merayakan dan bersukacita Natal ini, apakah kita bersukacita karena Kristus dan Harapan dan Keselamatan yang Dia bawa, atau karena keinginan kita sendiri untuk pemanjaan diri dan kesenangan?

Hari ini kita mendengarkan dalam perikop Injil kita hari ini kata-kata Tuhan Yesus sendiri kepada murid-murid-Nya dari Injil Lukas, yang berbicara tentang akhir zaman dan datangnya penderitaan bagi mereka yang setia kepada Allah, yang telah kita dengar dalam seminggu terakhir pada akhir tahun liturgi kita sebelumnya. Ini adalah pengingat bagi kita bahwa sama seperti kita mempersiapkan perayaan Natal, yang menandai momen ini: kedatangan dan penampakan Tuhan yang pertama di dunia ini, dua ribu tahun yang lalu, kita juga dipanggil untuk mempersiapkan diri bagi kedatangan Tuhan yang kedua, yang akan terjadi di akhir zaman

Tuhan telah memberi tahu murid-murid-Nya dan kita semua untuk bersiap menghadapi pencobaan dan tantangan yang akan datang, bersiap untuk kedatangan-Nya kapan pun itu akan terjadi. Tidak ada yang tahu waktu kedatangan-Nya dan tidak ada yang tahu kapan semuanya akan terjadi seperti yang Tuhan katakan kepada kita, tetapi itu pasti akan terjadi dan kita harus bersiap untuk itu. Jika tidak, kita mungkin menyadari bahwa kita tidak sadar dan tidak siap, dan memiliki penyesalan abadi ketika kita dinilai kurang iman dan dilemparkan ke dalam kutukan dan kegelapan abadi. Dan itu bukan karena Allah tidak mengasihi kita, melainkan karena kita sendiri telah menolak Dia dan tawaran kasih dan pengampunan-Nya yang murah hati.

Tuhan telah mengingatkan kita akan hal ini agar kita dapat mempersiapkan diri dengan baik dan siap untuk menyambut Dia ketika Dia datang kembali. Adven ini, kita semua diingatkan akan kenyataan ini dan bahwa Natal tidak hanya tentang kemeriahan, pesta dan ekses dalam pesta kita, membuat periang dan hadiah dan hal-hal lain yang biasanya kita kaitkan dengan Natal. Sebaliknya, ini adalah waktu bagi kita untuk benar-benar bersukacita mengetahui bahwa Tuhan sangat mengasihi kita sehingga Dia telah memberi kita harapan dan keselamatan kita di dalam Kristus.

Saudara dan saudari dalam Kristus, saat kita mempersiapkan diri kita sendiri pada Minggu Adven I ini, marilah kita semua merenungkan secara mendalam tentang harapan yang telah Kristus bawa kepada kita melalui kedatangan-Nya ke dunia ini. Mari kita temukan kembali Roh Natal yang sejati, bukan yang berlebihan dan serakah, bukan pesta yang tak terkendali dan keinginan untuk saling mengalahkan dalam kemewahan, melainkan iman yang diperbarui di dalam Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita. Dan penting bahwa saat kita mempersiapkan diri kita Adven ini, kita juga memulai perjalanan penemuan kembali diri, untuk menemukan kembali iman kita kepada Tuhan dan untuk menyadari harapan baru yang kita miliki di dalam Dia, bahwa tidak peduli seberapa sulit dan menantang hidup kita mungkin. jadilah sekarang, Tuhan akan selalu berada di sisi kita dan akan menyediakan bagi kita.

Saudara dan saudari dalam Kristus, marilah kita semua memanfaatkan masa Adven ini dengan baik untuk mempersiapkan diri kita dengan baik, hati, tubuh dan pikiran sehingga kita akan siap untuk menyambut Tuhan di hati kita, ke dalam keluarga dan rumah kita, dan membuat Dia benar-benar Raja dari seluruh keberadaan kita. Marilah kita semua menjadi pembawa harapan dan cahaya-Nya, kebenaran-Nya dan kasih-Nya kepada saudara-saudara kita di sekitar kita. Marilah kita menjadi saksi cinta kasih-Nya dengan menunjukkan kasih dan kemurahan hati yang sama kepada sesama kita, terutama kepada mereka yang kekurangan kasih dan dikucilkan, orang miskin dan orang yang membutuhkan.

Semoga perjalanan Adven kita bermakna dan berbuah, dan semoga Tuhan menjadi pembimbing dan kekuatan kita, kompas dan terang kita, harapan dan keberanian kita di tengah kegelapan dan cobaan di dunia ini. Semoga Tuhan memberkati kita semua dan menguatkan kita, bahwa persiapan Adven kita dan perayaan Natal kita yang akan datang akan benar-benar indah. Amin.


November 26, 2021

Sabtu, 27 November 2021 Hari Biasa Pekan XXXIV

Bacaan I: Dan 7:15-27 "Pemerintah, kekuasaan, dan keagungan akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Allah Yang Mahatinggi."

Kidung Tanggapan: Dan 3:82.83.84.85.86.87 "Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya."

Bait Pengantar Injil: Luk 21:36 "Berjaga-jaga dan berdoalah selalu, agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia."

Bacaan Injil: Luk 21:34-36 "Berjaga-jagalah agar kalian terluput dari malapetaka yang terjadi."
       
warna liturgi hijau 
 
 Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, merenungkan bacaan-bacaan liturgi hari ini, pada hari terakhir tahun liturgi kita saat ini, kita semua diingatkan kembali seperti yang terus-menerus kita lakukan selama sisa minggu ini tentang kedatangan Tuhan. dan keselamatan-Nya di akhir zaman. Kita diingatkan untuk tidak berpuas diri dan bermalas-malasan dalam menjalani hidup di dunia ini agar kita tidak terjebak dalam ketidaksiapan dan ketidaktahuan akan datangnya penghakiman dan waktu perhitungan Tuhan.

Saat kita mendengarkan dari bacaan pertama kita hari ini yang diambil dari Kitab nabi Daniel, kita mendengar kesimpulan dari bacaan apokaliptik minggu ini dari Kitab Daniel, merinci visi surgawi Daniel mengenai akhir zaman dan kedatangan keselamatan Tuhan. Daniel telah melihat bagaimana umat Allah yang setia akan menghadapi penderitaan, pencobaan dan tantangan sama seperti dia sendiri dan rekan-rekan senegaranya yang lain dalam iman juga menderita karena iman mereka yang terus-menerus kepada Allah selama pengasingan mereka di Babel.

Tuhan menunjukkan Daniel visi orang-orang yang akan menganiaya orang-orang yang setia, binatang-binatang besar dalam visinya yang membawa penderitaan dan akan menyebabkan kerusakan besar bagi umat Allah. Seperti yang saya sebutkan di hari-hari sebelumnya minggu ini, jenis penglihatan yang sama juga diberikan secara lebih rinci kepada St. Yohanes yang dia catat dalam Wahyu-Nya. Melalui apa yang telah kita dengar dari kedua sumber, binatang-binatang besar di akhir zaman itu sebenarnya mengacu pada kekuatan Iblis, musuh besar semua umat beriman, yang mencoba membawa kehancuran kita dengan berbagai cara.

Binatang-binatang itu juga merupakan representasi metaforis dari kerajaan-kerajaan dan negara-negara besar yang dulu dan akan menjadi yang di masa depan kita sendiri yang membawa dan akan membawa penganiayaan besar terhadap umat beriman. Kita  tentu tahu bagaimana otoritas Yahudi dan kemudian Romawi menganiaya orang-orang Kristen, para pemimpin mereka dan umat beriman dalam banyak kesempatan, dan kemudian diikuti oleh begitu banyak kesempatan lain sepanjang sejarah, para martir yang tak terhitung jumlahnya yang diciptakan dari banyak episode penganiayaan yang berkelanjutan. umat beriman dan Gereja.

Bahkan sampai hari ini, banyak saudara dan saudari kita masih dianiaya setiap hari dan tidak diberi kesempatan untuk mempraktekkan iman mereka secara bebas dan terbuka. Banyak yang harus bersembunyi dan menjaga iman mereka secara rahasia, sama seperti bagaimana orang-orang Kristen perdana harus bersembunyi dari pihak berwenang di tengah banyak penganiayaan brutal terhadap mereka. Dan bahkan di tempat lain, bahkan mungkin di komunitas kita sendiri, di mana orang Kristen tidak dianiaya, kita dapat melihat perpecahan yang semakin besar dengan kebenaran fundamental Kristen dan bagaimana semakin banyak orang yang berpegang pada kebenaran Tuhan diejek, dikucilkan dan dipinggirkan.

