| Halaman Depan | Bacaan Sepekan | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



September 14, 2021

Rabu, 15 September 2021 Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Berdukacita

Author Zarateman (CC)
  
Bacaan I: Ibr 5:7-9 "Ia menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya."

Mazmur Tanggapan: Mzm 31:2-3a.3bc-4.5-6.15-16.20 "Selamatkanlah aku, ya Tuhan, oleh kasih setia-Mu."

Bait Pengantar Injil: Berbahagialah Engkau, Sang Perawan Maria, sebab di bawah salib Tuhan engkau menjadi martir tanpa menumpahkan darahmu

Bacaan Injil:  Yoh 19:25-27 “Ibu, inilah anakmu!”
 
warna liturgi putih
 
 Dalam Injil hari ini kita melihat pemandangan Maria di kaki salib di mana Putranya disalibkan dan sekarat. Ini adalah salah satu dari tujuh duka (siete dolores) Maria yang tercatat, pesta yang kita rayakan hari ini. Yang lainnya adalah: 1) Nubuat Simeon, “Suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri, (2) Pergi ke Mesir, “Bangunlah dan bawa anak itu dan ibunya dan pergi ke Mesir, (3) Tiga hari menghilangnya Yesus, (4) Perjalanan yang menyakitkan ke Golgota (5) Penyaliban, (6) dan Pemakaman.

Tidak semua kesedihan bagi Maria. Dia juga memiliki lima kegembiraannya yaitu: Kabar Sukacita, Kelahiran, Kebangkitan, Kenaikan, dan Pengangkatan. Dia telah berbagi suka dan duka, air mata dan tawa, suka dan duka. Dalam semua ini, imannya kepada Tuhan adalah konstan. Ketika malaikat Gabriel memberi kabar gembira kepada Maria bahwa dia akan menjadi Bunda Mesias, pemikiran tentang pemenuhan janji sudah dekat, tetapi segalanya berjalan ke selatan. Tujuh kesedihan terjadi satu demi satu. Itu adalah masa-masa sulit.
 
Setiap dosa yang kita lakukan, setiap kegagalan kita dalam melakukan apa yang bisa kita lakukan untuk menaati kehendak Tuhan, adalah setiap luka yang telah ditimpakan pada Tuhan kita Yesus Kristus, luka dan cambukan yang mencabik Tubuh-Nya, yang membuat Dia menderita dan berdarah. Dan semua ini membawa lebih banyak kesedihan kepada ibu kita yang pengasih, yang mencintai kita masing-masing dan setiap dari kita sama seperti dia mencintai Putranya. 

Inti dari kesedihan dan pesta ini adalah untuk berpegang teguh pada Tuhan. Akan selalu ada hari-hari gelap dan situasi yang mengerikan. Pada saat-saat itu, kita tidak dapat mengandalkan siapa pun atau apa pun selain Tuhan saja. Tuhan itu setia. Dia tidak pernah meninggalkan kita sendirian.

Mari kita mulai sekarang menyerahkan diri kita dengan sepenuh hati dan sepenuhnya kepada Tuhan, Allah kita, dan melalui bimbingan yang ditunjukkan kepada kita oleh ibu-Nya Maria, Bunda Dukacita kita, semoga kita semua dapat menemukan jalan kita menuju keselamatan dan hidup yang kekal, yang dapat ditemukan di dalam Dia saja. Biarlah hati yang berduka dari ibu kita Maria yang penuh kasih mengingatkan kita akan perlunya kita menolak segala bentuk dosa, dan hidup dengan iman, semangat dan pengabdian mulai sekarang.

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.