| Halaman Depan | Indonesian Papist | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Agustus 16, 2024

Sabtu, 17 Agustus 2024 Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia

 
Bacaan I: Sir 10:1-8 "Para penguasa bertanggung jawab atas rakyatnya."
     

Mazmur Tanggapan: Mzm 101:1ac.2ac.3a.6-7; R: Gal 5:13 "Kamu dipanggil untuk kemerdekaan; maka abdilah satu sama lain dalam cinta kasih."

Bacaan II: 1Ptr 2:13-17 "Berlakulah sebagai orang yang merdeka. "
    

Bait Pengantar Injil: Luk 20:25 "Berikanlah kepada kaisar yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah yang menjadi hak Allah."

Bacaan Injil: Mat 22:15-21 "Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
 
warna liturgi putih  

Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab Deuterokanonika atau klik tautan ini
 
 
(CC BY-SA 4.0)

 
 
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, merayakan hari ulang tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, pada hari ini saat kita merenungkan Sabda Tuhan pada hari ini, kita masing-masing dimaksudkan untuk melakukan apa yang kita bisa sebagai orang Katolik, setelah diberikan berbagai talenta dan karunia, berkat dan kasih karunia oleh Tuhan. Oleh karena itu, kita masing-masing diharapkan hidup sebagai orang merdeka, bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetap hiduplah sebagai hamba Allah. (lih. Bacaan 2). Kita semua diingatkan hari ini tentang panggilan ini, dan kita harus menerima panggilan Tuhan dengan sepenuh hati.
 
Melalui perikop Injil ketika Tuhan Yesus berbicara kepada Rasul Petrus dan para Rasul-Nya, tentang masalah mematuhi hukum-hukum manusia yang diciptakan oleh para penguasa saat itu, khususnya hukum Kekaisaran Romawi pada waktu itu, yang mengumpulkan pajak dari semua orang yang berada di bawah kekuasaannya. Masalahnya adalah apakah seseorang harus mematuhi hukum manusia dan hukum sipil seperti itu atau apakah seseorang harus mematuhi hanya Hukum Tuhan.
 
Dalam kesempatan lain yang terpisah, otoritas Yahudi berusaha menjebak Yesus dalam masalah agama-negara. Orang Yahudi membenci penguasa asing mereka dan membenci pembayaran pajak kepada Kaisar. Mereka mengajukan dilema untuk menguji Yesus untuk melihat apakah dia setia kepada mereka dan pemahaman mereka tentang agama. Jika Yesus menjawab bahwa adalah boleh untuk membayar pajak kepada seorang penguasa kafir, maka Yesus akan kehilangan kredibilitas dengan bangsa Yahudi yang akan menganggapnya sebagai seorang pengecut dan sahabat Kaisar. Jika dia mengatakan itu tidak boleh, maka orang-orang Farisi akan memiliki alasan untuk melaporkan Dia kepada otoritas Romawi sebagai pembuat onar politik dan menangkapnya.
   
Yesus menghindari jebakan mereka dengan menghadapi mereka dengan gambar koin. Koin di dunia kuno memiliki kekuatan politik yang signifikan. Penguasa mengeluarkan koin dengan gambar dan tulisan mereka sendiri. Dalam arti tertentu, koin itu dianggap sebagai milik pribadi penguasa. Di mana koin itu berlaku, penguasa memegang kekuasaan politik atas rakyat. Karena orang Yahudi menggunakan mata uang Romawi, Yesus menjelaskan bahwa milik Kaisar harus diberikan kepada Kaisar.
 
Dalam bacaan kedua, Rasul Petrus mengatakan bahwa kita harus hidup sebagai orang merdeka, bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetap hiduplah sebagai hamba Allah, artinya orang beriman harus tunduk pada peraturan dan hukum yang berlaku. Namun dia harus tetap menjadi orang yang merdeka dan bebas dalam melakukan kehendak Allah. Hidup saling mengasihi satu sama lain, harus tetap menjadi prioritas hidup orang beriman. Sebagai orang merdeka kita juga dipanggil untuk tidak menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan. Kita semua ditantang untuk bangkit dalam iman kita, dan menjalani hidup kita dengan bajik sesuai dengan jalan Tuhan sambil menolak kesenangan daging, godaan kesombongan dan keserakahan manusia. Kristus Tuhan kita, telah membebaskan kita dari belenggu dosa, membebaskan kita dari belenggu yang telah memperbudak kita sejak awal ketika kita pertama kali jatuh ke dalam dosa.
 
Semoga Tuhan terus memberkati kita semua dan negara kita Indonesia. Marilah kita bersama terus berdoa bagi bangsa Indonesia agar tetap dianugerahi semangat persatuan, persaudaraan dan kerukunan. Semoga Dia terus menguatkan dan membimbing terutama para pemimpin kita dan mereka yang telah dipercayakan dengan kekuasaan dan pemerintahan atas kita, sehingga mereka akan terus menjalankan kekuasaan mereka dengan tanggung jawab, dengan kebajikan dan keadilan setiap saat. Semoga Tuhan selalu menyertai kita dan memberkati setiap perbuatan baik, usaha, dan jerih payah kita, semua demi kemuliaan-Nya yang lebih besar, sekarang dan selamanya. Amin.  
 
 
 Meskipun Injil sangat menekankan perlunya menjauhkan diri dari hal-hal duniawi dan berjuang mengejar hal-hal yang bersifat Surga, adalah fakta yang menyedihkan bahwa sejak masa awal Gereja hingga saat ini, keserakahan akan uang dan hasrat akan kehormatan selalu ada untuk menimbulkan kerugian besar bagi umat beriman. (Antonio Kardinal Bacci)
 

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.