Bacaan I: 1Kor 1:26-31 "Yang lemah dan tak berdaya dipilih Allah."
Mazmur Tanggapan: Mzm 33:12-13.18-19.20-21 "Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi pusaka-Nya."
Bait Pengantar Injil: 2Kor 8:9 "Yesus Kristus menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya."
Mazmur Tanggapan: Mzm 33:12-13.18-19.20-21 "Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi pusaka-Nya."
Bait Pengantar Injil: 2Kor 8:9 "Yesus Kristus menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya."
Bacaan Injil: Mat 25:14-30 "Karena engkau setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, masuklah ke dalam kebahagiaan tuanmu."
warna liturgi hijau
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
![]() |
| CC0 |
Saudara-saudari yang dicintai Tuhan, dalam bagian Injil hari ini, Tuhan Yesus membicarakan kepada orang-orang, menggunakan perumpamaan tentang talenta perak untuk menunjukkan kepada mereka apa artinya menjadi murid Tuhan yang sejati, yang dipercayakan oleh-Nya dengan banyak karunia, dan dengan karunia-karunia itu, sama banyaknya tanggung jawab sesuai dengan karunia dan talenta yang telah Dia berikan kepada kita, kepada masing-masing dari kita dalam keunikan kita sendiri.
Dalam perumpamaan itu, kita mendengar tentang seorang tuan hamba yang memberikan tiga orang hambanya sejumlah talenta perak yang berbeda-beda. Kepada seorang hamba diberikan lima talenta, sedangkan kepada hamba yang lain diberikan dua talenta, dan kepada hamba yang terakhir diberikan satu talenta perak. Talenta adalah satuan massa yang besar yang digunakan untuk mengukur jumlah perak atau logam mulia lainnya yang digunakan pada saat itu. Dan itu memang jumlah yang besar.
Namun, dalam cara hamba-hamba itu memanfaatkan talenta, kita dapat melihat perbedaan besar antara mereka yang menggunakan talenta perak dengan baik, menginvestasikannya, dan memperoleh keuntungan darinya, dengan mereka yang menyembunyikan talenta perak dan tidak melakukan apa pun dengannya. Tuan itu senang dengan mereka yang menggunakan talenta perak dengan baik dan menghadiahi mereka dengan lebih banyak lagi dari apa yang dimilikinya, untuk dipercayakan kepada mereka.
Namun, orang yang gagal memanfaatkan talenta perak itu dihukum dan menderita karena penolakannya untuk menaati perintah tuannya, dan karena kegagalannya memanfaatkan apa yang telah diberikan kepadanya. Dia telah diberi sesuatu yang seharusnya dapat digunakannya untuk hal yang baik dan memperoleh lebih banyak darinya, namun, dia secara sadar dan sukarela memilih untuk tidak memanfaatkannya.
Sekarang, nasib yang sama menanti kita, jika kita gagal menggunakan bakat dan karunia apa pun yang telah Tuhan berikan kepada kita, atau bahkan menyalahgunakannya untuk tujuan yang salah. Kita akan dimintai pertanggungjawaban jika kita menyalahgunakan semua yang telah Tuhan percayakan kepada kita, dalam pemeliharaan dunia di sekitar kita, serta dalam cara kita berinteraksi satu sama lain. Sayangnya, inilah yang sering kita lakukan dalam hidup kita.
Saudara-saudari di dalam Kristus, marilah kita merenungkan setiap saat ketika kita telah mengecewakan Tuhan, dengan memperlakukan saudara-saudari kita tanpa keadilan, dan mengabaikan penderitaan orang-orang yang membutuhkan dan orang-orang miskin di tengah-tengah kita, padahal kita dapat mengulurkan tangan untuk menolong, dan merawat mereka dengan cara apa pun yang kita bisa, bahkan dalam hal-hal kecil. Berapa banyak dari kita yang telah melakukan ini dalam hidup kita sendiri?
Marilah kita semua mulai sekarang memanfaatkan dengan baik apa yang telah Tuhan berikan kepada kita, dan tidak lagi dipenuhi dengan keserakahan dan keinginan untuk diri sendiri sehingga kita akhirnya menyalahgunakan atau membuat kesalahan dalam penggunaan apa yang telah diberikan dan diberkati kepada kita dalam hidup. Marilah kita semua belajar untuk tidak mementingkan diri sendiri dan penuh kasih, dalam semua hal yang kita lakukan, bahwa daripada menyembunyikan apa yang telah Tuhan berikan kepada kita dalam kasih dan berkat, kita membagikannya kepada orang lain yang memiliki sedikit atau tidak memilikinya sama sekali.
Semoga Tuhan menyertai kita dan semoga Dia terus memperkuat dalam diri kita, kasih yang seharusnya kita miliki untuk satu sama lain. Semoga Tuhan memberkati kita semua, sekarang dan selamanya. Amin.