Saudara-saudari di dalam Kristus, seperti yang kita dengar dari perikop Injil kita hari ini di mana Tuhan mengingatkan semua murid-Nya untuk menjaga diri dari mabuk dan juga berpuas diri dan selalu siap untuk apa pun yang datang kepada kita, maka kita semua diingatkan untuk aktif dalam menjalani hidup kita dan berani dalam menjaga iman kita hidup dan hadir dalam kehidupan kita sehari-hari. Tuhan telah menyediakan dan memberkati kita dengan banyak hal, dengan kebenaran, kebijaksanaan, dan bimbingan-Nya, jadi kita harus memanfaatkan dengan baik banyak kesempatan yang telah Dia berikan kepada kita.

Menjelang akhir tahun liturgi yang sekarang ini dan memulai yang baru dengan masa Adven, marilah kita semua bertanya kepada diri kita, apakah kita siap untuk menjalani hidup kita dengan cara baru, menurut jalan yang Tuhan telah menunjukkan kepada kita? Dan apakah kita siap untuk mengubah diri kita menjadi lebih baik dan tidak lagi tunduk pada godaan keduniawian dan keinginan jahat kita? Marilah kita merenungkan hal ini dengan hati-hati di dalam hati kita dan melihat bagaimana kita harus menjalani hidup kita yang baik mulai sekarang.

Saat kita memasuki masa Adven yang baru mulai besok, marilah kita semua mempersiapkan hati dan pikiran kita, seluruh diri kita untuk menyambut Tuhan dan siap untuk merayakan Natal dengan layak. Marilah kita tidak lagi bermalas-malasan dan berpuas diri, tetapi selalu siap untuk menyambut Tuhan dengan sepenuh hati ke dalam rumah kita, ke dalam hati kita dan ke dalam diri kita sendiri. Semoga Tuhan beserta kita semua dan semoga Dia memberkati kita semua dalam setiap usaha kita, sekarang dan selamanya. Amin.

November 25, 2021

Jumat, 26 November 2021 Hari Biasa Pekan XXXIV

Bacaan I: Dan 7:2-14 "Seseorang serupa Anak Manusia datang bersama awan-gemawan."
   

Kidung Tanggapan: Dan 3:75.76.77.78.79.80.81 "Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya."

Bait Pengantar Injil: Luk 21:28 "Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat."

Bacaan Injil: Luk 21:29-33 "Jika kalian melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat."
warna liturgi hijau
 
 
   Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, merenungkan bacaan-bacaan Kitab Suci hari ini dan ketika kita mendekati hari-hari terakhir tahun liturgi ini, bacaan Kitab Suci sengaja dipilih oleh Gereja untuk mengingatkan kita semua bahwa dengan setiap tahun yang terus berganti, tahun demi tahun, akhirnya akan tiba waktunya bagi kedatangan Kerajaan Allah yang mulia dan kekal, penggenapan terakhir dari janji-janji keselamatan-Nya kepada kita.

Dalam bacaan pertama kita hari ini, kita mendengar kelanjutan khotbah minggu ini dari Kitab nabi Daniel, di mana kita mendengar tentang penglihatan yang diterima Daniel di surga dan kemuliaan Allah di surga, di mana dia melihat wahyu tentang apa akan datang, meskipun dia mungkin tidak dapat memahaminya pada waktu itu, tentang diutusnya Mesias dan Juruselamat Allah ke dunia, Anak Manusia dan Anak Allah, Yesus Kristus Tuhan kita.

Dia melihat Tuhan dalam kepenuhan kemuliaan-Nya, Tuhan Bapa dan Pencipta semua di Takhta-Nya di surga, dikelilingi oleh Malaikat dan Kerubim, yang dia lihat sebagai makhluk suci yang mengelilingi Takhta dan kemuliaan Tuhan. Daniel melihat Dia sebagai Pribadi Zaman Agung, bersama dengan Anak Manusia, Yesus, Anak Allah, yang akan segera diutus ke dunia untuk mengungkapkan Kabar Baik tentang keselamatan Allah, dan dalam penglihatan yang sama, Daniel menerima wahyu parsial tentang bagaimana Allah mempercayakan Kerajaan Israel kepada Anak-Nya.

Beginilah cara Tuhan datang ke dunia, untuk menjadi Pribadi yang melaluinya banyak janji Tuhan kepada umat-Nya, kepada Abraham, Daud di antara banyak janji lainnya digenapi. Melalui Yesus dan kedatangan-Nya, Keluarga Daud memiliki seorang Raja sekali lagi, dan janji-Nya kepada Daud bahwa rumah dan keturunannya akan memerintah selamanya, dan rumahnya tidak akan berakhir. Melalui Kristus semua ini digenapi dan Allah membuat baik semua yang telah Dia janjikan kepada hamba-hamba-Nya.

Dan menghubungkan ini dengan apa yang telah kita dengar dalam perikop Injil kita hari ini, seperti yang kita dengar tentang bagaimana Kristus mengingatkan murid-murid-Nya tentang kedatangan kerajaan-Nya yang sudah dekat dengan tanda-tanda zaman, ini adalah pengingat bagi kita masing-masing sebagai orang Kristen bahwa Tuhan selalu setia pada janji-janji-Nya, dan Dia selalu benar dalam firman-Nya. Apa pun yang telah Dia ungkapkan kepada kita akan sampai pada penggenapannya yang lengkap pada waktu yang tepat.

Saat kita mendekati akhir tahun liturgi saat ini dan akan memulai siklus tahun liturgi yang baru, kita diingatkan bahwa Tuhan, Allah dan Raja kita adalah Penguasa segala sesuatu, dan Dia melampaui ruang dan waktu, melampaui segala macam. pemahaman dan keajaiban manusia. Dia adalah Tuhan dari semua, Raja dari semua ciptaan, dari semua waktu, masa lalu, sekarang dan masa depan, dan di luar semua itu. Kita semua diingatkan bahwa ini adalah kebenaran tentang satu-satunya Tuhan yang benar yang kita sembah.

Oleh karena itu, dengan mengingat pengetahuan dan pengertian ini, kita harus selalu menempatkan Tuhan di depan pikiran kita dan di tempat yang paling terhormat di hati kita, dan Dia harus benar-benar menjadi fokus dan pusat hidup kita dan keberadaan kita. Kita tidak boleh lagi membiarkan gangguan lain dan berhala-berhala palsu menggantikan Tuhan sebagai Raja dari hati kita, pikiran kita dan bahkan seluruh dan seluruh makhluk kita. Berhala-berhala ini adalah berhala keterikatan duniawi, kekuasaan, kemuliaan, ketenaran, kekayaan di antara banyak lainnya.

Marilah kita semua, sebagai orang Kristen yang setia berusaha untuk memuliakan Tuhan karena itu mulai sekarang dengan hidup kita, dengan tindakan, perkataan dan perbuatan kita. Marilah kita melayani Tuhan dan Raja kita setiap hari dalam tindakan dan pekerjaan kita sendiri, agar melalui kita, Kerajaan Allah dapat datang lebih dekat kepada kita semua dan bahwa melalui kita, pekerjaan dan kasih karunia Tuhan menemukan jalan mereka ke hati banyak orang, terutama bagi mereka yang belum mengenal Tuhan dan yang masih hidup dalam kegelapan dosa dan ketidaktahuan akan terang Tuhan.

Semoga Tuhan terus menyertai kita, membimbing kita dan melindungi kita, agar kita semua umat-Nya dapat terus berjalan dengan setia di jalan-Nya, dan semoga Dia memberkati kita semua dalam upaya baik kita mulai sekarang, sehingga kita dapat melakukan dengan sangat luar biasa banyak pekerjaan baik-Nya di dunia kita hari ini, sekarang dan selamanya. Amin.

Author High Contrast (CC)

November 24, 2021

Kamis, 25 November 2021 Hari Biasa Pekan XXXIV

Bacaan I: Dan 6:12-28 "Allah telah mengutus malaikat-Nya dan mengatupkan mulut singa-singa."
    
Kidung Tanggapan: Dan 3:68.69.70.71.72.73.74 "Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya."

Bait Pengantar Injil: Luk 21:28 "Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatmu sudah dekat."

