| Halaman Depan | Bacaan Sepekan | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



Januari 19, 2024

Sabtu, 20 Januari 2024 Hari Biasa Pekan II / Peringatan Fakultatif St. Fabianus dan St. Sebastianus

 

Bacaan I: 1Sam 1:1-4.11-12.19.23-27 "Para pahlawan gugur di medan perang."
     
Mazmur Tanggapan: Mzm 47:2-3.6-7.8-9 "Buatlah wajah-Mu bersinar, ya Tuhan, maka kami akan selamat."

Bait Pengantar Injil: Kis 16:14b "Bukalah hati kami, ya Allah, agar dapat memperhatikan sabda Putra-Mu."

Bacaan Injil: Mrk 3:20-21 "Orang-orang mengatakan Yesus tidak waras lagi."
     
warna liturgi hijau
CC0

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita merenungkan Sabda Tuhan pada hari ini yang menceritakan kepada kita pertama-tama dari zaman Perjanjian Lama, tentang saat ketika raja Saul terbunuh dalam pertempuran melawan orang Filistin, dan bagaimana Daud, penerusnya, bereaksi terhadap kematian pendahulunya.

Dalam bacaan pertama, kita mendengar bagaimana Daud diliputi kesedihan ketika mendengar bahwa Saul telah gugur dalam pertempuran, dan bahkan sampai merobek jubah dan pakaiannya, dan menyatakan duka mendalam atas jatuhnya raja tersebut. Dan hal ini harus dipahami dalam konteks persaingan antara Saul dan Daud, karena Saul sebenarnya telah beberapa kali mencoba membunuh Daud, karena rasa iri dan takutnya terhadap Daud, yang akan menggantikannya sebagai raja, namun ia gagal melakukannya karena Tuhan menyertai Daud.

Namun Daud tidak membalas kebencian dan kecemburuannya dengan kebencian dan kecemburuannya sendiri. Ia terus menganggap Saul sebagai tuan dan rajanya, dan tanggapannya terhadap apa yang ia dengar tentang kematian Saul menegaskan betapa ia sangat menghormati pendahulunya, terlepas dari segala rencana yang telah ia buat untuk melawannya, dan betapa banyak penderitaan dan kesulitan yang ia alami.

Itulah hakikat dan kepribadian seseorang yang taat kepada Tuhan seumur hidupnya, dan berjalan lurus di jalannya. Daud adalah orang yang saleh, dengan hati yang dipenuhi kasih kepada Tuhan dan juga kepada umat Tuhan yang dipercayakan kepadanya. Dia telah menjalani kehidupan dengan kejujuran dan sikap lurus, dan dia menyerahkan dirinya tanpa pamrih kepada Tuhan.

Dan ini adalah sesuatu yang tentunya tidak lazim di dunia kita saat ini, karena kebanyakan dari kita tidak akan melakukan apa yang telah dilakukan Daud semasa hidupnya. Mari kita melihat kehidupan kita sendiri, dan memikirkan semua yang telah kita lakukan sejauh ini. Berapa banyak di antara kita yang mau mengampuni musuh dan orang yang membenci kita, namun tetap mencintai mereka? Banyak di antara kita yang menyimpan dendam dan kebencian dalam diri kita, dan berusaha membalas dendam kapan pun kita bisa.

Memang benar, jika kita menjadi seperti Daud berarti kita menyimpang dari perilaku dan tindakan orang-orang di dunia ini. Dan inilah tepatnya mengapa, dalam Injil hari ini, kita mendengar bagaimana Tuhan kita Yesus diperlakukan, bahkan oleh keluarga-Nya sendiri, yang mengatakan bahwa Dia sudah gila! Alasannya sederhana, karena apa yang dilakukan Tuhan Yesus pada saat itu bersifat revolusioner dan bertentangan dengan norma-norma masyarakat.

Namun, itulah yang Tuhan sampaikan ke dunia ini, realitas kebenaran-Nya. Dan itulah yang harus kita perjuangkan sebagai orang Kristen, semua orang yang percaya kepada Tuhan dan pesan-pesan-Nya, hidup dengan benar dan dengan pengabdian kepada Tuhan, seperti yang telah dilakukan oleh Raja Daud, pendahulu kita dalam iman dan teladan. Dan masih banyak lagi teladan yang masih bisa kita tiru.  
 
Semoga Tuhan selalu bersama kita, dan semoga Dia memberi kita semua keberanian untuk menjalani hidup kita dengan iman dan komitmen, sehingga hari demi hari, kita dapat semakin dekat dengan-Nya, dan pada akhirnya, kita dapat menemukan jalan menuju kemuliaan abadi-Nya, dan menerima dari-Nya kehidupan kekal yang dijanjikan. Amin.

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.