| Halaman Depan | Bacaan Sepekan | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



Desember 19, 2023

Rabu, 20 Desember 2023 Hari Biasa Khusus Adven - Novena Natal Hari Kelima

 
Bacaan I: Yes 7:10-14 "Seorang perempuan muda akan mengandung."

Mazmur Tanggapan: Mzm 24:1-2. 3-4ab. 5-6

Bait Pengantar Injil: O Tuhan, Kunci Kerajaan Allah, datanglah dan bebaskanlah umat-Mu dari perbudakan.

Bacaan Injil: Luk 1:26-38 "Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki."
 
warna liturgi ungu 
 
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini  
 
    
Karya: Kara Gebhardt /istock.com
 
 Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini, ketika kita tinggal beberapa hari lagi menjelang Natal, kita diingatkan kembali oleh bacaan-bacaan yang diambil dari Kitab Suci, yang berbicara kepada kita tentang alasan sukacita dan perayaan Natal kita. Natal sesungguhnya adalah tentang Kristus, yang lahir dari Perawan Maria yang diberkati, dua ribu tahun yang lalu di Betlehem.

Dalam bacaan pertama hari ini, kita mendengar nabi Yesaya dalam interaksinya dengan raja Ahas dari Yehuda yang kepadanya Tuhan memintanya untuk meminta tanda ilahi. Apa yang kita dengar dalam ayat tersebut mungkin terasa asing bagi kita jika kita tidak memahami konteks terjadinya hal tersebut. Jika kita membaca lebih jauh mengenai raja dan sejarah kerajaan Yehuda dalam Kitab Raja-Raja dan Tawarikh, maka kita akan mengetahui bahwa banyak raja-raja Yehuda yang tidak setia kepada Tuhan seperti halnya Daud, nenek moyang mereka.

Banyak di antara mereka yang telah menyesatkan orang-orang yang dipercayakan kepada mereka, dan bukannya menaati Allah dan perintah-perintah-Nya seperti yang diinstruksikan, mereka memilih untuk menyembah dewa-dewa kafir dan berhala-berhala tetangga mereka. Terlepas dari perbuatan para nabi yang diutus kepada mereka, yang menyerukan agar mereka bertobat dari dosa-dosa mereka, banyak orang tetap bertahan dalam jalan jahat mereka dan tidak bertobat. Mereka tidak beriman kepada Tuhan, melainkan beriman pada kecerdasan, kekuatan, dan kekuasaan manusia.

Itulah sebabnya, ketika raja Ahas menolak suatu tanda dari Tuhan, dengan mengatakan bahwa dia tidak ingin menguji Tuhan, dia bersikap munafik dan tidak rendah hati atau taat seperti yang mungkin kita pikirkan sebaliknya. Ketika di satu sisi ia tampak rendah hati dengan menolak meminta tanda kepada Tuhan dan menguji Tuhan, namun di sisi lain melalui perbuatannya, raja Ahas dan juga nenek moyangnya telah berkali-kali menguji kesabaran Tuhan, dengan cara dosa dan ketidaktaatan mereka.

Namun, kita sampai pada hakikat Natal itu sendiri, karena Tuhan sendiri selalu setia pada Perjanjian yang telah Dia buat dengan kita umat manusia, dan kasih yang selalu Dia miliki untuk kita masing-masing. Natal adalah tentang kasih, dan bukan sekedar kasih apa pun yang dikenal dunia, namun kasih Allah yang menjadikan Manusia di dalam Yesus Kristus, Anak Allah, Anak Manusia, Tuhan dan Allah kita.

Kedatangan-Nya ke dunia ini dinubuatkan oleh nabi Yesaya, untuk menunjukkan bahwa meskipun kita umat manusia telah berulang kali tidak menaati, mengkhianati, dan meninggalkan Tuhan, namun Tuhan selalu setia, dan Dia akan menunjukkan kepada mereka tanda dan bukti utama kasih-Nya, yang telah digenapi. di dalam Yesus. Malaikat Gabriel yang menampakkan diri kepada Maria dalam bacaan Injil hari ini menyatakan penggenapan penuh nubuatan ini, karena Mesias pada akhirnya akan dilahirkan ke dunia.

Dan tentu saja, jika kita merenungkan lebih dalam ayat-ayat Kitab Suci hari ini, kita akan segera melihat perbedaan antara tanggapan yang dibuat oleh raja Ahas dari Yehuda dan tanggapan Maria, ibu Tuhan. Sementara Raja Ahas menolak untuk mendengarkan Tuhan atau menaati-Nya, Maria sebaliknya mendengarkan Tuhan, dan meskipun ada ketidakpastian dan ketakutan yang ada dalam pikiran dan hatinya pada saat itu, dia mengabdikan dirinya sepenuhnya dalam ketaatan.

Saudara-saudara seiman dalam Kristus, menjelang Natal, marilah kita semua menyadari bahwa Allah telah memberi kita kebebasan memilih apakah kita ingin menaati-Nya atau tidak menaati-Nya. Jadi, sekarang, haruskah kita memilih dengan bijak dan mengikuti Tuhan, seperti yang dilakukan Maria? Maria adalah teladan sempurna bagi iman kita, dan dengan mengikuti teladannya, kita hanya dapat mendekatkan diri kepada Tuhan dan menemukan jalan terbaik dan terlurus menuju Dia.

Mari kita tiru kerendahan hati dan pengabdiannya kepada Tuhan, kehidupannya yang saleh dan ketaatannya pada kehendak Tuhan. Dengan begitu, kita akan bisa benar-benar menghayati makna Natal, sebagai perayaan kasih Tuhan. Oleh karena itu, marilah kita mengasihi sebagaimana Allah kita telah mengasihi kita, dan menunjukkan perhatian dan kasih sayang yang lembut terhadap sesama saudara dan saudari kita, terutama kepada mereka yang membutuhkan, dan kepada mereka yang mempunyai sedikit sisa agar mereka juga dapat terbantu bisa bersukacita dalam perayaan kita juga.

Semoga perayaan Natal kita yang akan datang benar-benar penuh sukacita dan indah karena alasan yang benar, dan semoga melalui rahmat Tuhan, kita menemukan kedamaian dan keharmonisan sejati di masa yang indah ini, sambil bersukacita atas kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita. Amin.

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.