| Halaman Depan | Bacaan Sepekan | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



Februari 03, 2024

Minggu, 04 Februari 2024 Hari Minggu Biasa V

Bacaan I: Ayub 7:1-4.6-7 "Aku dicekam kegelisahan sampai dini hari."

Mazmur Tanggapan: Mzm 147:1-2.3-4.5-6; Ul: 3a "Pujilah Tuhan, yang menyembuhkan orang-orang yang patah hati"

Bacaan II: 1Kor 9:16-19.22-23 "Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil."
     

Bait Pengantar Injil: Mat 8:17 "Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita."

Bacaan Injil: Mrk 1:29-39 "Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit."
      
warna liturgi hijau
 
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
 Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari Minggu Biasa Kelima ini kita merenungkan bacaan-bacaan Kitab Suci yang mengingatkan kita akan misi yang kita semua sebagai umat Kristiani telah terima dari Tuhan. Sebagai umat Kristiani, kita semua dipanggil untuk mengikuti jejak Tuhan Yesus dan para Rasul serta murid-murid-Nya, yang diutus-Nya untuk mewartakan Kabar Baik, untuk melayani orang-orang yang membutuhkan, mereka yang sakit, mereka yang miskin, membutuhkan.

Dan penting bagi kita masing-masing untuk mengingat bahwa dalam segala hal yang kita lakukan dalam nama Tuhan, kita harus melakukannya untuk tujuan yang benar, dengan niat yang benar, dan dengan cara yang benar. Kalau tidak, kita akan kehilangan tujuan dan makna dari apa yang kita lakukan, dan bukannya mendapatkan kasih karunia dan pembenaran, kita justru akan menerima teguran dan kutukan karena kurangnya iman dan komitmen kita.

Pada bacaan pertama hari ini, kita mendengar bagian yang diambil dari Kitab Ayub. Ayub adalah seorang pengikut Tuhan yang taat, hidup beberapa milenium yang lalu, bertahun-tahun sebelum Kristus datang ke dunia. Diceritakan bahwa beliau adalah orang yang sangat kaya, diberkati dengan keluarga yang besar dan penuh kasih sayang, dengan banyak harta duniawi dan materi, ribuan hewan, ternak, unta dan segala macam hal yang diinginkan umat manusia pada saat itu.

Setan ingin menguji Ayub dan melihat apakah ia akan menyerah di bawah tekanan godaan dan keputusasaan jika ia harus menyingkirkan dari Ayub segala sesuatu yang berharga dan penting baginya. Dengan demikian, Ayub kehilangan harta bendanya karena pencuri dan perampok, dan ia kehilangan keluarganya karena kecelakaan tragis dalam waktu yang sangat singkat. Dia sangat malang dan berada dalam kondisi yang menyedihkan, dan kita pasti bisa melihatnya dalam bacaan pertama kita hari ini.

Dia menyadari betapa hidup kita hanya sesaat dan cepat berlalu, dan dia menyesali keadaan hidupnya yang menyedihkan saat itu. Namun pada akhirnya, Ayub tetap setia kepada Tuhan, dan meski menderita dan putus asa, dia tidak menyalahkan Tuhan atas apa yang menimpanya. Dia malah menyalahkan dirinya sendiri, namun Tuhan mengatakan kepadanya kebenaran tentang segala sesuatu yang telah terjadi, dan menunjukkan kepadanya betapa tujuan Tuhan jauh melampaui kecerdasan dan pemahaman manusia yang terbaik sekalipun.

Dalam bacaan kedua hari ini, Santo Paulus dalam suratnya kepada Jemaat di Korintus menyebutkan bahwa sebagai seorang yang mengabdi kepada Tuhan, ia melakukannya karena ingin memuliakan Tuhan dan menaati kehendak-Nya, bukan karena ingin menjadi pahala atau keuntungan dari apa pun yang dilakukannya. Pada akhirnya, segala usaha dan karya yang dilakukannya bukan tentang dirinya sendiri, melainkan tentang pengabdian kepada masyarakat dan umat beriman kepada Tuhan.

Santo Paulus mengabdikan dirinya dengan sepenuh hati dan menghabiskan waktunya untuk melayani rakyat, menjadikan dirinya pelayan semua orang. Dia mengikuti jejak Tuhan sendiri, yang dalam bacaan Injil hari ini pergi dari satu tempat ke tempat lain, berkhotbah kepada orang-orang dan mengajar mereka tentang jalan Tuhan, dan menyembuhkan banyak orang yang sakit. Melalui semua ini, kita melihat bagaimana menjadi murid Tuhan yang sejati, dengan mengabdikan waktu, tenaga dan perhatian kita kepada Tuhan.

Di dunia kita saat ini, sangat mudah bagi kita untuk tergoda dan tersesat. Banyak sekali godaan, mulai dari uang, harta benda, kekuasaan, kemuliaan, dan lain-lain, yang dapat menghalangi kita menemukan jalan menuju Tuhan, atau tidak mampu memberikan yang terbaik dalam melayani Dia. Ketika mereka yang melayani Tuhan tidak mengutamakan Tuhan dalam pikiran mereka, sangat mudah bagi mereka untuk melakukan hal-hal demi keuntungan egois mereka sendiri dan bukan demi Tuhan.

Sekarang mari kita bertanya pada diri kita sendiri, sudahkah kita seperti orang-orang yang hanya mementingkan keuntungan dan kebaikan diri sendiri? Sudahkah kita melakukan semua hal dalam hidup kita hanya dengan memikirkan peningkatan kekayaan, gengsi, kejayaan dan segala hal lainnya? Saudara-saudara seiman dalam Kristus, sebagai umat Kristiani, hendaknya kita semua tidak melakukan hal ini. Kita hendaknya semakin serupa dengan Kristus, yang rendah hati, taat dan mengabdi pada segala yang dipercayakan kepada-Nya.

Mari kita semua berdoa dan merenungkan dengan hati-hati bagaimana kita harus menjalani kehidupan kita mulai sekarang. Marilah kita semua merendahkan diri dan menyadari bahwa segala sesuatu yang kita katakan dan lakukan, hendaknya kita ucapkan dan lakukan demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar dan bukan demi kemuliaan diri kita sendiri. Dia sangat mengasihi kita, dan sangat memperhatikan kita, sehingga Dia memberikan Putra-Nya kepada kita, Tuhan kita Yesus Kristus, agar kita dapat hidup. Pada akhirnya, hanya dengan berpegang teguh pada-Nya kita akan bertahan, dan bukan semua keterikatan duniawi kita, yang bersifat sementara dan cepat berlalu.

Semoga Tuhan membangkitkan dalam diri kita keberanian dan kekuatan untuk hidup setia sesuai jalan-Nya. Semoga Dia memberdayakan kita untuk berbuat lebih banyak demi saudara-saudara kita yang membutuhkan, mereka yang miskin, mereka yang tertindas, kesepian dan tanpa harapan. Mari kita tunjukkan kepedulian dan kepedulian terhadap mereka, agar kita dapat menunjukkan kasih Tuhan kepada mereka, bahwa Tuhan selalu ada untuk kita semua. Semoga Tuhan memberkati kita semua dan segala usaha baik kita. Amin.

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.