Bacaan I: 1Tim 3:1-13 "Penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat; diakon haruslah orang yang memelihara iman dalam hati nurani yang suci."
Mazmur Tanggapan: Mzm 101:1.2ac.3a.6-7; Ul: Gal 5:13 "Aku hendak hidup dalam ketulusan hati."
Bait Pengantar Injil: Luk 7:16 "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, dan Allah telah mengunjungi umat-Nya."
Bacaan Injil: Luk 7:11-17 "Hai pemuda, bangkitlah!"
Mazmur Tanggapan: Mzm 101:1.2ac.3a.6-7; Ul: Gal 5:13 "Aku hendak hidup dalam ketulusan hati."
Bait Pengantar Injil: Luk 7:16 "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, dan Allah telah mengunjungi umat-Nya."
Bacaan Injil: Luk 7:11-17 "Hai pemuda, bangkitlah!"
| Credit: Sidney de Almeida/istock.com |
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini pertama-tama kita mendengarkan St. Paulus, yang menulis surat kepada rekan dan muridnya, St. Timotius, salah satu uskup pertama yang ditunjuk untuk memimpin keuskupan Gereja pada masa-masa awalnya. Dalam kutipan bagian yang diambil dari Surat tersebut, Santo Paulus memberi tahu St. Timotius tentang para uskup dan diakon Gereja, dan kriteria yang menjadi dasar pemilihan mereka demi kebaikan Gereja dan umat beriman.
Uskup juga dikenal sebagai pengawas, yaitu mereka yang ditunjuk untuk mengurus sebagian umat Allah yang berkumpul di suatu wilayah, kota, dan provinsi tertentu. Kepada mereka diberikan wewenang untuk mengawasi dan mengurus umat beriman, baik imam maupun awam, sebagai gembala yang ditunjuk atas kawanan domba Tuhan. Oleh karena itu, peran mereka sangat penting, karena mereka memimpin umat Tuhan, dan mereka dipercayakan untuk menjaga kepenuhan kebenaran dan ajaran iman kita.
Oleh karena itu, para uskup haruslah hamba Tuhan yang baik dan berdedikasi, patut diteladani dalam tindakan, perkataan dan perbuatannya. Itulah sebabnya Santo Paulus menekankan kepada Santo Timotius kriteria bagaimana seorang uskup harus dipilih. Idenya adalah, seorang uskup harus, sebisa mungkin, bebas dari hambatan dan ketidakpantasan yang serius, karena tindakan dan perkataannya akan diikuti dengan cermat sebagai teladan oleh kawanan yang dipercayakan kepadanya.
Uskup juga dikenal sebagai pengawas, yaitu mereka yang ditunjuk untuk mengurus sebagian umat Allah yang berkumpul di suatu wilayah, kota, dan provinsi tertentu. Kepada mereka diberikan wewenang untuk mengawasi dan mengurus umat beriman, baik imam maupun awam, sebagai gembala yang ditunjuk atas kawanan domba Tuhan. Oleh karena itu, peran mereka sangat penting, karena mereka memimpin umat Tuhan, dan mereka dipercayakan untuk menjaga kepenuhan kebenaran dan ajaran iman kita.
Oleh karena itu, para uskup haruslah hamba Tuhan yang baik dan berdedikasi, patut diteladani dalam tindakan, perkataan dan perbuatannya. Itulah sebabnya Santo Paulus menekankan kepada Santo Timotius kriteria bagaimana seorang uskup harus dipilih. Idenya adalah, seorang uskup harus, sebisa mungkin, bebas dari hambatan dan ketidakpantasan yang serius, karena tindakan dan perkataannya akan diikuti dengan cermat sebagai teladan oleh kawanan yang dipercayakan kepadanya.



