SiouxFall Diocese |
Mazmur Tanggapan: Mzm 90:3-5a.12-13.14.17; Ul: 1 "Penuhilah kami dengan kasih setia-Mu, ya Tuhan, supaya kami bersukacita."
Bait Pengantar Injil: Mat 24:42a,44 "Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab kalian tidak tahu bilamana Anak Manusia datang."
Bacaan Injil: Mat 24:42-51 "Hendaklah kalian selalu siap siaga."
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita terus mendengarkan renungan dari Kitab Suci, yang memberi tahu kita tentang pentingnya menjalani dan mengambil jalan Tuhan, seperti yang diingatkan oleh Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus. Dia bersyukur kepada Tuhan bahwa mereka telah hidup benar dalam ketaatan kepada Tuhan, mengingat hukum-hukum-Nya dan mencari kekudusan dalam hidup.
Hal ini kontras dengan apa yang kita dengar dalam Injil hari ini, ketika Yesus terus menegur orang-orang Farisi dan ahli Taurat yang munafik dalam cara mereka menjalani hidup, dan mereka memang pantas disebut demikian, karena cara mereka menjalankan iman dan menjalani hidup mereka. Mereka mengaku setia kepada Tuhan dalam cara mereka dan mengaku saleh dan baik, namun mereka tidak melakukan apa yang telah mereka lakukan untuk melayani Tuhan atau umat-Nya, melainkan untuk melayani kepentingan mereka sendiri.
Itulah sebabnya mereka menentang Yesus, karena, sama seperti para nabi zaman dahulu datang kepada manusia, membawa pesan kebenaran Allah, Yesus sendiri, sebagai Tuhan dan Penguasa segala kebenaran datang membawa kepenuhan kebenaran-Nya, yang melaluinya mereka menentang Yesus. Dia menyingkapkan kepalsuan dan kebohongan orang-orang Farisi dan ahli Taurat. Dan karena alasan yang sama, para nabi dilecehkan, dibuat menderita, dianiaya, disiksa dan bahkan dibunuh karena telah membuat jengkel orang-orang, yang tidak mau berpaling dari jalan dosa mereka.
Dan itulah tepatnya penderitaan yang harus dialami Tuhan Yesus di tangan orang-orang yang menganiaya Dia dan murid-murid-Nya, mereka yang menginginkan penangkapan dan kematian-Nya, dan mereka yang telah menghukum Dia di hadapan gubernur Pontius Pilatus, yang menyerukan agar Dia disalibkan. Namun, terlepas dari semua ini, Yesus mengampuni mereka semua dari salib dan berdoa, agar Allah Bapa-Nya tidak menimpakan dosa-dosa kepada mereka, karena telah menjatuhkan hukuman mati kepada-Nya.
Pada akhirnya, Tuhan begitu pengasih dan penuh belas kasihan, sehingga Dia bahkan rela mengampuni semua orang yang meremehkan dan menganiaya Dia. Namun pada akhirnya, penerimaan individu atas belas kasihan dan pengampunan Tuhanlah yang akan membawa mereka kepada kebenaran dan rekonsiliasi dengan-Nya. Dan inilah yang telah Tuhan ungkapkan kepada kita, dan yang Dia ingin kita ketahui, bahwa Dia mengasihi kita masing-masing, bahwa Dia ingin kita berdamai dengan-Nya. Godaan dan tekanan bagi kita untuk menyerah pada tuntutan dunia memang besar, namun jika kita tetap setia kepada Tuhan, kita dapat yakin akan kasih karunia dan kasih-Nya. Dia akan memberi kita anugerah hidup kekal.
Oleh karena itu, saudara-saudara seiman dalam Kristus, marilah kita semua menantikan penggenapan janji-janji Tuhan, dengan tetap setia kepada-Nya setiap saat, agar kita tidak terpengaruh oleh kepalsuan dan kebohongan iblis. Marilah kita menjalani hidup kita dengan penuh iman, sekarang dan selamanya. Amin.