Bacaan Injil:  Luk 21:20-28 "Yerusalem akan diinjak-injak oleh para bangsa asing sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu."
     
warna liturgi hijau
 
foto: pxfuel (CC0)

 
 
 Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, hari ini kita merenungkan bacaan-bacaan Kitab Suci yang mengingatkan kita akan kedatangan keselamatan Tuhan bagi umat-Nya, datangnya pemeliharaan dan pembebasan Allah bagi umat-Nya yang setia. Dalam bacaan pertama dari Nubuat Daniel, kita telah mendengar tentang saat ketika nabi Daniel dibebaskan dari tangan musuh-musuhnya sementara dalam perikop Injil kita mendengar tentang peringatan Tuhan sendiri yang tidak menyenangkan kepada orang-orang dan kota Yerusalem.

Dalam bacaan pertama kita hari ini, kita mendengar tentang kesulitan nabi Daniel yang dipaksa untuk dilemparkan ke dalam gua singa oleh intrik dan rencana musuh-musuhnya, yang membencinya karena perlawanannya yang berani terhadap penyembahan berhala dan berhala-berhala kafir dari Bel, dewa utama orang Babilonia dan naga Bel. Daniel berhasil membuktikan bahwa para pendeta Bel adalah penipu dan naga yang ia kalahkan dengan kuasa dan hikmat Tuhan.

Akibatnya, musuh Daniel di antara para bangsawan dan abdi dalem berkomplot dan berkomplot melawannya. Daniel dipaksa untuk menanggung sarang singa, yang diharapkan musuh-musuhnya agar singa-singa yang lapar, dengan sengaja membuat mereka lapar dan tidak diberi makan sehingga mereka akan melahap Daniel. Tetapi Tuhan menyertai Daniel dan melindunginya dari musuh-musuhnya dan dari singa. Pada akhirnya nabi Daniel dibebaskan oleh raja dan semua musuhnya yang memfitnahnya malah dilempar ke singa dan langsung dimangsa.

Sementara itu, dalam perikop Injil hari ini, kita mendengar tentang peringatan kenabian dan yang tidak menyenangkan yang dibagikan oleh Tuhan Yesus kepada para murid dan pengikut-Nya, tentang datangnya kehancuran Yerusalem, kota dan Bait Suci-Nya, dan bagaimana segala sesuatu akan dijungkirbalikkan dan kehancuran mereka, dunia akan hancur. Ini adalah wahyu dari apa yang akan datang, dan akhirnya akan menjadi kenyataan dengan kejatuhan Yerusalem hanya beberapa dekade setelah kematian dan kebangkitan Tuhan.

Namun, di tengah semua tantangan dan kesulitan yang harus dihadapi umat Tuhan yang setia, semua pergumulan dan penderitaan pahit yang harus mereka lalui, hinaan dan pengkhianatan yang harus mereka tanggung, Tuhan meyakinkan mereka lagi dan lagi bahwa Dia akan bersama mereka, dan bahwa terlepas dari semua cobaan dan kesengsaraan, pada akhirnya, orang-orang yang setia akan menang bersama Tuhan.

Ini adalah jenis iman yang harus kita semua miliki, saudara dan saudari di dalam Kristus, jenis iman yang telah memungkinkan begitu banyak martir dan orang kudus Gereja untuk bertekun bahkan melalui penganiayaan dan penindasan yang paling brutal dan mengerikan. iman mereka dan Gereja. Mereka semua percaya kepada Tuhan dan menempatkan iman mereka kepada-Nya, dan sebagai hasilnya, mereka tetap teguh dan teguh bahkan ketika menghadapi masalah yang paling berat, seperti bagaimana nabi Daniel tetap teguh dalam keyakinan dan imannya.

Saudara-saudari dalam Kristus, pada hari ini, kita semua dipanggil untuk merenungkan hidup kita sendiri dan apakah kita telah benar-benar setia kepada Tuhan dalam semua tindakan dan perbuatan kita selama ini. Jika kita belum menjalani hidup kita sejauh ini dengan iman, maka sekarang mungkin saat yang tepat bagi kita untuk mengingat kembali diri kita sendiri dan mengarahkan kembali hidup kita, usaha dan perhatian kita kepada Tuhan, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mendekatkan diri kita kepada Tuhan. dan untuk lebih mencintai dan setia kepada-Nya.

Marilah kita semua tumbuh untuk lebih percaya kepada Tuhan, dan marilah kita menempatkan diri kita dalam pelukan kasih-Nya mulai sekarang, mengetahui bahwa bahkan ketika hidup kita mengerikan, pencobaan kita sulit dan tampaknya tidak dapat diatasi, Tuhan tidak akan pernah berhenti mengasihi kita dan sebagai hasilnya, kita juga harus mengabdikan diri dengan cara yang sama. Marilah kita tidak lagi khawatir atau terlalu peduli dengan kesejahteraan kita sendiri, tetapi belajarlah untuk lebih percaya kepada Tuhan.

Semoga Tuhan Allah kita selalu menyertai kita, dan semoga Dia terus mengasihi kita semua, setiap hari dan setiap saat dalam hidup kita. Kiranya Dia memberkati segala perbuatan baik dan ikhtiar kita, agar kita semua selalu bekerja untuk kebaikan yang lebih besar dan kemuliaan Tuhan. Amin.


November 23, 2021

Rabu, 24 November 2021 Peringatan Wajib St. Andreas Dung Lac, dkk., Imam dan Martir

Bacaan I: Dan 5:1-6.13-14.16-17.23-28 "Tampaklah jari-jari tangan manusia yang menulis pada dinding."

Kidung Tanggapan: Dan 3:62.63.64.65.66.67 "Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya."

Bait Pengantar Injil: Why 2:10c "Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan."

Bacaan Injil: Luk 21:12-19 "Karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang, tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang."
   

warna liturgi merah
 
 Dalam Injil hari ini, Yesus melanjutkan ceritanya tentang “akhir zaman.” Dia memberi tahu orang banyak bahwa mereka akan dibawa ke rumah-rumah ibadat dan kemudian dijebloskan ke penjara. Yesus juga memberi tahu para pendengar-Nya bahwa mereka tidak boleh membela diri sehubungan dengan tuduhan apa pun. Namun, Yesus memang berjanji untuk memberi mereka hikmat dan keberanian yang mereka perlukan ketika mereka harus merespons dalam keadaan ini. Yesus tidak berhenti di situ. Dia memberi mereka lebih banyak berita buruk. Yesus mengatakan bahwa mereka juga akan dikhianati oleh keluarga dan teman-teman mereka! Dan mereka juga akan dibenci — semua karena Yesus!

Berhentilah sejenak dan tempatkan diri Anda pada posisi mereka. Bagaimana reaksi Anda jika Yesus mengatakan ini kepada Anda? Secara pribadi, saya pikir insting pertama saya adalah menjauh dari-Nya! Yesus ingin para murid-Nya memahami keseriusan komitmen mereka untuk mengikuti-Nya. Jalan yang ditempuh Yesus bukanlah jalan yang mudah! Dia ingin murid-murid-Nya (dan kita) memahami bahwa jika kita memilih untuk mengikuti-Nya, kita juga akan mengalami cobaan dan kesulitan! Jalan ini kemungkinan besar tidak akan mudah, sangat sulit.

Apakah kita benar-benar siap untuk mengatakan ya untuk panggilan ini? Apakah kasih kita kepada Yesus dan keinginan kita untuk mengikuti-Nya cukup kuat bagi kita untuk dengan sepenuh hati mengatakan ya — terlepas dari kesulitan yang mungkin menghadang kita? Kita tahu betul bahwa hidup ini tidak mudah dan kita menyadari bahwa ada kalanya kita akan mengalami cobaan dan rasa sakit. Kita ingin mengikuti Yesus! Namun, kita harus mengatakan ya untuk semua yang mungkin terjadi. Akankah kita mengikuti Yesus? Atau tidak?
 
 

November 22, 2021

Selasa, 23 November 2021 Hari Biasa Pekan XXXIV

Bacaan I: Dan 2:31-45 "Allah akan mendirikan suatu kerajaan yang takkan binasa selama-lamanya dan akan meremukkan segala kerajaan."

Kidung Tanggapan: Dan 3:57.58.59.60.61 "Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya."

Bait Pengantar Injil: Why 2:10c "Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengurniakan kepadamu mahkota kehidupan."

