| Halaman Depan | Bacaan Sepekan | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



Mei 21, 2023

Senin, 22 Mei 2023 Hari Biasa Pekan VII Paskah (Novena Roh Kudus hari keempat)


Bacaan I: Kis 19:1-8 "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?"

Mazmur Tanggapan: Mzm 68:2-3.4-5ac.6-7ab "Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah."

Bait Pengantar Injil: Kol 3:1 "Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah."

Bacaan Injil: Yoh 16:29-33 "Kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."

warna liturgi putih
 
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau silakan klik tautan ini
DOA NOVENA ROH KUDUS LIHAT DI PUJI SYUKUR MULAI NOMOR. 90

Lawrence OP | Flickr CC by NC 2.0

 
Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, kita mendengar dalam bacaan pertama bagaimana Rasul Paulus mendekati dan berbicara kepada para pengikut Kristus, yang telah mendengar tentang firman Allah melalui para pengkhotbah dan para murid lainnya, tetapi yang belum memahami sepenuhnya. misteri kebenaran Tuhan. Mereka memahami ajaran dasar ajaran Tuhan, tetapi belum menerima Roh Kudus Tuhan.

Tetapi melalui karya dan ajaran yang dibawa St Paulus kepada mereka, mereka kemudian memahami kepenuhan kebenaran dan ajaran Allah, dan mereka menerima baptisan Roh Kudus, ketika Roh Kudus turun ke atas mereka melalui St Paulus. Dan dengan demikian, dasar dan kekuatan Gereja di Efesus diperkuat dan dipadatkan.

Dan itu adalah Roh yang sama yang kita semua telah terima pada saat pembaptisan dan pengukuhan, ketika kita telah menerima kepenuhan dari tiga Sakramen Inisiasi, yaitu Pembaptisan, Penguatan dan Ekaristi. Roh Kudus yang sama telah diturunkan kepada kita dari para Rasul, melalui penerus mereka, para imam dan uskup kita yang kemudian melayani kita dan memberkati kita dengan Roh Kudus.

Dan karena itu, dengan berdiamnya Tuhan di dalam diri kita masing-masing, kita telah diperbarui dan dikuatkan, dan memang kita telah dipersiapkan untuk bersama Tuhan ketika Dia datang kembali. Tetapi kemudian kita harus bertanya pada diri kita sendiri, bagaimana Tuhan akan menemukan kita ketika Dia datang kembali? Akankah Dia menemukan kita dalam keadaan matang dan baik, penuh sampai penuh dan bahkan melimpah dengan buah Roh Kudus? Atau akankah kita malah mendapati diri kita dipenuhi dengan buah-buah busuk dari dosa dan kejahatan?

Pada suatu kesempatan, Yesus melewati sebuah pohon ara dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, dan Dia lapar. Ia memandangi pohon ara itu, berharap menemukan beberapa buah ara untuk dimakan-Nya, tetapi Ia tidak dapat menemukan buah apa pun di pohon itu. Karena itu, Dia mengutuk pohon itu dan ketika Dia dan para murid melewati pohon itu lagi pada kesempatan berikutnya, pohon itu telah layu sampai ke akarnya.

Jika kita hanya melihat perikop ini dengan nilai nominalnya saja, maka kita memang akan bingung, memikirkan mengapa Tuhan begitu marah kepada pohon ara karena tidak berbuah padahal belum musim buah ara. Tentunya tidak masuk akal dan tidak biasa bagi Tuhan kita untuk marah, bukan? Tetapi jika kita melihatnya lebih teliti, merenungkannya dan merenungkan apa artinya, tentu kita dapat melihat bahwa tindakan Yesus itu berbicara ribuan kata.

Ingatlah bahwa Yesus selalu berkata bahwa Dia akan datang kembali, dan bahwa kita harus siap, karena kedatangan-Nya akan cepat dan tidak terlihat, tidak dapat diprediksi dan tidak diketahui seperti pencuri datang untuk mencuri? Apa artinya ini? Sama seperti Dia datang ke pohon ara di luar musimnya, demikian juga Dia akan datang kepada kita pada waktu yang tidak terduga, ketika kita sama sekali tidak mengharapkan Dia datang. Dan ketika Dia datang, akankah Dia juga menemukan kita mandul seperti pohon ara juga mandul?

Apa buah yang harus kita hasilkan? Kita harus memupuk apa yang Tuhan melalui Roh-Nya telah berikan dan tanamkan dalam diri kita, sehingga melalui tindakan dan perbuatan kita, kita dapat menghasilkan kasih, harapan, belas kasihan, perhatian, dan banyak buah baik lainnya, terutama dalam cara kita berurusan satu sama lain, dan bagaimana kita menghidupi iman kita dengan komitmen nyata untuk mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama kita.

Jika kita telah benar-benar setia, maka dalam tindakan kita seharusnya kita menunjukkan betapa kita mampu menaati-Nya, dengan mencintai-Nya seperti yang Dia minta, dan saling mencintai dengan cara yang sama, kaya akan pengampunan dan kasih sayang, dan tidak membungkuk dalam mencari dan menuntut kebenaran dan keadilan dalam segala hal. Kemudian, ketika Tuhan datang kembali, Dia akan menemukan kita benar, layak dan dipenuhi dengan buah yang berharga. Kalau tidak, hanya kutukan-Nya yang akan kita dapatkan jika kita tidak melakukan semua ini.

Marilah kita berdoa hari ini, agar kita semua dapat bertumbuh kuat dalam iman, dan mengabdikan diri kita dan waktu kita untuk Tuhan, agar kita dapat berbuah dan layak bagi Tuhan saat kita mendekati hari Minggu Pentakosta pada hari Minggu yang akan datang ini. Semoga Tuhan memberkati kita semua dan menjaga kita, dan semoga Dia selalu memenuhi kita dengan Roh Kudus-Nya. Amin.


lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.