Bacaan I: Ul 30:10-14 "Firman itu sangat dekat padamu, hendaklah engkau melaksanakannya."
Mazmur Tanggapan: Mzm 69:14.17.30-31.33-34.36ab.37; Ul: lih.33 "Hai orang-orang yang rendah hati, carilah Tuhan, dan biarlah hatimu hidup kembali." atau Mzm 19:8.9.10.11; Ul: Yoh 6:63 "Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan."
Bacaan II: Kol 1:15-20 "Segala sesuatu diciptakan oleh dan untuk Kristus."
Bait Pengantar Injil: Yoh 6:63c.68c "Tuhan, Sabda-Mu adalah roh dan kehidupan. Sabda-Mu adalah sabda hidup yang kekal."
Bacaan Injil: Luk 10:25-37 "Siapakah sesamaku?"
Mazmur Tanggapan: Mzm 69:14.17.30-31.33-34.36ab.37; Ul: lih.33 "Hai orang-orang yang rendah hati, carilah Tuhan, dan biarlah hatimu hidup kembali." atau Mzm 19:8.9.10.11; Ul: Yoh 6:63 "Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan."
Bacaan II: Kol 1:15-20 "Segala sesuatu diciptakan oleh dan untuk Kristus."
Bait Pengantar Injil: Yoh 6:63c.68c "Tuhan, Sabda-Mu adalah roh dan kehidupan. Sabda-Mu adalah sabda hidup yang kekal."
Bacaan Injil: Luk 10:25-37 "Siapakah sesamaku?"
warna liturgi hijau
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
Saudara-saudari
terkasih dalam Kristus, melalui Sabda Tuhan hari Minggu ini, kita diingatkan bahwa Hukum Allah bukan sekadar untuk kita ikuti dan taati secara membabi buta, tetapi kita harus sungguh-sungguh memahami makna, tujuan, dan maksud sejati dari Hukum dan perintah tersebut agar kita dapat menjadi orang Katolik yang lebih baik, lebih setia, dan lebih mengasihi dalam segala hal. Kita tidak boleh dangkal dalam iman dan hanya berbasa-basi atau munafik dalam menjalani kehidupan dan dalam menaati Hukum dan perintah Allah, tetapi kita harus selalu tulus dan sungguh-sungguh dalam mengikuti Allah dengan sepenuh hati setiap saat.
Melalui bacaan pertama dari Kitab Ulangan, kita diingatkan bahwa Hukum yang telah Allah berikan kepada kita semua berasal dari Hukum yang telah ditunjukkan dan diwahyukan oleh Tuhan sendiri kepada umat-Nya yang pertama dipanggil, bangsa Israel, melalui Musa, dan oleh karena itu dikenal juga sebagai Hukum Musa. Hukum Taurat terdiri dari Sepuluh Perintah Allah dan juga berbagai aturan serta peraturan yang menyertai Hukum Taurat. Semua hukum, aturan, perintah, dan ajaran tersebut dimaksudkan oleh Allah untuk membantu dan membimbing umat-Nya di jalan dan perjalanan mereka menuju menjadi umat yang benar-benar diberkati oleh Allah. Namun, seiring waktu, Hukum Taurat, perintah, dan semua ajaran tersebut menjadi kabur maksud dan tujuannya, dan umat mulai melupakan makna sebenarnya dari semua itu.



