| Halaman Depan | Bacaan Sepekan | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



April 08, 2024

Selasa, 09 April 2024 Hari Biasa Pekan II Paskah

 

Bacaan I: Kis 4:32-37 "Mereka sehati dan sejiwa."

Mazmur Tanggapan: Mzm 93:1ab.1cd-2.5 "Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan!"

Bait Pengantar Injil: Yoh 3:14b.15 "Anak Manusia harus ditinggikan supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal."

Bacaan Injil: Yoh 3:7b-15 "Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia."
          
warna liturgi putih

Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau silakan klik tautan ini 
 
 
SF Diocese

 
Saudara-saudara terkasih dalam Kristus, pada hari ini, kita semua dipanggil untuk merenungkan kehidupan dan tindakan kita, apakah kita sudah menjalani kehidupan Kristen yang sejati, apalagi seperti yang kita dengar dari bacaan pertama hari ini, yang diambil dari Kisah Para Rasul, bagaimana komunitas Kristen pertama menjalani kehidupan mereka. Dalam kisah itu, kita mendengar bagaimana mereka saling memperhatikan dan mencintai satu sama lain dengan lembut, dengan kasih sayang dan kemurahan hati yang sejati.

Mereka tidak perlu khawatir atau cemas, karena mereka berbagi apa yang mereka miliki satu sama lain dan hidup dengan kebajikan, dan tidak ada seorang pun yang kelaparan atau membutuhkan. Mereka yang memiliki lebih banyak akan membagi kelebihannya kepada mereka yang memiliki lebih sedikit, dan oleh karena itu setiap orang mempunyai cukup uang untuk menghidupi dirinya sendiri. Mereka juga akan menyumbangkan sebagian dari harta benda dan pendapatan mereka kepada para Rasul, yang kemudian akan membagikannya sesuai dengan kebutuhan orang-orang.

Dan begitulah cara komunitas Kristen perdana hidup. Mereka mengikuti teladan Tuhan Yesus, Guru mereka, yang telah menunjukkan kepada mereka teladan kasih yang sempurna dan tak bercacat yang melampaui segala bentuk kasih lainnya, melalui teladan-Nya sendiri, kasih yang Ia tunjukkan dari kayu salib, yang melaluinya kita telah menjadi manusia. diselamatkan. Itulah yang Dia sebutkan kepada orang Farisi, Nikodemus, seperti yang kita dengar dalam bacaan Injil kita hari ini.

Yesus menyampaikan kepada Nikodemus, kebenaran tentang diri-Nya, sebagai yang diutus Tuhan karena Dia begitu mengasihi kita semua, bahwa Dia mengaruniakan kepada kita semua Putra-Nya yang terkasih, agar melalui Dia, kita semua tidak binasa, melainkan mendapat kekal. kehidupan. Dan Dia menyebutkan kepada Nikodemus sebuah firasat tentang bagaimana tepatnya Dia akan melakukan hal itu, dengan memberitahunya tentang perbandingan dengan ular perunggu Musa.

Kisah ular perunggu Musa adalah ketika bangsa Israel melewati padang gurun saat pembebasan dari Mesir, mereka memberontak dan berdosa terhadap Tuhan. Akibat dosa-dosa mereka, Allah mengirimkan ular-ular yang berapi-api ke arah manusia, dan ular-ular itu menggigit banyak orang Israel dan akibatnya, mereka yang digigit, mereka binasa di padang gurun.

Manusia telah berdosa besar terhadap Tuhan, dan mereka pantas diremukkan dan dibinasakan karena ketidaktaatan mereka. Namun Tuhan mendengar permohonan belas kasihan dan teriakan minta tolong mereka. Oleh karena itu, Dia memerintahkan Musa untuk membuat seekor ular perunggu dan meletakkannya di atas sebuah tiang agar dapat ditinggikan di hadapan manusia. Mereka yang digigit dan melihat ular tembaga itu sembuh dan tidak binasa.

Tuhan Yesus membandingkan diri-Nya, Anak Manusia, dengan ular perunggu Musa. Dia mengatakan bahwa sama seperti ular perunggu ditinggikan, demikian pula Anak Manusia ditinggikan di hadapan semua orang, di kayu salib di Golgota. Melalui tindakan kasih yang sempurna dan tanpa pamrih itu, Dia telah menebus kita dari dosa-dosa kita, sehingga dengan mengumpulkan ke dalam diri-Nya segala dosa kita, sengatan pekerjaan Setan, dan segala kerusakan dan kejahatan yang telah ada bersama kita dan di dalam diri kita, Dia memberi kita semua harapan baru akan kehidupan baru.

Saudara dan saudari dalam Kristus, kasih yang tanpa pamrih dan sempurna inilah yang Tuhan Yesus tunjukkan kepada kita semua murid-Nya, yang telah menyebabkan banyak pengikut-Nya meneladani-Nya, dalam menjalani kehidupan mereka sendiri dan dalam tindakan mereka, seperti yang dilakukan komunitas Kristen mula-mula. Sayangnya, banyak di antara kita yang lupa melakukan hal ini, dan kita malah tergoda dan dibujuk oleh iblis untuk menjauh dari Tuhan dan dari jalan yang telah Dia tunjukkan kepada kita.

Kita tergoda untuk bersikap egois dalam tindakan kita, dalam upaya memuaskan hasrat pribadi kita dan mencapai kejayaan dan pencapaian pribadi terlebih dahulu. Namun hal ini bukanlah hal yang seharusnya dilakukan oleh kita semua sebagai orang Kristen. Marilah kita semua menyadari kebenaran ini, dan menjauhi segala tindakan egois dan jahat yang selama ini kita lakukan. Marilah kita mengikuti teladan para pendahulu kita yang suci dan saleh, saling mengasihi dan memperhatikan mereka yang membutuhkan, dan oleh karena itu, menjadi umat Tuhan yang layak.

Semoga Tuhan selalu menyertai kita, dan semoga Dia memberdayakan kita untuk hidup dengan setia dan berjalan dengan semangat di jalan yang telah Dia tunjukkan kepada kita. Semoga Dia memberkati kita semua upaya kita, sekarang dan selamanya. Amin.

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.