| Halaman Depan | Indonesian Papist | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

November 23, 2025

Senin, 24 November 2025 Peringatan Wajib St. Andreas Dung-Lac, dkk., Imam dan Martir

 

Bacaan I: Dan 1:1-6.8-20 "Di antara mereka tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya."

Kidung Tanggapan: Dan 3:52.53.54.55.56 "Kepada-Mulah pujian selama segala abad."

Bait Pengantar Injil: Mat 24:42a.44 "Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga."

Bacaan Injil: Luk 21:1-4 "Yesus melihat seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti derma."
 
warna liturgi merah
 
 Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini  
 
Credit: JMLPYT/istock.com
 
 Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, dalam bacaan pertama dari Kitab Daniel, kita membaca tentang momen ketika Raja Babel, Nebukadnezar, menyerang kerajaan Yehuda, tempat sisa-sisa umat Allah masih tinggal pada masa itu. Ia menangkap dan membawa banyak dari mereka ke Babel sebagai upeti dan hamba, termasuk Daniel sendiri dan ketiga temannya, Hananya, Misael, dan Azarya. Mereka diajari tentang budaya, bahasa, dan tata krama Babel, dan seperti yang telah kita dengar, mereka juga dipaksa untuk memakan makanan dan minuman yang disediakan oleh raja, yang menurut adat istiadat orang Israel pada masa itu, dianggap najis. Daniel dan ketiga temannya bertekad untuk berusaha sebaik mungkin tetap setia meskipun berada dalam situasi yang cukup sulit.

Kemudian bagaimana Tuhan memelihara mereka, sehingga ketika mereka meminta untuk hanya makan makanan dan barang-barang yang halal dan layak untuk mereka makan, mereka tetap lebih sehat dan lebih baik daripada mereka yang telah menikmati makanan dan minuman mewah dari meja raja. Mereka juga bertumbuh pesat dalam hikmat dan perawakan di antara manusia, dan mereka menjadi tokoh serta penasihat yang dihormati di istana raja. Intinya, apa yang kita dengar adalah bagaimana Allah senantiasa menyertai mereka yang tetap setia kepada-Nya, bahkan di saat-saat tersulit sekalipun, dan bahkan ketika mereka menghadapi cobaan dan kesulitan hidup yang paling berat. Inilah sebabnya kita juga diingatkan agar kita tidak membiarkan tantangan dan kesulitan tersebut menghalangi kita untuk terus bekerja keras dan berusaha untuk selalu setia kepada Tuhan, bahkan di saat-saat sulit. Kita hendaknya terus percaya dan berharap kepada Tuhan, setiap saat.

Lalu, dari bacaan Injil Lukas, Tuhan Yesus berbicara dan mengajar murid-murid-Nya melalui perjumpaan dan teladan iman seorang janda tua yang pergi ke Bait Allah dan memberikan dari kemiskinannya sendiri persembahan dua peser, sementara yang lain memberikan persembahan yang jauh lebih besar, bahkan ada yang memamerkan persembahan mereka. Di sini kita harus memahami bahwa Tuhan tidak menekankan perbandingan antara tindakan kita, dan Dia juga tidak bermaksud berprasangka buruk terhadap orang kaya dan mereka yang memiliki lebih banyak harta dan kekayaan. Tuhan tidak menentang orang kaya dan makmur, tetapi justru, poin yang ingin Dia sampaikan kepada kita adalah bahwa ketika kita memberi, kita harus memberi dengan murah hati dari hati kita dan tidak menghitung-hitung biayanya.

Mereka yang telah diberi lebih banyak dapat memberi lebih banyak jika mereka mau, dan bahkan mereka yang miskin pun dapat memberi dari kemiskinan mereka, seperti yang dilakukan janda tua itu. Yang penting adalah kita sungguh-sungguh memberi dari hati dan tidak bermuka dua. Kita hendaknya selalu berusaha untuk membagikan berkat dan kebaikan apa pun yang telah Tuhan berikan kepada kita agar banyak orang dapat memperoleh manfaat dari tindakan, perkataan, dan perbuatan kita yang patut diteladani dan setia, yang dipenuhi dengan kasih Allah yang paling murah hati dan penuh belas kasih. Kita masing-masing dipanggil untuk berkontribusi bagi karya dan misi Tuhan melalui Gereja-Nya dengan cara apa pun yang kita bisa, bahkan dalam hal-hal terkecil dan yang tampaknya paling tidak penting yang kita lakukan dalam hidup kita. Kita hendaknya tidak menganggap kontribusi kita terlalu kecil atau tidak berarti. Tuhan menghargai kita dan usaha kita, bahkan hingga detail terkecil. Semoga Allah senantiasa memberkati kita dalam segala hal yang kita lakukan, sekarang dan selamanya. Amin.

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.