| Halaman Depan | Bacaan Sepekan | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



Januari 13, 2023

Sabtu, 14 Januari 2023 Hari Biasa Pekan I

Bacaan I: Ibr 4:12-16 "Marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian."
   

Mazmur Tanggapan: Mzm 19:8-9.10.15; R: Yoh 6:63c "Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan."

Bait Pengantar Injil: Luk 4:18-19 "Tuhan mengutus Aku mewartakan Injil kepada orang yang hina-dina dan memberitakan pembebasan kepada orang tawanan."

Bacaan Injil: Mrk 2:13-17 "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
   
warna liturgi hijau

Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
 Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, dalam bacaan pertama hari ini ditekankan kepada kita kedatangan Anak Allah, Sabda Ilahi dalam daging, dimaksudkan untuk keselamatan kita, di dalam Dia menebus kita dan memimpin kita keluar dari kegelapan. dan ke dalam kemuliaan abadi dan sukacita sejati yang dijanjikan kepada kita semua yang setia kepada-Nya, dan yang telah memeluk dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Di dalam Yesus Kristus terletak satu-satunya harapan dan satu-satunya jalan Terang keluar dari kegelapan keberadaan kita yang berdosa dan jahat, dan dengan kasih dan anugerah-Nya, kebaikan dan kemurahan-Nya, kita semua telah menyaksikan dan mengalami kasih Allah yang dinyatakan, dan melalui Dia , kesembuhan dan peremajaan telah hadir di tengah-tengah kita. Hal ini pula telah ditegaskan dalam Deklarasi Dominus Iesus, No. 10 "Ajaran iman harus diimani dengan teguh yang mewartakan bahwa Yesus dari Nazareth, Putra Maria, dan Ia sendirianlah yang adalah Putra Allah. Sang Sabda, yang “pada mulanya bersama-sama dengan Allah” (Yoh 1:2) adalah Ia yang menjelma menjadi daging (Yoh 1:14). Di dalam Yesus, “Kristus, Putera Allah yang hidup” (Mat 16:16), “dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan” (Kol 2:9). Ia adalah “… Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa” (Yoh 1:18). Ia adalah “Anak-Nya yang kekasih; di dalam Dia kita memiliki penebusan kita…… Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus. (Kol 1:13-14; 19-20)."
Kita semua telah menjadi bagian dari kasih karunia, kebaikan dan kasih-Nya, agar oleh semua itu, kita dapat diselamatkan.
 
Sementara dalam perikop Injil kita hari ini, kita merenungkan kisah tentang Tuhan Yesus yang pergi memanggil seorang pemungut cukai bernama Lewi, yang segera memutuskan untuk meninggalkan segalanya, pekerjaan dan kariernya, tempatnya dan semua harta miliknya untuk mengikuti Tuhan sebagai satu kesatuan murid-murid-Nya. Tuhan Yesus juga pergi ke rumah Lewi untuk bertemu dan makan malam dengan sesama pemungut pajak Lewi, dan tindakan ini segera ditanggapi dengan ketidaksetujuan dan rasa muak yang cukup keras oleh orang-orang Farisi dan para ahli Taurat yang ada di sana mengikuti Tuhan dan mengamati tindakan-Nya. Orang-orang itu berpendapat bahwa pemungut cukai adalah orang berdosa yang tidak layak bagi Tuhan dan kasih-Nya, dan mungkin mereka juga berpikir bahwa pemungut cukai itu tidak memiliki harapan atau pengampunan apa pun.
  
Sekarang, pertanyaan bagi kita adalah, apakah kita mau dan mampu mengikuti teladan St Matius, yang sebagai Lewi si pemungut cukai, memilih untuk mengikuti Tuhan dan meninggalkan dosa? Apakah kita mau dan mampu mengikuti jejak St Matius dan banyak pendahulu suci kita lainnya dalam mengikuti Tuhan dan semua kasih yang telah Dia tunjukkan kepada kita melalui Putra-Nya, Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus? Atau apakah kita lebih suka hidup seperti banyak orang Farisi dan ahli Taurat, yang sering menolak untuk melihat kebenaran atau untuk percaya karena mereka lebih percaya pada penilaian dan kecerdasan mereka sendiri yang cacat, serta menolak untuk mendengarkan hikmat Tuhan karena kesombongan mereka? Pilihan ada di tangan kita, agar kita membuat keputusan yang tepat dalam melanjutkan perjalanan yang kita miliki dalam hidup ini.
 
 Semoga Tuhan terus membimbing dan menguatkan kita, sehingga dalam segala hal yang kita katakan dan lakukan, kita akan selalu setia kepada-Nya, dan bahwa kita akan selalu berusaha untuk memuliakan Dia di setiap saat dalam hidup kita. Amin.

Waiting For The Word | CC BY 2.0


lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.