| Halaman Depan | Bacaan Sepekan | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



Desember 15, 2023

Sabtu, 16 Desember 2023 Hari Biasa Pekan II Adven (Sore: Novena Natal hari Pertama)

 

Bacaan I: Sir 48:1-4.9-11 "Elia akan datang lagi."

Mazmur Tanggapan: Mzm 80:2ac.3b.15-16.18-19; R: lh4 "Ya Allah, pulihkanlah kami. Buatlah wajah-Mu bersinar, maka selamatlah kami."

Bait Pengantar Injil: Luk 3:4.6 "Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan."

Bacaan Injil: Mat 17:10-13 "Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia."

warna liturgi ungu


Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini 

 

Karya: Kara Gebhardt /istock.com

 

 Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita mendengarkan renungan dari Kitab Suci yang berbicara kepada kita tentang dua pribadi besar dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, yang melalui wahyu Tuhan kita Yesus sendiri, mengungkapkan hubungan di antara keduanya. Dalam bacaan pertama, kita mendengar tentang nabi Elia dari nabi Yesaya, yang menulis tentang mukjizat-mukjizat menakjubkan yang dilakukannya, serta keadaan ajaib di sekitar momen ketika Elia diangkat ke surga dengan kereta kuda berapi yang menyala-nyala, sebagai salah satu mukjizat terbesar dari para nabi Allah.

Lalu pada bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus berbicara tentang nabi Elia yang menurut nubuatan para nabi akan datang kembali, karena dia tidak mengalami kematian melainkan diangkat ke surga atas kehendak Tuhan. Dan Dia menjelaskan secara tidak langsung bahwa nabi Elia memang telah datang kembali ke dunia, namun banyak orang yang tidak percaya kepada-Nya, dan murid-murid-Nya menyimpulkan bahwa yang dimaksud Yesus adalah St. Yohanes Pembaptis, yang merupakan Pemberita Mesias.



Apakah St Yohanes Pembaptis benar-benar Elia secara pribadi yang turun dari surga, kita tidak benar-benar mengetahuinya, dan dalam suatu kesempatan dalam Injil, ketika orang-orang Farisi dan ahli Taurat bertanya kepada St. Yohanes Pembaptis, apakah dia adalah nabi Elia, dia menyangkal bahwa dia adalah nabi. Namun, apa pun yang telah dilakukan Tuhan, merupakan misteri iman kita, dan melalui wahyu yang diwahyukan oleh Tuhan kita sendiri, iman kita menjadi semakin kaya dan bermakna.

Karena baik nabi Elia maupun St. Yohanes Pembaptis adalah hamba Tuhan yang benar-benar setia dan berbakti dengan banyak kesamaan dengan kisah mereka. Mereka harus berhadapan dengan para penguasa dan raja yang berkuasa, seperti nabi Elia yang harus berhadapan dengan raja-raja Israel yang jahat, khususnya raja Ahab dan istrinya yang jahat, Izebel, yang membawa bangsa itu ke dalam dosa penyembahan berhala dan penyembahan berhala, sementara St. Yohanes Pembaptis harus berhadapan dengan raja Herodes Antipas yang secara tidak sah menikahi Herodias, istri saudara laki-lakinya, serta dengan orang-orang Farisi yang berpengaruh dan ahli Taurat.

Dan nabi Elia harus melarikan diri dari murka raja karena perbuatannya dan mengembara di padang gurun, selama berhari-hari, berminggu-minggu dan berbulan-bulan, bertahan hidup di padang gurun, seperti St. Yohanes Pembaptis yang tinggal di padang gurun yang sama, sementara mengerjakan pekerjaan baik Tuhan, mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan. Terlepas dari semua tantangan dan kesulitan yang dihadapi kedua hamba Allah yang setia ini, mereka tetap setia pada misi yang menjadi tugas mereka dipanggil.

Saudara-saudari seiman dalam Kristus, saat kita merenungkan kehidupan dan kontribusi yang telah dilakukan oleh Nabi Elia dan St. Yohanes Pembaptis dalam hidup mereka, marilah kita terinspirasi oleh semangat dan komitmen mereka, dalam melayani Tuhan dan menaati kehendak-Nya, apa pun tantangan dan kesulitan yang harus mereka hadapi hari demi hari, penolakan dan cemoohan bahkan dari orang-orang terdekat mereka, seperti Tuhan kita sendiri.

Sebagai orang Kristen yang setia, kita semua hendaknya menempuh jalan yang sama dengan yang telah dilalui oleh Kristus sendiri, jalan salib, dan penderitaan besar yang terkait dengan salib itu. Bukankah Kristus mengatakan bahwa mereka yang mengikuti Dia harus memikul salib mereka dan mengikuti Dia? Jika kita ingin menjadi orang Kristen sejati, maka kita harus siap menghadapi kesulitan dan tantangan yang mungkin menghadang kita saat kita menjalani hidup sesuai dengan iman kita.

Saudara-saudara seiman dalam Kristus, marilah kita semua mempersiapkan diri secara matang menyambut perayaan Natal, agar kita dapat merayakannya dengan penuh sukacita, bersukacita atas ulang tahun kedatangan Tuhan ke dunia ini. Marilah kita mengabdikan upaya, waktu dan perhatian kita, untuk melayani Tuhan dengan komitmen dan iman yang lebih besar. Semoga Tuhan menguatkan iman kita, dan semoga Dia memberkati kita semua dengan bimbingan dan pertolongan-Nya, agar kita dapat terus bertekun dalam iman. Amin.

 

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.