| Halaman Depan | Bacaan Sepekan | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



Agustus 02, 2023

Kamis, 03 Agustus 2023 Hari Biasa Pekan XVII

Bacaan I: Kel 40:16-21.34-38 "Awan menutupi Kemah Pertemuan dan kemuliaan Tuhan menutupi Kemah Suci."

Mazmur Tanggapan: Mzm 84:3-4.5-6a.8a.11 "Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!"

Bait Pengantar Injil: Kis 16:14b "Tuhan, bukalah hati kami, supaya kami memperhatikan sabda Putra-Mu."

Bacaan Injil: Mat 13:47-53 "Ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang."
 
       warna liturgi hijau    
 
Karya: thanasus/istock.com
 
 Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita semua diingatkan akan kasih Allah kepada kita, dimulai dari apa yang telah kita dengar pada bacaan pertama, diambil dari Kitab Keluaran, di mana kita mendengar tentang bagaimana Musa menugaskan dan mendedikasikan Kemah Pertemuan Suci, yang akan menjadi pusat dan fokus komunitas Israel saat mereka melakukan perjalanan melalui padang pasir selama empat puluh tahun, dan juga nanti setelah mereka berada di Tanah Perjanjian.

Karena Kemah Suci adalah rumah Allah sendiri, yang dengan rela turun untuk tinggal di antara umat-Nya, melalui Perjanjian yang telah Dia tetapkan dengan mereka, dan melalui hukum yang telah Dia turunkan kepada mereka melalui Musa. Dia telah menjadi Allah mereka, dan mereka telah menjadi umat-Nya. Kasih Tuhan bagi merekalah yang memungkinkan hal ini terjadi, dan oleh karena itu, kita semua yang telah menerima kehormatan dan rahmat yang begitu besar harus berbahagia dan bergembira.

Namun, pada saat yang sama, kita juga diingatkan melalui perikop Injil hari ini, bahwa kasih Allah kepada kita juga menuntut kita untuk mengasihi Dia dengan cara yang sama. Dia tanpa syarat telah memberikan kita semua kasih-Nya, dengan menjangkau kita bahkan ketika kita masih berdosa dan tidak layak bagi-Nya. Dia memberi kita kesempatan untuk menebus diri kita sendiri, dan untuk berpaling dari kejahatan dan cara memberontak kita. Namun, jika kita sendiri menolak untuk berpaling dari dosa-dosa itu, dan menutup hati kita terhadap Dia, maka apa yang Tuhan Yesus katakan dalam perikop Injil hari ini akan menjadi kenyataan.

Tuhan berbicara tentang Kerajaan Surga dalam sebuah perumpamaan, membandingkannya dengan jaring ikan yang besar, mengumpulkan banyak ikan dari segala jenis dan jenis, dari segala ukuran dan bentuk. Ini sesuai dengan bagaimana Tuhan ingin mengumpulkan semua orang, dari semua ras dan dari semua bangsa, untuk datang kepada-Nya dan berdamai dengan-Nya. Inilah sebabnya Dia mengutus para Rasul dan murid-Nya dengan perintah, 'Pergilah dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus!'.

Namun, banyak dari kita tidak tetap setia dan taat pada iman kita, dan kita sering gagal mematuhi perintah-perintah Allah. Kita memprioritaskan keinginan egois kita sendiri dan menyerah pada keserakahan kita, dan dengan demikian mengabaikan apa yang seharusnya kita lakukan dalam hidup, yaitu berkomitmen dan mengabdi kepada Tuhan dalam semua perkataan, tindakan, dan perbuatan kita. Sebaliknya, kita membiarkan keinginan kita mengendalikan kita, mendikte tindakan kita, kadang-kadang menyebabkan konflik, rasa sakit dan penderitaan pada orang lain hanya agar kita dapat memenuhi kebutuhan kita sendiri.

Akibatnya, kita telah menjadi ikan jahat, yang menurut perikop Injil, akan dibuang pada saat Tuhan datang untuk menghakimi kita semua. Malaikat Tuhan akan menjadi orang yang memilah yang baik dari yang buruk, dan sementara yang baik akan dipilih karena dianggap layak, yang buruk akan dibuang dan dihancurkan.

Oleh karena itu, dengan cara yang sama, kecuali kita mengubah cara hidup kita, bahwa kita mematuhi Tuhan dan hukum-hukum-Nya, kita pada akhirnya akan membawa diri kita ke jalan menuju kutukan dan penderitaan kekal di neraka, di mana tidak akan ada jalan keluar atau harapan untuk keselamatan. Tuhan mungkin telah menunjukkan kepada kita semua belas kasihan-Nya, tanpa syarat dan murah hati, tetapi jika kita telah menutup pintu hati kita untuk ini, maka Tuhan sendiri juga akan menolak kita pada saat perhitungan.

Janganlah kita semua terhalang oleh banyaknya kerja keras yang perlu kita lakukan, agar kita layak bagi Tuhan. Karena memang akan sangat menantang bagi kita untuk menjalani hidup yang dipersembahkan kepada Tuhan, dan dianggap benar di hadapan Tuhan. Namun, jika kita berusaha untuk melakukannya, dan secara sadar mulai melakukan apa yang Tuhan ajarkan kepada kita, bahkan dalam hal-hal kecil dan sederhana, perlahan-lahan kita semua akan menempatkan diri kita dengan kokoh di jalan menuju keselamatan dan anugerah Tuhan.

Semoga Tuhan selalu menyertai kita dan semoga Dia terus membimbing kita melalui perjalanan hidup yang kita miliki ini, agar kita selalu berusaha untuk setia pada Perjanjian yang telah Dia tetapkan dengan kita, dan agar kita didapati layak untuk menerima Kerajaan Surga, dan kehidupan kekal serta kemuliaan yang telah Tuhan siapkan untuk semua mereka yang setia kepada-Nya. Marilah kita semua benar-benar setia, tidak hanya dalam ucapan belaka, tetapi juga melalui semua perbuatan dan tindakan kita dalam hidup. Amin.
 
 

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.