Bacaan Injil: Luk 21:5-11 "Tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain."
 
warna liturgi hijau


"Akan tiba harinya". . . . Hari ini Yesus memberi tahu murid-murid-Nya bahwa suatu hari Bait Suci akan runtuh! Tentu saja murid-murid-Nya ingin Yesus meramalkan masa depan: mereka berharap Yesus memberi tahu mereka dengan tepat kapan Bait Suci akan dihancurkan. Mereka juga ingin Yesus memberi mereka tanda yang harus dicari agar mereka siap untuk kejadian ini.

Yesus tidak menjawab pertanyaan mereka secara langsung. Sebaliknya, Dia memberi tahu murid-murid-Nya untuk memperhatikan tanda-tanda seperti bencana alam, gempa bumi, tsunami, perang, pemberontakan. Saya berasumsi bahwa ramalan-Nya mungkin telah menimbulkan sedikit kecemasan pada murid-murid-Nya. Namun, segera setelah pernyataan ini, Yesus memberi tahu murid-murid-Nya bahwa mereka tidak boleh takut.

Apakah kita ingat kecemasan dan ketakutan saat lonjakan covid-19 di Indonesia pada bulan Juni-Juli 2021? Dimana rawat inap rumah sakit penuh, IGD penuh hingga penderita covid-19 harus mengantri di selasar rumah sakit, halaman parkir rumah sakit? Pemakaman dan krematorium ada antrian panjang. Luangkan waktu sejenak dan ingat kejadian itu. Mungkin ada di antara kita, saudara, orangtua, tetangga, teman yang meninggal karena covid-19. Bagaimana Anda mendengar berita ini yang mendominasi setiap hari baik di media cetak, tv, dan media sosial? Apa tanggapan Anda terhadap semua yang terjadi? Tentu kita tidak ada yang ingin hal itu terjadi lagi, dimana waktu itu rumah sakit penuh, orang-orang sakit yang tidak menderita covid-19 juga turut kesulitan mendapatkan kamar rawat inap.

Peristiwa seperti tragedi ini juga bisa menjadi pengingat bagi kita bahwa “kita tidak tahu hari maupun jam” kematian kita! Tak satu pun dari kita memiliki jaminan hari esok. Kita benar-benar hanya memiliki hari ini dan mungkin hanya saat ini! Jenis peristiwa ini membuat kita takut (dan dapat dimengerti)! Kita hari ini masih dibayangi dengan lonjakan covid-19, Namun, peristiwa ini juga berpotensi memotivasi kita untuk secara menjalani setiap hari dengan baik, siap siaga, waspada dengan tidak lalai menerapkan protokol kesehatan.

Kenyataannya adalah bahwa tidak ada dari kita yang tahu waktu spesifik kematian kita. Namun kita tahu bahwa setiap hari kita diberi hadiah: hadiah 24 jam! Bagaimana Anda dan bagaimana saya akan menghabiskan hadiah kita, waktu kita, hari ini? Dengan siapa kita akan menghabiskan waktu kita? Apakah Tuhan bagian dari jawaban kita? Semoga kita semua tidak lupa dan lalai dengan kejadian lonjakan covid-19 pada Juni-Juli 2021, dan juga di beberapa negara lain pada pekan-pekan ini mengalami lonjakan covid-19. Mari hindari kerumunan, batasi aktivitas terutama pada Natal dan akhir tahun ini sampai kita terbebas dari pandemi covid-19 ini.
 
 

November 21, 2021

Senin, 22 November 2021 Peringatan Wajib St. Sesilia, Perawan dan Martir

Bacaan I: Dan 1:1-6.8-20 "Di antara mereka tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya."

Kidung Tanggapan: Dan 3:52.53.54.55.56 "Kepada-Mulah pujian selama segala abad."

Bait Pengantar Injil: Mat 24:42a.44 "Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga."

Bacaan Injil: Luk 21:1-4 "Yesus melihat seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti derma."

  
warna liturgi merah
 
 Hari ini kita memulai minggu terakhir tahun Gereja kita saat ini. Minggu depan kita akan memulai tahun liturgi Gereja baru dengan Minggu Adven I. Minggu ini Yesus mengalihkan fokus-Nya saat Dia mulai mempersiapkan murid-murid-Nya untuk apa yang akan datang.

Hari ini Yesus ada di Bait Allah. Seperti kebiasaan, mereka yang datang ke Bait Suci membuat persembahan ritual. Saat Dia duduk di Bait Allah, Yesus mengamati banyak orang yang datang dan pergi. Dia melihat beberapa orang kaya membuat persembahan yang sangat besar.

Kemudian Yesus melihat seorang perempuan tua, seorang janda, yang datang dan diam-diam memberikan dua koin kecil. Yesus curiga bahwa sumber dayanya sangat terbatas. Terlepas dari kenyataan ini, perempuan itu datang dan diam-diam membuat persembahannya kepada Tuhan. Ya, janda itu hanya memberikan dua koin kecil, tetapi mengingat keadaannya, persembahannya kemungkinan besar merupakan bagian penting dari sumber dayanya yang terbatas! Persembahannya yang murah hati dengan jelas berbicara tentang apa yang paling penting bagi perempuan ini.

Apa yang kita persembahkan kepada Tuhan? Apakah kita memberikan sumbangan untuk Gereja kita atau untuk pekerjaan atau tujuan lain yang layak? Seberapa murah hati kita? Namun, apakah kita juga memberikan kasih, waktu, dan perhatian kita yang berharga kepada Tuhan? Apakah kita membawa kekhawatiran-kekhawatiran kita kepada Tuhan? Sudahkah kita bersyukur kepada Tuhan atas banyak berkat yang kita terima? Ya, kita perlu mendukung Gereja dan pekerjaan baik kita! Namun, yang paling diinginkan Tuhan adalah kita! Tuhan sedang menunggu! Apakah kita akan datang?

November 20, 2021

Minggu, 21 November 2021 Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam

 
Author Alan347 (CC)

 
Bacaan I: Dan 7:13-14 "Kekuasaan-Nya kekal adanya."

Mazmur Tanggapan: Mzm 93:1ab.1c-2.5 "TUHAN adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan."

Bacaan II: Why 1:5-8 "Ia yang berkuasa atas raja-raja di bumi telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah."

Bait Pengantar Injil: Mrk 11:9b.10a "Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan. Diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapa kita Daud."

Bacaan Injil: Yoh 18:33b-37 "Seperti yang kaukatakan, Aku adalah raja."

warna liturgi putih

Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, hari Minggu ini adalah hari Minggu terakhir dari tahun liturgi saat ini, karena hari Minggu depan akan menandai awal tahun liturgi baru dengan Minggu Adven I dan awal masa Adven menuju Natal. Hari Minggu ini setiap tahun kita memperingati Hari Raya Tuhan kita Yesus Kristus, Raja Semesta Alam, yang juga dikenal sebagai Hari Raya Kristus Raja. Perayaan besar ini menandai akhir dari setiap tahun liturgi yang mengingatkan kita akan satu-satunya Tuhan dan Raja kita yang sejati, Tuhan kita Yesus Kristus, Raja di atas segala Raja dan semua ciptaan.

Saat kita mendengarkan kata-kata Kitab Suci, kita dipanggil untuk merenungkan Kerajaan Tuhan kita Yesus Kristus, karena Dia adalah Raja Sejati kita, Dia yang memerintah atas kita semua dan sumber dari semua otoritas di dunia ini. Kita merenungkan Tuhan Juruselamat dan Raja kita, yang dengan rela turun untuk tinggal di tengah-tengah kita dan berjalan di antara kita, mengambil ke atas diri-Nya bentuk manusiawi kita yang rendah hati, agar Dia dapat berbagi dengan kita kemanusiaan kita kecuali dalam hal dosa.

Dan dengan berbagi kemanusiaan kita, Dia menjadi satu-satunya yang memimpin kita keluar dari kegelapan dan masuk ke dalam terang. Melalui Dia kita telah menerima jaminan keselamatan dan hidup yang kekal, karena dengan pengorbanan-Nya yang paling penuh kasih di kayu Salib, Dia memberi kita hadiah yang sempurna dari kasih-Nya dan karunia hidup yang kekal melalui pengorbanan-Nya demi kita. Di dalam Dia, Tuhan dan Raja kita, yang bersemayam di kayu Salib-Nya, diangkat tinggi-tinggi di antara Surga dan bumi. 

