| Halaman Depan | Indonesian Papist | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Januari 21, 2025

Rabu, 22 Januari 2025 Hari Biasa Pekan II

 
Bacaan I: Ibr 7:1-3.15-17 "Engkaulah imam untuk selama-lamanya menurut tata imamat Melkisedek."
     

Mazmur Tanggapan: Mzm 110:1.2.3.4 "Engkaulah imam untuk selama-lamanya menurut Melkisedek."

Bait Pengantar Injil: Mat 4:23 "Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah, dan menyembuhkan semua orang sakit."   
       

Bacaan Injil: Mrk 3:1-6 "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat menyelamatkan nyawa orang atau membunuhnya?"
 
warna liturgi hijau   

Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
 
Credit: JMLPYT/istock.com
 Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita merenungkan sabda Tuhan yang mengingatkan kita akan kasih-Nya bagi kita masing-masing sebagai Imam Besar yang penuh kasih, dalam pelayanan dan pekerjaan-Nya di antara kita, sebagaimana ditunjukkan dalam bacaan Injil hari ini, melalui penyembuhan orang yang lumpuh tangannya. Pada waktu itu, orang-orang Farisi dan ahli Taurat berpendapat bahwa Tuhan Yesus telah melanggar Hukum Taurat dengan menyembuhkan seseorang pada hari Sabat. Namun Tuhan Yesus menegur mereka karena mereka gagal memahami arti dan tujuan sebenarnya dari Hukum Tuhan.

Tuhan Yesus marah kepada mereka, dan pada saat yang sama juga sedih, sebagaimana disebutkan dalam Injil, karena Ia melihat kekeraskepalaan dan ketidakadilan seperti itu terjadi di antara umat-Nya sendiri. Ia melihat bagaimana orang-orang itu bersikap sangat egois dan sombong, menganggap diri mereka benar dan hebat, perkasa dan berkuasa, dan yang lain kurang layak menerima kasih karunia dan kasih Tuhan daripada yang lain. Tuhan memberikan hukum dan perintah-Nya kepada umat-Nya dengan maksud untuk mendekatkan mereka kepada-Nya, dan sayangnya, hukum dan perintah itu telah disalahgunakan dan disalahpahami.

Alih-alih menjadi jalan bagi umat Tuhan untuk mendekat kepada-Nya, hukum dan perintah itu telah menjadi rintangan dan hambatan besar, yang dipaksakan oleh mereka yang berkuasa dan memiliki posisi berpengaruh kepada mereka yang lebih lemah, kurang beruntung, dan kurang intelektual. Hukum Tuhan menjadi beban berat bagi umat, yang mengikuti dan menaatinya bukan karena cinta sejati kepada Tuhan, tetapi karena takut dihukum dan dikutuk ke neraka.

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.