Bacaan I: Sir 17:1-15 "Langkah laku manusia selalu terbentang di hadapan Tuhan, dan tak tersembunyi bagi mata-Nya."
Mazmur Tanggapan: Mzm 102:16-18.19-21.29.22-23; R: 20b "Kekal abadilah kasih setia Tuhan atas orang yang takwa kepada-Nya."
Bait Pengantar Injil: Mat 11:25 "Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana."
Bacaan Injil: Mrk 10:13-16 "Barangsiapa tidak menerima Kerajaan Allah seperti anak-anak ini, tidak akan masuk ke dalamnya."
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, hari ini saat kita merenungkan sabda Kitab Suci, kita semua diingatkan akan kasih yang besar yang dimiliki Tuhan, Allah kita yang maha pengasih dan Bapa kita, bagi kita masing-masing, anak-anak-Nya yang terkasih dan ciptaan-Nya, yang telah Ia ciptakan dari kasih-Nya yang melimpah dan paling murah hati. Allah selalu mengasihi kita masing-masing dan terlepas dari dosa dan kejahatan kita, semua kejahatan dan penyimpangan hidup kita, tetapi Allah tidak pernah menyerah pada kita, dan kasih-Nya tetap ada dan tetap ada di tengah semua pergumulan yang harus Ia lalui dalam menyertai kita dan mengasihi kita dengan tekun. Kasih Allah yang kekal dan terus-menerus, yang paling murah hati dan tulus telah memberi kita harapan yang pasti ini dan kepastian keselamatan, karena hanya melalui Allah saja kita dapat memiliki harapan keselamatan.
Dalam bacaan pertama kita hari ini, yang diambil dari kelanjutan Kitab Putra Sirakh, kita mendengar Nabi Sirakh menyampaikan kepada umat Allah tentang bagaimana Allah menciptakan mereka semua dan seluruh umat manusia, dan seluruh ciptaan, dan bagaimana umat manusia, yang telah dibentuk dan diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, telah menerima karunia besar berupa kebijaksanaan dan kuasa dari Allah, dan bagaimana karunia kebijaksanaan ini telah diberikan kepada mereka sehingga mereka semua dapat membedakan jalan dunia dan jalan menuju kebenaran, untuk mengikuti apa pun yang telah diajarkan dan ditunjukkan Allah kepada mereka, dan memungkinkan mereka untuk menaati-Nya sebagai Bapa mereka, sama seperti anak-anak yang setia dan penuh kasih menaati orang tua mereka, dan berjalan di jalan yang telah Allah pimpin mereka, sehingga mereka tidak akan berakhir jatuh ke jalan yang salah dari kejahatan dan kefasikan.