  Tuhan Yesus dalam bacaan Injil berbicara tentang kebenaran, bahwa Kerajaan-Nya bukan dari dunia ini dan tidak seperti apa pun yang pernah dilihat dunia ini. Kerajaan-Nya tidak dibangun di atas kemuliaan duniawi atau kekayaan materi, kekuasaan atau hal lain apa pun yang menjadi dasar kerajaan dan kekuasaan dunia lainnya. Sebaliknya, Kerajaan-Nya dibangun di atas otoritas-Nya sendiri, otoritas sejati dan kuasa yang melampaui apapun. Dia tidak bergantung pada hal-hal yang menopang raja dan penguasa, seperti uang, kekayaan, kekuasaan, ketenaran di antara hal-hal lain. Dia tidak membutuhkan hal-hal seperti itu.

Dan tidak seperti raja dan penguasa lain yang selalu berusaha untuk membela dan membuktikan diri, dan banyak dari mereka mencari kemuliaan dan kebesaran, dengan beberapa bahkan berusaha untuk dianggap sebagai ilahi dan untuk disembah, di mana manusia ingin dan bercita-cita untuk menjadi seperti Tuhan, menjadi dewa-dewa, dalam pengejaran tanpa harapan dan tanpa arti untuk tujuan ini, Tuhan Yesus Kristus adalah unik. Bagaimana begitu? Itu karena Dia yang merupakan personifikasi dari segala kemuliaan dan kekuasaan, penuh kuasa dan penuh kemuliaan, sepenuhnya Ilahi dan Mahakuasa, telah rela meletakkan kemuliaan dan keagungan-Nya, mengosongkan diri-Nya dan mengambil kondisi penjahat dan budak, tepat pada saat Dia disalibkan.


Maka teori yang mengatakan bahwa karakter wahyu Yesus Kristus itu terbatas, tidak lengkap atau tidak sempurna, yang akan dilengkapi oleh agama lain, adalah bertentangan dengan iman Gereja. Pandangan semacam ini berdasarkan atas pendapat bahwa kebenaran Tuhan tidak dapat ditangkap dan diwujudkan secara menyeluruh dan lengkap oleh agama manapun, tidak juga oleh agama Kristiani ataupun oleh Yesus Kristus.

Pandangan ini sangat bertentangan dengan pernyataan-pernyataan iman Katolik yang sesuai dengannya wahyu yang menyeluruh dan lengkap tentang misteri keselamatan Tuhan diberikan di dalam nama Yesus Kristus. Oleh karena itu, perkataan-perkataan, perbuatan-perbuatan dan seluruh kehidupan Yesus, walaupun terbatas dalam realitas manusia, namun mempunyai pribadi Ilahi (Sabda yang menjelma), “sungguh Allah dan sungguh manusia” (Council of Chalcedon, Symbolum Chalcedonense: DS 301; cf. St. Athanasius, De Incarnatione, 54, 3: SC 199, 458.) sebagai pelakunya. Untuk alasan ini, semua hal tersebut merupakan pernyataan definitif dan kelengkapan wahyu keselamatan Tuhan, meskipun kedalaman misterinya tetaplah merupakan sesuatu yang melampaui segala akal dan tak terselami. Kebenaran tentang Tuhan tidak dihapuskan atau dikurangi karena hal itu diucapkan di dalam bahasa manusia; melainkan, hal itu adalah unik, penuh dan lengkap, sebab Ia yang mengatakannya dan melakukannya adalah Allah Putra yang menjelma. Oleh karena itu, iman mensyaratkan kita untuk menyatakan bahwa Sabda yang menjelma menjadi manusia, di dalam keseluruhan misteri-Nya, dari penjelmaanNya sampai kemuliaan-Nya, adalah sumber… dan juga penggenapan setiap wahyu keselamatan Tuhan bagi manusia, (Konsili Vatikan II, Dogmatic Constitution Dei verbum, 4.) dan Roh Kudus, yang adalah Roh Kristus akan mengajarkan “kepenuhan kebenaran” (Yoh 16:13) kepada para Rasul dan melalui mereka kepada seluruh Gereja. (Deklarasi Dominus Iesus No.6, terjemahan dari Katolisitas.org)

Dan seperti yang kita dengar dalam Kitab Wahyu dalam bacaan kedua kita hari ini, Tuhan Yesus, Raja kita akan datang kembali dengan kemenangan di akhir zaman, Dia yang telah mengalahkan kejahatan, dosa dan maut. Dia akan datang kembali di akhir segala sesuatu, untuk mengumpulkan kita semua, umat-Nya yang terkasih dan Dia akan membawa kita ke dalam kerajaan yang disiapkan untuk kita semua, kerajaan kehidupan abadi, yang dipenuhi dengan sukacita, kedamaian, dan cinta sejati. Tuhan, Raja dan Juruselamat kita akan menyatukan kita semua dan memberikan kita kemenangan akhir.

Saudara-saudari dalam Kristus, marilah kita semua meluangkan waktu untuk merenungkan apa yang baru saja kita dengar dan renungkan. Apakah kita bersyukur bahwa kita memiliki Yesus sebagai Tuhan dan Raja kita, bukan sebagai orang atau makhluk yang jauh, tetapi sebagai Dia yang selalu dapat kita andalkan, Dia yang mengetahui penderitaan kita dan telah melalui penderitaan yang sama seperti yang kita alami, Dia yang mencintai kita paling dalam dari hati-Nya dan telah bertahan dengan cinta itu terlepas dari ketidaksetiaan dan kekeraskepalaan kita dalam menolak cinta-Nya dan mengkhianati-Nya.

Tetapi jika Kristus benar-benar Raja kita, lalu mengapa begitu banyak dari kita yang masih menjalani hidup kita dan bertindak dengan cara yang bertentangan dengan ajaran dan cara Tuhan? Mengapa begitu banyak dari kita yang mengabaikan-Nya, mengkhianati-Nya dan lebih memilih berjalan di jalan dosa daripada mengikuti-Nya dengan sepenuh hati dan menaati-Nya sebagaimana seharusnya kita sebagai Tuhan dan Raja kita. Ini adalah pertanyaan penting yang harus kita tanyakan pada diri kita sendiri saat kita merenungkan kehidupan dan tindakan kita sendiri sejauh ini dalam hidup. 

  Marilah kita semua saat kita bersukacita dalam Hari Raya Tuhan kita Yesus Kristus, Raja Semesta Alam, ingatlah bahwa Kristus adalah satu-satunya Allah sejati kita. Dan biarlah ini bukan sekadar komitmen dan dedikasi kosong, tetapi salah satu cinta sejati untuk Raja kita, dedikasi sejati dan hidup di setiap saat dalam hidup kita. Mari kita perbarui komitmen kita kepada-Nya, taatilah Dia mulai sekarang dalam hukum, perintah dan kehendak-Nya. Mari kita mengikuti Dia dengan sepenuh hati mulai sekarang dan tidak ada keraguan lagi di hati kita.

  Semoga Tuhan Yesus Kristus, Juruselamat dan Raja kita terus bertahta di hati kita, dan marilah kita selalu mengingat kasih-Nya bagi kita, sebagaimana Dia memberikan hidup-Nya dan menderita demi kita. Semoga Dia menguatkan kita semua dan menguatkan kita dengan iman bahwa kita dapat memuliakan Dia dan mewartakan Dia dengan berani dalam kehidupan kita masing-masing, dengan kemampuan terbaik kita. Semoga Kristus, Tuhan dan Raja kita memerintah selama-lamanya, di hati kita dan di seluruh dunia. Amin.

November 19, 2021

Sabtu, 20 November 2021 Hari Biasa Pekan XXXIII

Karya: artisticco/istock.com
Bacaan I: 1Mak 6:1-13 "Karena segala kejahatan yang kuperbuat terhadap Yerusalem, maka aku sekarang mati dalam kepedihan yang besar."

Mazmur Tanggapan: Mzm 9:2-3.4.6.16b.19 "Ya Tuhan, aku bergembira atas kemenangan-Mu."

Bait Pengantar Injil: 2Tim 1:10b "Juruselamat kita Yesus Kristus telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa."

Bacaan Injil: Luk 20:27-40 "Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."

warna liturgi hijau

Injil hari ini mungkin agak sulit untuk dipahami. Orang Saduki menantang Yesus. Mereka memberinya skenario tentang tujuh bersaudara. Kakak laki-laki tertua menikahi seorang wanita yang tidak memberinya anak. Pria ini meninggal tanpa keturunan. Namun, pria itu memiliki 6 saudara laki-laki. Setiap saudara pada gilirannya menikahi wanita ini. Dan setiap saudara pada gilirannya meninggal, tanpa memiliki anak! Apa yang Yesus katakan kepada kita dalam Injil ini?

