| Halaman Depan | Bacaan Sepekan | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



November 26, 2023

Senin, 27 November 2023 Hari Biasa Pekan XXXIV

Bacaan I: Dan 1:1-6.8-20 "Di antara mereka tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya."

Kidung Tanggapan: Dan 3:52.53.54.55.56 "Kepada-Mulah pujian selama segala abad."

Bait Pengantar Injil: Mat 24:42a.44 "Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga."

Bacaan Injil: Luk 21:1-4 "Yesus melihat seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti derma."
 
warna liturgi hijau
 
 Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini  
 
Credit: JMLPYT/istock.com
 
 Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita mendengarkan ayat-ayat Kitab Suci yang menceritakan kepada kita tentang nabi Daniel dan hamba Tuhan, bagaimana di masa mudanya dia ditangkap oleh orang Babilonia ketika mereka menjarah Yerusalem dan Yehuda, dan dibawa ke Babel, di mana dia menghabiskan hidupnya di pengasingan bersama banyak orang Israel lainnya. Ia dan beberapa rekan senegaranya dipilih menjadi orang-orang yang akan mengabdi pada raja Nebukadnezar.

Namun Daniel dan rekan-rekannya menolak untuk ikut serta dalam makanan dan anggur yang disediakan bagi mereka oleh bendahara raja. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan makanan dan anggur tersebut kemungkinan besar digunakan untuk persembahan kepada dewa-dewa kafir, dan dilarang bagi mereka untuk makan dan minum makanan dan barang-barang yang telah dipersembahkan kepada dewa-dewa kafir. Oleh karena itu, mereka meminta agar mereka diberi sayur-sayuran sebagai pengganti makanan.

Dan meskipun ada kekhawatiran dari pengurusnya, oleh kasih karunia Tuhan, meskipun mereka tampaknya belum makan sebanyak dan semewah para pelayan lainnya, yang diberi makan dengan makanan dan minuman duniawi terbaik yang ada, Daniel dan teman-temannya tumbuh menjadi lebih baik. lebih sehat dan lebih baik dari para pelayan lainnya. Tuhan menyertai mereka, dan mereka diselamatkan dari kesulitan mereka.

Dalam Injil hari ini, kita mendengar kisah terkenal tentang bagaimana Yesus memuji janda tua yang miskin atas sumbangannya dua koin perunggu kecil ke peti persembahan Bait Suci. Dia memujinya karena apa yang dia masukkan ke dalam perbendaharaan pada dasarnya adalah dia harus bertahan hidup untuk dirinya sendiri. Sementara itu, banyak orang kaya lainnya yang datang dan memberikan sumbangan dalam jumlah besar ke peti persembahan Bait Suci, yang menyumbangkan sebagian dari kekayaan mereka.

Dalam cerita ini, sebenarnya Yesus tidak menegur atau memandang rendah orang-orang kaya yang telah menyumbang ke dalam peti persembahan Bait Suci. Apa yang ingin Ia tunjukkan adalah kenyataan bahwa janda tua itu menyerahkan dirinya sepenuhnya ke dalam tangan Tuhan sehingga dia memberi bahkan dari kemiskinannya, dari apa yang dia punya cukup untuk bertahan hidup. Dia memberikan semuanya kepada Tuhan, tanpa ragu-ragu.

Dan iman yang besar inilah yang Tuhan Yesus puji dari wanita tersebut. Ini adalah iman yang sama yang dimiliki Daniel dan teman-temannya kepada Tuhan, menaruh kepercayaan penuh mereka kepada Tuhan. Ini juga merupakan iman yang harus dimiliki oleh kita masing-masing sebagai umat Kristiani dan juga merupakan apa yang diharapkan untuk kita lakukan dalam hidup kita. Kita seharusnya bertanya pada diri sendiri pertanyaan ini: ‘Apakah kita mempunyai iman yang sama dengan orang-orang yang saya sebutkan tadi?

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, marilah kita semua merenungkan kehidupan kita sendiri dan setiap tindakan kita. Mari kita pikirkan apa yang telah kita lakukan sejauh ini dalam hidup kita, dan mari kita berpikir apakah kita telah menaruh kepercayaan dan iman kita kepada Tuhan, atau apakah kita lebih menaruh kepercayaan pada kekuatan, kemampuan, kecerdasan atau keterampilan manusia kita sendiri. Marilah kita semua menyadari bahwa meskipun semua hal tersebut dapat diandalkan, namun tidak ada yang lebih dapat diandalkan atau pasti dibandingkan dengan kasih dan anugerah Tuhan.

Jika kita menaruh kepercayaan kita kepada Tuhan, pada dasarnya kita membangun bagi diri kita sendiri sebuah warisan abadi yang tidak akan pernah habis atau binasa, tidak seperti jika kita bergantung pada harta benda dunia dan kemampuan, kekuatan, dan kecerdasan kita sebagai manusia. Inilah yang harus dicita-citakan oleh kita masing-masing sebagai orang Kristen, agar benar-benar setia kepada Allah dalam segala hal yang kita lakukan. Mari kita mulai dari diri kita sendiri, dengan berbuat semampu kita untuk melakukan kehendak Tuhan, dengan saling mengasihi, dengan bertindak adil dan membantu mereka yang membutuhkan.

Semoga Tuhan selalu menyertai kita, dan memberkati kita semua, sebagaimana Dia telah memberkati hamba-hamba-Nya Daniel dan sahabat-sahabatnya, yaitu orang-orang yang setia kepada-Nya dan tetap setia kepada-Nya meskipun ada tantangan dan kesulitan yang mereka hadapi dalam hidup. Semoga kita semua semakin mendekatkan diri kepada Tuhan, sehingga dalam segala tindakan dan perbuatan kita, selalu kita lakukan demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar. Amin.

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.