| Halaman Depan | Bacaan Sepekan | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



Januari 07, 2024

Senin, 08 Januari 2024 Pesta Pembaptisan Tuhan

Bacaan I: Yes 55:1-11 "Firman-Ku akan melaksanakan apa yang Kukehendaki."

Kidung Tanggapan: Yes 12:2-3.4bcd.5-6; Ul: 3 "Kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan."

Bacaan II: 1Yoh 5:1-9 "Ada tiga yang memberi kesaksian di bumi: Roh, air dan darah."

Bait Pengantar Injil: Mrk 9:6 "Langit terbuka dan terdengarlah suara Bapa: "Inilah Anak yang Kukasihi; dengarkanlah Dia."

Bacaan Injil: Mrk 1:7-11 "Engkaulah Anak yang Kukasihi. Kepada-Mulah Aku berkenan."

warna liturgi putih
 
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini  

Francesco Trevisani | Public Domain

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita merayakan Pesta Pembaptisan Tuhan, menandai berakhirnya masa Natal. Perayaan hari ini penting karena menandai awal pelayanan Yesus di bumi, pada usia kira-kira tiga puluh tahun. Dalam baptisan kita sendiri, ketika kita dianugerahkan Sakramen inisiasi dari tujuh Sakramen Kudus Gereja, kita disucikan oleh air suci dan dijadikan layak bagi Allah, dibersihkan dari noda-noda dosa asal kita, dari segala dosa masa lalu. kesalahan yang telah kami lakukan, dan kita diterima menjadi anggota Gereja Suci Tuhan, dan akibatnya, kita menjadi anak angkat Tuhan sendiri.

Jika kita melihat apa yang terjadi hari itu di Sungai Yordan, ketika Yesus datang ke arah St. Yohanes Pembaptis, meminta untuk dibaptis olehnya, maka hal itu pasti sangat aneh, dan tindakan-Nya pasti tidak dapat kita pahami. Faktanya, itulah sebabnya St. Yohanes Pembaptis sendiri tercengang dengan permintaan tersebut, karena dia sendiri mengatakan bahwa dialah yang seharusnya dibaptis oleh Yesus.

Namun Tuhan menegurnya dan mengatakan bahwa mereka harus berjalan sesuai dengan keinginan-Nya, karena segala sesuatu harus dipenuhi sesuai dengan apa yang telah Tuhan wahyukan melalui para nabi-Nya. Dan demikianlah, Yesus dibaptis di perairan Sungai Yordan oleh St. Yohanes Pembaptis, dan kemudian langit terbuka, dan Roh Kudus turun ke atas-Nya dalam bentuk seekor merpati, dan suara Tuhan Bapa terdengar jelas, "Inilah Anak yang Kukasihi; dengarkanlah Dia."

Mengapa Dia melakukan ini, saudara-saudara seiman dalam Kristus? Hal ini karena baptisan kita sendiri adalah refleksi dari baptisan Kristus sendiri di sungai Yordan, dan melalui baptisan, kita semua telah dijadikan putra dan putri angkat Tuhan seperti yang baru saja saya sebutkan sebelumnya. Dan pada saat Yesus dibaptis, Bapa menyatakan bahwa Dia adalah Putra-Nya, dan karena Dia ambil bagian dalam kemanusiaan kita dengan kita, setelah mengambil wujud Manusia dan dilahirkan dari ibu-Nya, Perawan Maria yang Terberkati, kita semua umat manusia sekarang memilikinya, menjadi saudara dan saudarinya sendiri.

Dan kita elah dimeteraikan dalam nama Tritunggal Mahakudus, Bapa, Putra dan Roh Kudus pada saat kita dibaptis, saat ketika hidup kita diubah selamanya, baik itu kita yang dibaptis sebagai bayi dan melalui bimbingan berdasarkan iman orang tua kita, atau apakah kita dibaptis setelah kita dewasa dan secara sukarela memilih untuk menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita.

Oleh karena itu, hari ini marilah kita semua mengingat kembali momen pembaptisan kita sendiri. Jika kita tidak dapat mengingat apa yang terjadi, paling tidak kita harus mengingat hari ketika kita dibaptis dan merenungkan kenyataan bahwa kita sangat beruntung sehingga dapat menerima pengangkatan anak dari Allah sebagai anak laki-laki atau perempuan. Kita sangat beruntung karena Dia dengan rela mengampuni dosa-dosa kita dan begitu mengasihi kita sehingga Dia memberi kita sarana untuk keselamatan dan pembebasan dari tirani dosa dan kematian, tidak lain oleh anugerah Putra terkasih-Nya, Tuhan kita. Yesus Kristus.

Marilah kita semua mengingat panggilan kita sebagai orang Katolik, melalui baptisan kita, agar kita memanfaatkan karunia-karunia yang telah Allah berikan kepada kita masing-masing. Kita hendaknya mengabdikan diri kita, pikiran kita, hati kita, tubuh kita dan segala sesuatu yang kita miliki, untuk melayani Tuhan dan umat-Nya, sesama saudara dan saudari kita dalam Kristus, anggota Gereja Tuhan yang terkasih dan kudus, sehingga kita mewartakan kemuliaan dan Kabar Baik-Nya, melalui kita kata-kata dan yang lebih penting, melalui tindakan kita.

Oleh karena itu, marilah kita semua terus memperkuat iman kita kepada Tuhan, dan bertekad untuk menjalani hidup dengan setia, sesuai dengan jalan-Nya. Marilah kita tidak lagi berjalan di jalan dosa dan kejahatan, namun sebaliknya, bertekad untuk tetap setia pada janji-janji kita yang dibuat pada saat pembaptisan kita, bahwa kita akan menjaga diri kita murni dan bebas dari dosa, dan berkomitmen untuk hidup hari demi hari, sebagai orang yang layak bagi Allah, Bapa kita yang penuh kasih. Semoga Tuhan memberkati kita semua. Amin.

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.