Saat kita mendekati akhir tahun liturgi Gereja ini, bacaan-bacaan ini mengundang kita untuk berhenti sejenak dan merenungkan kehidupan kita. Bagaimana kita hidup? Apakah kita hidup dengan cara yang menghasilkan “buah” bagi keluarga kita, teman kita, rekan kerja kita, dunia kita? Pembicaraan Yesus tentang ”akhir zaman” mungkin membuat kita takut atau gentar! Kedengarannya cukup mengkhawatirkan!

Namun, Yesus mungkin hanya mengundang kita untuk berhenti dan merenungkan hidup kita secara mendalam. Bagaimana saya hidup? Seberapa baik aku mencintai? Apakah saya membagikan hadiah yang saya miliki? Ini mungkin tampak seperti pilihan kecil di dunia yang sangat besar. Namun, pilihan saya dan pilihan kita memengaruhi segalanya dan semua orang di dunia ini! Apa yang akan saya pilih untuk dilakukan hari ini?

November 18, 2021

Jumat, 19 November 2021 Hari Biasa Pekan XXXIII

Bacaan I: 1Mak (4:36-37.52-59) "Mereka menahbiskan mezbah dan dengan sukacita mempersembahkan kurban."
   
Mazmur Tanggapan: MT 1Taw 29:10.11abc.11d-12a.12bcd  "Ya Tuhan, kami memuji nama-Mu yang agung."

Bait Pengantar Injil: Yoh 10:27 "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku."

Bacaan Injil: Luk 19:45-48 "Rumah-Ku telah kalian jadikan sarang penyamun."
   
warna liturgi hijau
 
Injil hari ini sangat singkat: hanya 4 ayat. Dikisahkan dalam Injil hari ini, Yesus telah mengambil cambuk dan mengusir para penukar uang keluar dari area Bait Suci! Ini bukan Yesus yang sering kita "lihat"! Pada hari ini, Yesus sangat marah karena bait suci yang suci ini digunakan untuk perdagangan, untuk menghasilkan uang. Bait suci ini sedang dikotori! Yesus sangat marah sehingga Dia mengambil cambuk dan mengusir para penukar uang dari bait suci.

Dapat dengan mudah mengambil tempat-tempat suci dan aman, seperti Gereja, begitu saja. Kadang-kadang, kita bahkan mungkin lupa bahwa kita berada di ruang yang suci dan sakral. Lain kali Anda berada di gereja Anda, saya mengundang Anda untuk duduk dengan tenang selama beberapa menit. Perhatikan kedamaian, kesucian ruang yang diberkati ini. Alami hadirat Tuhan di tempat suci ini! Alami kehadiran Tuhan dalam diri orang-orang yang bersama Anda dan di sekitar Anda!

Sebagai manusia, kita semua membutuhkan ruang suci, baik itu gereja, hutan, laut, gunung, danau kecil, atau halaman belakang Anda sendiri. Ketika kita mengenali yang "suci", kita tahu jauh di dalam diri kita bahwa Tuhan ada bersama kita. Setiap saat dalam hari kita adalah sakral — jika kita melihatnya seperti itu! Tuhan selalu bersama kita! 

November 17, 2021

Kamis, 18 November 2021 Hari Biasa Pekan XXXIII

Karya: Stanislava Karagyozova/istock.com
Bacaan I: 1Mak 2:15-29 "Kami akan menaati hukum nenek moyang kami."

Mazmur Tanggapan: Mzm 50:1-2.5-6.14-15 "Siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah."

Bait Pengantar Injil: Mzm 95:8ab "Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan."

Bacaan Injil: Luk 19:41-44 "Andaikan engkau tahu apa yang perlu untuk damai sejahteramu!"
 
warna liturgi hijau
 

 Perikop yang dibuka dalam Injil hari ini adalah Yesus menangisi Yerusalem. Banyak orang yang mengikuti-Nya berasumsi bahwa Dia menangis karena Dia percaya bahwa Yerusalem akan dihancurkan. Rupanya ada ramalan mengerikan yang beredar di Yerusalem. (Ini terdengar seperti ketakutan kita saat Y2K (2000) dan 2012 mendekat.) Selama berminggu-minggu ada prediksi bahwa semua komputer akan kacau dan semuanya akan terhenti. Mereka juga memperkirakan bahwa investasi, rumah, dan pekerjaan akan hilang. Sungguh melegakan ketika tahun 2000 dan 2012 datang dan pergi dengan cukup tenang!

Saat tahun liturgi Gereja ini berakhir, bacaan harian menjadi lebih serius dan mungkin menakutkan! Bahasa Yesus dalam Injil hari ini sangat keras dan agak menakutkan ketika Dia memberi tahu kita apa yang dapat kita antisipasi di masa depan.
    
Bagi kita, kita juga dapat menghindari bahaya yang akan datang dan bahkan tragedi jika kita melihat dengan jelas tanda-tanda dalam hidup kita.

Jika kita tidak mengindahkan tanda-tanda yang Tuhan berikan kepada kita untuk masuk ke dalam hubungan yang lebih dalam dengan-Nya dalam doa dan untuk menjalani kehidupan cinta dan damai, maka kita membuat diri kita rentan terhadap bahaya dan tragedi dosa.

Marilah kita memohon kepada Tuhan untuk menerangi kita agar memperhatikan tanda-tanda dari Tuhan yang kita lihat di sekitar kita.

November 16, 2021

Rabu, 17 November 2021 Peringatan Wajib St. Elisabeth dari Hungaria

Bacaan I: 2Mak 7:1.20-31 "Pencipta alam semesta akan memberi kembali roh dan hidup kepadamu."
 
Mazmur Tanggapan: Mzm 17:1.5-6.8b.15 "Pada waktu bangun aku menjadi puas dengan hadirat-Mu, ya Tuhan."

Bait Pengantar Injil: Yoh 15:16 "Aku telah menetapkan kalian supaya kalian pergi dan menghasilkan buah yang takkan binasa, sabda Tuhan."

Bacaan Injil: Luk 19:11-28 "Mengapa uangku tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang?"
 
warna liturgi putih
 
 
   Perumpamaan yang Yesus ceritakan hari ini adalah tentang Kerajaan Allah. Banyak orang yang mengikuti Yesus berharap bahwa Kerajaan Allah segera tiba! Yesus mengetahui hal ini dan Ia menanggapi kesalahpahaman mereka dengan menceritakan perumpamaan lain kepada mereka.

Perumpamaan ini adalah kisah seorang bangsawan yang melakukan perjalanan jauh untuk mendapatkan "raja" untuk dirinya sendiri! Setelah dia dinobatkan sebagai raja, rencananya adalah kembali ke rumahnya. Namun, ketika dia pergi, dia ingin memastikan bahwa uang dan kerajaannya akan terus berkembang. Dia memutuskan untuk mempercayakan sepuluh pelayannya yang paling tepercaya dengan masing-masing sepuluh mina. Harapannya yang tak terucapkan adalah bahwa mereka harus menggunakan uang ini untuk berdagang saat dia pergi. Bangsawan itu secara alami berasumsi bahwa para pelayan ini akan mendapat untung dari perdagangan mereka dan dengan demikian uangnya akan meningkat. Kemudian dia melanjutkan perjalanannya.

Ketika bangsawan itu kembali, dia memanggil masing-masing pelayan dan meminta masing-masing untuk menghitung uangnya. Setiap pelayan dengan patuh melaporkan bagaimana mereka menggunakan uangnya dan apa hasilnya. Seperti yang kita ketahui, dua pelayan pertama telah meningkatkan jumlah uang yang telah dipercayakan kepada mereka. Jumlah peningkatannya bervariasi tetapi tuannya sangat senang dengan kedua pelayan itu. Dia menghadiahi mereka dengan memberi masing-masing lebih banyak tanggung jawab dan lebih banyak wewenang.

Pelayan ke-3 (yang telah menerima satu mina) mendatangi bangsawan itu dan menyerahkan satu mina itu kepada tuannya. Pelayan ini adalah orang yang menakutkan. Dia takut tuannya akan marah jika dia mempertaruhkan uangnya dengan menginvestasikannya dan kemudian kehilangannya! Pelayan ini memutuskan bahwa yang terbaik adalah “menyimpan uang dengan aman” daripada mengambil risiko dan mungkin kehilangannya.

