| Halaman Depan | Bacaan Sepekan | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



Mei 07, 2023

Senin, 08 Mei 2023 Hari Biasa Pekan V Paskah

 
Bacaan I: Kis 14:5-18 "Kami memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia dan berbalik kepada Allah yang hidup."

Mazmur Tanggapan: Mzm 115:1-2.3-4.15-16; Ul: 1 "Bukan kepada kami, ya Tuhan, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan."

Bait Pengantar Injil: Yoh 14:26 "Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepada kamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu."

Bacaan Injil: Yoh 14:21-26 "Penghibur yang akan diutus oleh Bapa, Dialah yang mengajarkan segala sesuatu kepadamu."
 
warna liturgi putih
 
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau silakan klik tautan ini 

Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita mendengar dari Kitab Suci serangkaian bacaan yang menarik, yang mengingatkan kita semua tentang siapa diri kita, dan bagaimana kita harus menjalani hidup kita sebagai orang Kristiani. Dalam bacaan pertama, orang-orang memperlakukan Santo Paulus dan Santo Barnabas seolah-olah mereka adalah dewa mereka yang mengambil daging manusia. Mereka membawa hewan kurban kepada mereka dan mempersembahkan kurban ini di hadapan mereka, karena mereka menganggap keduanya sebagai utusan dewa-dewa Yunani kafir mereka atau dewa-dewa itu sendiri. Tetapi Santo Paulus dan Santo Barnabas menjadi sangat marah ketika mereka melihat semua ini terjadi di hadapan mereka, dan dalam kesedihan mereka, mereka merobek pakaian mereka dan memberi tahu orang-orang tentang kesalahan mereka.

Kemudian dalam Injil hari ini, kita mendengar percakapan antara Yesus Tuhan kita dengan murid-murid-Nya, dimana St. Yudas Tadeus bertanya mengapa Yesus menyatakan diri-Nya kepada mereka dan bukan kepada seluruh dunia. Dan Yesus menjawab mereka dengan mengatakan, bahwa jika mereka tidak mendengarkan Sabda Tuhan dan menuruti kehendak-Nya, maka mereka tidak akan mendapat bagian di dalam Dia. Mereka yang mendengarkan Sabda Tuhan dan menaati kehendak Tuhan, akan melakukan apa yang Tuhan minta dari mereka. Dan inilah yang perlu kita perhatikan, sangat dekat.

Apa artinya semua ini, saudara dan saudari dalam Kristus? Apa signifikansinya bagi kita? Ini sebenarnya adalah pengingat bagi kita untuk tidak jatuh ke dalam godaan kekuasaan duniawi, pengaruh duniawi dan keserakahan manusia, yang merupakan hal-hal yang biasa menjadi penghalang dalam perjalanan manusia menuju kebenaran dan pembenaran di hadirat Tuhan.

Mari kita renungkan hidup kita sendiri, dan bagaimana kita umat manusia telah menjalani hidup kita di masa lalu, sejarah kemanusiaan kita bersama. Kita umat manusia mudah tergoda dengan kekuasaan, kekayaan, ketenaran, kemuliaan dan pujian manusia, dan semua hal duniawi lainnya, dan itulah yang harus kita waspadai. Bayangkan jika orang lain memuji kita, memuja kita, dan memuliakan kita tepat di depan kita. Pasti banyak dari kita yang akan jatuh ke dalam pencobaan dan menjadi sombong terhadap diri kita sendiri. Ego kita akan mengambil alih pikiran rasional kita.

Begitulah cara kita umat manusia berpikir, cara dunia. Tapi bukan itu yang Tuhan inginkan. Cara-Nya berbeda dengan cara dunia, dan norma-Nya benar-benar berlawanan dengan norma dunia. Itulah sebabnya ketika Dia dielu-elukan dan ingin diangkat menjadi raja oleh orang-orang yang melihat perbuatan-Nya yang agung dan ajaib, Dia justru menyembunyikan diri dan mundur dari orang-orang yang salah mengerti dan salah mengartikan maksud-Nya yang sebenarnya.

Dengan cara yang sama, Rasul St. Paulus dan St. Barnabas juga telah menolak keinginan manusia akan kesombongan dan ego, ketika orang-orang menyembahnya seolah-olah mereka adalah dewa-dewa Yunani mereka. Mereka berdiri teguh dengan keyakinan mereka, dan bahkan dengan kemarahan, mereka memberi tahu orang-orang yang salah mengira mereka sebagai dewa mereka. Dalam hal ini, seperti yang Tuhan katakan dalam Injil hari ini, mereka tidak menuruti keinginan manusia mereka, tetapi kehendak Allah.

Saudara-saudara dalam Kristus, marilah kita bertanya pada diri sendiri, bahwa dalam kehidupan kita masing-masing, pernahkah kita menghadapi situasi seperti itu, sehingga kita harus memilih antara mendengarkan keinginan manusiawi kita atau menuruti kehendak Tuhan? Kita pasti pernah menghadapi situasi seperti itu sebelumnya, dan mari kita ingat apa yang telah kita lakukan. Sudahkah kita mendengarkan hasrat keinginan kita, godaan yang Setan tempatkan di jalan kita? Ataukah kita malah berusaha menaati Tuhan, Allah kita, dengan cara-Nya, meskipun hal itu seringkali membawa kita pada situasi yang sulit?

Saudara dan saudari dalam Kristus, sementara kita terus maju melewati masa Paskah ini, marilah kita semua memperbarui iman dan komitmen kita kepada Tuhan, dan membangkitkan dalam diri kita keinginan untuk melayani Dia dengan segenap hati kita dan dengan segenap kekuatan kita. Semoga Tuhan memberi kita kekuatan untuk bertahan dengan setia dalam kehidupan yang kita miliki di bumi ini. Semoga Tuhan menyertai kita semua, sekarang dan selamanya. Amin.
 
 
 
© Mazur/catholicnews.org.uk(CC BY-NC-ND 2.0) 

 

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.