Bacaan I: Gal 4:31b-5:6 "Sunat tidak berarti sama sekali; yang berarti hanyalah iman yang bekerja melalui cinta kasih."
Mazmur Tanggapan: Mzm 119:41.43-45.47.48 "Semoga kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan."
Bait Pengantar Injil: Ibr 4:12 "Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji segala pikiran dan maksud hati."
Bacaan Injil: Luk 11:37-41 "Berikanlah sedekah dan semuanya menjadi bersih."
Mazmur Tanggapan: Mzm 119:41.43-45.47.48 "Semoga kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan."
Bait Pengantar Injil: Ibr 4:12 "Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji segala pikiran dan maksud hati."
Bacaan Injil: Luk 11:37-41 "Berikanlah sedekah dan semuanya menjadi bersih."
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, merenungkan Sabda Tuhan pada hari ini, yang memberi tahu kita tentang kesetiaan sejati kepada Tuhan, dalam semua perkataan, perbuatan, dan tindakan kita, sebagaimana dicontohkan oleh Tuhan dan firman-Nya kepada orang Farisi dan para ahli Taurat di hadapan orang-orang yang mengikuti dan mendengar ajaran-ajaran-Nya. Dalam nasihat itu, Tuhan menegur mereka yang disebutkan karena sikap mereka yang kaku dan tidak masuk akal sehubungan dengan ketaatan dan pemenuhan perintah-perintah Hukum Tuhan.
Dalam bagian Injil hari ini, Tuhan menegur orang Farisi yang mengundang-Nya untuk makan, dan bertanya dalam hatinya mengapa Tuhan dan para pengikut-Nya tidak mencuci tangan mereka dengan cara yang ditentukan dalam hukum dan adat istiadat orang Yahudi pada saat itu, sebagaimana yang diwariskan turun-temurun sejak zaman Musa. Tuhan mengetahui apa yang ada dalam hati dan pikiran orang Farisi itu, dan menyuarakan kemarahan-Nya terhadap cara berpikir yang menyimpang dan tidak masuk akal seperti yang ditunjukkan oleh orang Farisi dan yang lainnya.
Dalam bagian Injil hari ini, Tuhan menegur orang Farisi yang mengundang-Nya untuk makan, dan bertanya dalam hatinya mengapa Tuhan dan para pengikut-Nya tidak mencuci tangan mereka dengan cara yang ditentukan dalam hukum dan adat istiadat orang Yahudi pada saat itu, sebagaimana yang diwariskan turun-temurun sejak zaman Musa. Tuhan mengetahui apa yang ada dalam hati dan pikiran orang Farisi itu, dan menyuarakan kemarahan-Nya terhadap cara berpikir yang menyimpang dan tidak masuk akal seperti yang ditunjukkan oleh orang Farisi dan yang lainnya.