Ketika tuannya meminta pembukuan kepada pelayan ke-3, pelayan itu yakin tuannya akan sangat senang dengannya. Pelayan itu terkejut ketika tuannya marah padanya dan mencaci-maki dia! Tuan mengambil uang itu darinya dan memberikannya kepada pelayan yang memiliki sepuluh mina.

Akankah Tuhan senang dengan kita ketika tiba saatnya kita “pulang” kepada Tuhan? Sudahkah kita menjadi penatalayan yang baik dari banyak karunia yang telah Tuhan berikan kepada kita? Sudahkah kita menggunakan karunia kita untuk kepentingan orang lain?

Kita semua memiliki karunia (bakat) untuk dibagikan! Hari ini semoga kita merenungkan dan kemudian bertanya pada diri sendiri: bagaimana saya menggunakan karunia saya? Apakah saya membagikan hadiah saya kepada orang lain? Atau apakah saya menimbun mereka? Apakah saya percaya bahwa saya memiliki karunia yang layak untuk dibagikan? 

Hari ini semoga kita bersyukur atas banyak karunia yang telah Tuhan berikan kepada kita!

November 15, 2021

Selasa, 16 November 2021 Hari Biasa Pekan XXXIII

Fair use

Bacaan I: 2Mak 6:18-31 "Aku meninggalkan teladan baik, bila aku dengan sukarela mati demi hukum Taurat yang mulia dan suci."


Mazmur Tanggapan: Mzm 4:2-3.4-5.6-7 "Tuhanlah yang menopang aku."

Bait Pengantar Injil: 1Yoh 4:10 "Allah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih atas dosa-dosa kita."

Bacaan Injil: Luk 19:1-10 "Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
   
         warna liturgi hijau

Injil hari ini adalah kisah Zakheus, pemungut cukai. Pemungut cukai (dulu dan sekarang) tidak begitu populer di kalangan orang - pada zaman Yesus dan juga hari ini. Namun Zakheus bertekad untuk melihat "Yesus" yang telah banyak dia dengar. Dia telah mendengar cerita tentang khotbah-Nya serta cerita tentang kekuatan-Nya yang luar biasa untuk menyembuhkan. Zakheus ingin melihat dan mendengarkan khotbah orang ini dan memutuskan sendiri siapa dan apa orang ini!

Zakheus tahu rute yang kemungkinan besar akan diambil Yesus melalui Yerikho. Dia memastikan dia sampai di sana lebih awal untuk mendapatkan tempat yang bagus. Seperti yang kita ketahui, Zakheus adalah seorang pria bertubuh pendek dan jika ada orang banyak dia tidak akan bisa melihat Yesus. Dia menemukan jalan keluar dari masalah itu. Ia memutuskan untuk memanjat pohon yang ada di pinggir jalan. Berada di atas pohon di atas orang banyak seharusnya memungkinkan dia untuk melihat Yesus dengan jelas!

Ketika Yesus sedang berjalan di jalan, Dia melihat ke atas dan melihat Zakheus duduk di pohon. Anehnya, Yesus memintanya untuk turun. Yesus memberi tahu Zakheus bahwa Dia ingin tinggal di rumahnya! Zakheus kagum dan gembira bahwa Yesus akan datang ke rumahnya tetapi hanya berada di hadirat Yesus membuat Zakheus kewalahan. Segera Zakheus mengalami pertobatan yang mendalam! Berada di hadirat Yesus dan kemudian “dilihat” oleh-Nya telah mengubah hati Zakheus dan hidupnya! Dia tidak akan pernah sama!

Hari ini Yesus mengundang kita untuk “turun” dan menghabiskan waktu bersama-Nya: duduk, mendengarkan, dan berbicara dengan-Nya. Apa tanggapan kita? Akankah kita mengundang-Nya ke rumah “batin” kita? Atau akankah kita tinggal di "pohon" kita dan melihat-Nya lewat? Jika kita memilih untuk mengundang Dia ke dalam “rumah” batin kita, kita mungkin juga mengalami “pertobatan!”


November 14, 2021

Senin, 15 November 2021 Hari Biasa Pekan XXXIII

Bacaan I: 1Mak 1:10-15.41-43.54-57.62-64 "Kemurkaan hebat menimpa umat."

Mazmur Tanggapan: Mzm 119:53.61.134.150.155.158 "Hidupkanlah aku, ya Tuhan, supaya aku berpegang pada perintah-Mu."

Bait Pengantar Injil: Yoh 8:12 "Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia akan mempunyai terang hidup."

Bacaan Injil:  Luk 18:35-43 "Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu? Tuhan, semoga aku melihat."
 
warna liturgi hijau

Injil hari ini sangat familiar. Ini adalah kisah orang buta yang duduk di pinggir jalan mengemis. Ini adalah satu-satunya cara dia bisa menghasilkan cukup uang untuk hidup. Saat dia duduk di sana memohon, dia mendengar kerumunan besar orang mendekat. Pria itu bertanya-tanya apa yang sedang terjadi. Dia bertanya kepada beberapa orang yang sedang berjalan di sekitar apa yang terjadi. Mereka memberi tahu pengemis itu bahwa Yesus, pengkhotbah dan penyembuh dari Nazaret, akan datang melalui kota.

Pria itu segera mulai berteriak kepada Yesus, memohon Yesus untuk menyembuhkannya. Kerumunan mencoba membungkamnya tetapi pria itu bertekad. Dia berteriak semakin keras, berharap dan berdoa agar Yesus mendengar tangisannya. Seperti yang kita ketahui, Yesus memang mendengar seruannya. Dia berhenti dan menyuruh orang itu dibawa kepada-Nya. Dia hanya bertanya kepada orang buta itu apa yang orang itu ingin Yesus lakukan untuknya. Pria itu berkata: "Aku ingin melihat." Yesus diam-diam menyembuhkan penglihatannya (dan mungkin hatinya)! Kemudian Yesus memberi tahu orang itu bahwa imannyalah yang telah menyelamatkannya!

Seberapa kuat iman kita? Apakah kita percaya dan percaya bahwa Yesus mendengar kita ketika kita berseru? Ketika kita sangat membutuhkan apakah kita percaya bahwa Yesus akan menjawab kita, akan menguatkan kita dan menyembuhkan kita? Mempercayai Yesus mungkin tidak semudah kedengarannya! Ketika hidup itu menyakitkan, menakutkan dan membingungkan, mungkin sangat sulit untuk percaya kepada Yesus!

Selama masa-masa sulit dan menakutkan ini, kita perlu menyadari jauh ke dalam untuk iman, keyakinan, dan kepercayaan kita bahwa Yesus selalu bersama kita. Kita perlu berpegang pada keyakinan bahwa Dia akan membantu kita melewati situasi ini. Hari ini semoga kita berdoa memohon rahmat untuk menempatkan kepercayaan dan harapan kita kepada-Nya!

Karya: blueringmedia / ISTOCK.com


November 13, 2021

Minggu, 14 November 2021 Hari Minggu Biasa XXXIII

HARI ORANG MISKIN SEDUNIA
 
Bacaan I: Dan 12:1-3 "Pada waktu itu bangsamu akan terluput."

Mazmur Tanggapan: Mzm 16:5.8.9-10.11; Ul: 1

Bacaan II: Ibr 10:11-14.18 "Oleh satu kurban saja Kristus telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan."

Bait Pengantar Injil: Luk 21:36 "Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."

Bacaan Injil: Mrk 13:24-32 "Ia akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru dunia."
 
warna liturgi hijau
 
 
     Saudara-saudari terkasih di dalam Kristus, saat kita mendekati akhir tahun liturgi saat ini, seperti biasa, bacaan hari Minggu ini bertema tentang akhir zaman yang akan datang, kiamat dan waktu Penghakiman Terakhir seluruh ciptaan. Kita semua mendengar pengingat ini dari bacaan Kitab Suci hari ini sehingga kita dapat membedakan dengan cermat bagaimana kita harus menjalani hidup kita mulai sekarang dan berusaha untuk lebih setia dan tulus dalam mengikuti Tuhan.

