Bacaan I: Rm 16:3-9.16.22-27 "Hendaklah kalian saling memberi salam dengan cium kudus."
Mazmur Tanggapan: Mzm 145:2-3.4-5.10-11
Bait Pengantar Injil: 2Kor 8:9 "Yesus Kristus telah menjadi miskin, meskipun Ia kaya, agar kalian menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya."
Bacaan Injil: Luk 16:9-15 "Jika kalian tidak setia mengurus mamon durhaka, siapakah yang mau mempercayakan harta sejati kepadamu?"
warna liturgi putih
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, sepanjang sejarah umat manusia, kita telah melihat bagaimana kecintaan dan hasrat kita terhadap uang, kekayaan, harta benda, dan hal-hal duniawi telah mengakibatkan kesedihan dan penderitaan bagi banyak orang karena perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang yang mencari uang, kekayaan, ketenaran, dan kemuliaan duniawi, untuk mengamankan bagi diri mereka sendiri hal-hal ini. Dan kita tahu bahwa sangat sulit bagi kita untuk merasa puas dengan apa yang kita miliki, karena bahkan setelah kita mendapatkan apa yang kita inginkan, kita akan tergoda untuk menginginkan lebih banyak lagi.
Jadi, akar masalahnya adalah ketidakmampuan umat manusia untuk melawan godaan uang, keduniawian, dan kesenangan hidup, yang mengalihkan perhatian dan keimanan kita kepada Tuhan. Inilah yang harus kita atasi, dan yang harus kita jaga, jika kita ingin menjadi murid Tuhan yang sejati, sebagai orang Kristen sejati. Kita tidak boleh menempatkan diri kita sendiri dan keinginan egois kita di atas kewajiban kita untuk mencintai, karena orang Kristiani dipanggil untuk mencintai sama seperti Tuhan Allah kita sendiri yang telah mencintai kita.
Saudara-saudara, marilah kita meluangkan waktu untuk merenungkan kasih Tuhan. Tuhan begitu mengasihi kita masing-masing, sehingga Dia menganugerahkan kepada kita anugerah kasih yang terbesar, yaitu kasih sempurna yang ditunjukkan oleh Putra-Nya, Tuhan kita Yesus Kristus, yang rela mati di kayu salib demi kita, bahwa melalui penyaliban, penderitaan dan kematian-Nya, Dia membebaskan kita dari tirani dosa dan kematian.
Jadi, akar masalahnya adalah ketidakmampuan umat manusia untuk melawan godaan uang, keduniawian, dan kesenangan hidup, yang mengalihkan perhatian dan keimanan kita kepada Tuhan. Inilah yang harus kita atasi, dan yang harus kita jaga, jika kita ingin menjadi murid Tuhan yang sejati, sebagai orang Kristen sejati. Kita tidak boleh menempatkan diri kita sendiri dan keinginan egois kita di atas kewajiban kita untuk mencintai, karena orang Kristiani dipanggil untuk mencintai sama seperti Tuhan Allah kita sendiri yang telah mencintai kita.
Saudara-saudara, marilah kita meluangkan waktu untuk merenungkan kasih Tuhan. Tuhan begitu mengasihi kita masing-masing, sehingga Dia menganugerahkan kepada kita anugerah kasih yang terbesar, yaitu kasih sempurna yang ditunjukkan oleh Putra-Nya, Tuhan kita Yesus Kristus, yang rela mati di kayu salib demi kita, bahwa melalui penyaliban, penderitaan dan kematian-Nya, Dia membebaskan kita dari tirani dosa dan kematian.




