| Halaman Depan | Bacaan Sepekan | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



Maret 04, 2024

Selasa, 05 Maret 2024 Hari Biasa Pekan III Prapaskah

 

Bacaan I; Dan 3:25.34-43 "Semoga kami diterima balik karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah."

Mazmur Tanggapan: Mzm 25:4bc-5ab.6-7bc.8-9; Ul:10 "Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan."

Bait Pengantar Injil: Yl 2:12 "Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hati, sabda Tuhan, sebab Aku ini pengasih dan penyayang."

Bacaan Injil: Mat 18:21-35 "Jika kamu tidak mau mengampuni saudaramu, Bapa pun tidak akan mengampuni kamu."
   
warna liturgi ungu
Credit: JMLPYT/istock.com
 
Saudara-saudara terkasih dalam Kristus, pada hari ini melalui bacaan Kitab Suci kita mendengar tentang pentingnya pengampunan dalam hidup kita, dengan memahami mengapa sebagai orang Kristen kita harus bermurah hati dengan pengampunan dan belas kasihan kita, karena Tuhan Yesus sendiri yang telah mengampuni kita dan bermurah hati kepada kita dengan berkat dan rahmat-Nya meskipun kita memberontak dan tidak peduli keras kepala kita.

Dalam bacaan pertama hari ini kita mendengar tentang Azarya, salah satu dari tiga sahabat Daniel, yang merupakan empat orang keturunan Israel yang hidup dalam pengasingan di Babel, pada tahun-tahun ketika umat Allah diusir dari negeri mereka sendiri dan dibawa ke rumah mereka ke pengasingan, hidup dalam rasa malu dan hina, seperti orang-orang yang kalah dalam perang dan ditaklukkan, tidak mempunyai tanah untuk dijadikan milik mereka.

Umat ​​Tuhan pernah hidup makmur di tanah pemberian nenek moyang mereka, namun mereka tidak menaati Tuhan dan menolak mendengarkan-Nya. Mereka meninggalkan Dia demi berhala-berhala dan dewa-dewa kafir, dan akibatnya, musuh-musuh mereka bangkit melawan mereka dan mereka dikalahkan dan ditaklukkan. Kota-kota mereka dihancurkan, Yerusalem hancur dan Bait Allah di kota itu dihancurkan. Begitulah penghinaan mereka saat itu.

Mereka harus menanggung cemoohan dan cemoohan dari bangsa-bangsa lain, dan seperti yang kita dengar dalam bacaan pertama hari ini, hal ini terjadi dalam konteks zaman ketika raja Nebukadnezar dari Babilonia membangun patung emas besar dirinya, dan memerintahkan setiap orang untuk menyembah patung tersebut. Dia ingin semua orang memuliakan dia dan meninggikannya seolah-olah dia adalah dewa, dan menuntut hal yang sama dari Azarya dan dua temannya yang lain.

Mereka adalah hamba-hamba raja Babilonia yang baik dan setia, namun mereka menolak menaati raja dalam hal ini. Mereka tidak mau sujud kepadanya dan tidak melakukan hal-hal yang keji dan jahat di mata Allah seperti yang dilakukan nenek moyang mereka. Sebaliknya, mereka dengan setia mempertahankan iman mereka kepada-Nya dan terpaksa menanggung penderitaan besar di dalam kamar api. Azarya berdoa kepada Tuhan dari dalam ruang api itu, seperti yang kita dengar dalam bacaan pertama kita hari ini.

Dan Tuhan mendengar doa mereka dan menyelamatkan mereka dari api. Mereka tidak tersentuh dan tidak terluka oleh api tersebut, dan raja Babel takjub dengan kejadian ajaib tersebut. Ini adalah contoh yang sangat baik dan nyata bagaimana Tuhan mengampuni umat-Nya dan melindungi semua orang yang setia kepada-Nya. Dia tidak menyimpan dendam terhadap mereka, namun sangat mengasihi mereka dengan segenap hati-Nya.

Itulah hakikat kasih Tuhan yang besar dan abadi kepada kita semua, bahwa meskipun kita sudah sering berdosa terhadap Dia dan tidak menaati Dia, namun Dia tidak membiarkan kemarahan dan rasa jijik Dia terhadap dosa-dosa kita membuat Dia menjauh sepenuhnya dari kita. Karena Dia mengasihi kita masing-masing, umat-Nya yang terkasih, yang telah terasing dari-Nya karena dosa-dosa kita dan oleh karena itu Dia ingin berdamai dengannya.

Itulah sebabnya dalam Injil hari ini, kita mendengar cerita serupa, yaitu perumpamaan Tuhan kita tentang hamba yang tidak mau mengampuni, yang telah diampuni hutangnya, namun menolak untuk mengampuni hutang orang lain kepadanya. Dalam perumpamaan itu, kita dapat melihat persamaannya dengan kisah kita sendiri, dan kisah penebusan serta pengampunan kita oleh Tuhan. 
 
Saudara-saudara seiman dalam Kristus, oleh karena itu sangatlah penting bahwa dalam masa Prapaskah ini, sambil terus mempersiapkan diri menyambut datangnya Pekan Suci dan Paskah, kita harus meneladani teladan Tuhan kita sendiri, yaitu lebih berbelas kasih dan mengampuni dalam hidup kita, hubungan satu sama lain, menunjukkan lebih banyak kepedulian, cinta dan kasih sayang satu sama lain terutama kepada mereka yang miskin, tidak dicintai, kesepian, depresi dan semua orang tanpa harapan.

Semoga Tuhan selalu menyertai kita, agar Dia terus membimbing kita dalam perjalanan iman kita, agar kita dapat semakin mencintai satu sama lain, dan berbelas kasihan dalam segala tindakan kita, dan dengan demikian bertumbuh untuk selalu mencintai Tuhan lebih lagi, hari demi hari. Semoga Tuhan memberkati kita selalu, sekarang dan selamanya. Amin.

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.