Dalam bacaan pertama kita hari ini, kita semua mendengar dari Kitab Daniel, wahyu Allah kepada Daniel bagaimana akhir zaman akan datang. Namun, pada saat yang sama, Tuhan meyakinkan kita semua bahwa Dia tidak akan meninggalkan kita sendirian tanpa bantuan atau perlindungan apa pun, karena Dia akan mengirimkan kepada kita Hosti Surgawi yang agung, Malaikat-Nya, yang dipimpin oleh Malaikat Agung St. Mikael sendiri, untuk membimbing dan melindungi kita. Tuhan tidak akan meninggalkan kita untuk kehancuran total dan pemusnahan, dan sementara kita mungkin menderita penganiayaan dan penindasan, menanggung kesulitan dan pencobaan, tetapi pada akhirnya, kita akan menang bersama dengan Tuhan.

Itulah sentimen yang disajikan kepada kita oleh perikop Injil hari ini yang diambil dari Injil St. Markus, ketika kita mendengar bagaimana Tuhan akan mengutus Malaikat-Nya untuk mengumpulkan semua umat-Nya yang setia dari seluruh dunia, dan akan menyediakan bagi mereka pada akhirnya. hari, ketika Anak Manusia datang kembali dalam kemuliaan-Nya, seperti yang Dia sendiri telah janjikan. Kristus, Anak Manusia, akan datang kembali di akhir zaman, saat Penghakiman Terakhir, untuk menghancurkan dosa dan kejahatan, memenangkan kemenangan terakhir melawan mereka sambil mengumpulkan semua yang setia, yang hidup dan yang mati ke dalam kemuliaan kekal dan sukacita kerajaan Allah.

Semua pesan dan peringatan ini, serta apa yang kita ketahui dari Kitab Wahyu adalah bukti bagi kita untuk mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati dan tidak terganggu oleh godaan untuk berbuat dosa dan mengikuti jalan kejahatan di dunia ini. Dan kita juga telah mendengar bahwa kedatangan waktu perhitungan ini, Penghakiman Terakhir dan akhir zaman adalah sesuatu yang paling tidak terduga dan tidak kita ketahui, karena tidak seorang pun kecuali Tuhan sendiri yang mengetahui waktu pasti kedatangan-Nya yang kedua kali. ke dunia ini.

Ini berarti bahwa kita tidak boleh berpuas diri dalam menjalani hidup kita, berpikir bahwa kita memiliki waktu untuk bertobat dan mengubah cara kita. Tentu tidak ada di antara kita yang ingin tertangkap basah, ketika saatnya tiba, dan terlebih lagi, lebih dekat dengan kita, kita tahu bahwa kita semua akan mati suatu hari, dan apakah kita ingin menunggu sampai kematian menjemput kita sebelum kita bertobat? Beberapa cukup beruntung untuk memiliki kesempatan dan waktu untuk pertobatan dan perubahan, tetapi banyak yang lain tidak dan tidak akan memiliki hak istimewa itu.

Saat kita mendengarkan Sabda Tuhan yang disajikan kepada kita pada akhir setiap siklus tahun liturgi, kita semua terus-menerus diingatkan akan sifat rapuh dari keberadaan dan kehidupan manusia kita, dan seberapa dekat kita dengan Surga atau Neraka, hanya dengan pilihan tindakan kita dalam hidup. Dan bulan November ini, saat kami mendedikasikannya untuk jiwa-jiwa suci di Api Penyucian, kami terus-menerus diingatkan tentang apa yang akan terjadi pada kami setelah kematian. Mereka yang berada di Api Penyucian tetaplah yang beruntung, karena mereka semua pada akhirnya akan masuk Surga. Namun, bagaimana jika kita malah berakhir di Neraka?

Kemudian, kita mungkin bertanya-tanya berdasarkan apa yang kita dengar dalam bacaan kedua kita hari ini dari Surat kepada Orang Ibrani, di mana penulis menyoroti dalam segmen hari ini secara khusus, tentang bagaimana Tuhan Yesus Kristus, yang sering ditampilkan sebagai Imam Besar bagi seluruh umat manusia. dalam Surat itu, telah mempersembahkan kurban yang sempurna dan abadi yang melampaui kurban hewan lainnya di masa lalu. Pengorbanan-Nya sendiri adalah Tubuh dan Darah-Nya yang Paling Berharga yang Dia persembahkan dari Salib di Golgota.

Sungguh, Tuhan telah membuat Kurban itu sekali untuk selamanya, Kurban yang sama yang kita rayakan di setiap Kurban Kudus dalam Misa, Kurban yang sama di Golgota. Dan setiap kali kita menerima Ekaristi, kita menerima Tubuh dan Darah Paling Berharga yang sama yang telah Tuhan berikan kepada kita dari Salib, yang telah Dia lakukan dengan rela bagi kita, untuk menyediakan bagi kita dan untuk membebaskan serta menebus kita dari dosa-dosa kita yang tak terhitung banyaknya, kesalahan dan pelanggaran. Dan kita telah menerima keselamatan melalui iman kita di dalam Dia.

Namun, jika itu membuat kita berpikir bahwa kita telah diselamatkan dan kemudian kita dapat melakukan apa pun yang kita inginkan dalam hidup kita, memanjakan diri kita dalam keinginan duniawi dan hal-hal berdosa, maka kita tidak akan mendapat bagian dalam janji dan warisan Tuhan. 

Hari ini, kita juga merayakan Hari Orang Miskin Sedunia, di mana kita semua diingatkan akan orang miskin dan semua orang yang menderita karena penelantaran dan kurangnya perhatian di berbagai komunitas kita. Orang miskin ada di sekitar kita, dan seringkali kita mungkin tidak menyadari bahwa ada kemiskinan yang hadir di tengah-tengah kita, bahkan ironisnya dari mereka yang dekat dengan kita. Mengapa begitu? Itu karena kita sering terlalu mementingkan diri sendiri dan sering hanya memikirkan diri sendiri tanpa banyak memperhatikan orang lain di sekitar kita.
 
Kemudian, kita sering mendengar ini, bahwa jika Tuhan begitu baik dan penuh kasih, lalu mengapa Dia membiarkan orang menjadi miskin dan menderita kemiskinan? Bukankah seharusnya Dia memperhatikan semua orang dan semua orang itu sehingga mereka tidak perlu menderita? Di sinilah kita harus memahami bahwa kemiskinan dan penderitaan di dunia ini terjadi karena penyalahgunaan kehendak bebas dan kebebasan bertindak kita, di mana kita menyalahgunakan kesempatan dan waktu yang diberikan kepada kita untuk memajukan keinginan dan ambisi egois kita sendiri, dan sebagai mengakibatkan penderitaan pada orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan baik disengaja maupun tidak disengaja.
 
Kemiskinan seringkali disebabkan oleh budaya eksploitasi dan keinginan tak terkendali dari manusia yang mencari lebih dari apa yang sudah banyak mereka miliki. Dan ketika manusia bertindak dengan cara ini, itu akhirnya menyebabkan mereka yang sudah memiliki banyak mengumpulkan lebih banyak dari apa yang sudah mereka miliki, sementara mereka yang miskin menjadi semakin miskin. Namun perhatikan bahwa saya tidak mengatakan bahwa Tuhan menentang orang kaya dan berkuasa atau bahwa mereka yang kaya, berkuasa, terkenal dan memiliki hak istimewa adalah jahat.
 
  Faktanya, di banyak negara, ada banyak kasus bahkan mereka yang miskin yang menindas dan mempersulit hidup, mengeksploitasi mereka yang lebih miskin, lebih lemah dan kurang mampu dari mereka. Lagi-lagi mereka melakukan ini karena berbagai alasan, namun semua ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kita semua harus mensyukuri nikmat yang telah kita terima dan bermurah hati jika kita memiliki lebih dan diberi kesempatan untuk membantu orang lain yang membutuhkan. tidak seberuntung kita. Mari kita ingat bahwa semua yang kita miliki adalah pemberian dan berkat dari Tuhan, dan bukan sesuatu yang harus kita timbun atau banggakan. 
  
  Oleh karena itu, melalui perbuatan dan tindakan kita yang tulus, kemurahan hati kita dalam kasih dan kepedulian terhadap sesama saudara dan saudari, marilah kita semua menjalani hidup kita dengan kemampuan terbaik kita sehingga kita semua layak bagi Tuhan dan ketika Dia datang lagi di akhir zaman, kita semua tidak akan ditemukan kekurangan dan kekurangan dalam iman yang benar. Semoga Tuhan dan Guru kita yang pengasih, terus memberkati kita dan mencintai kita semua, terutama yang miskin di tengah-tengah kita, dan semoga Dia membantu mereka melalui tangan dan perbuatan kita yang murah hati. Amin.
 
 
 

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.