Bacaan I: Flp 2:1-4 "Lengkapilah sukacitaku, hendaklah kalian sehati sepikir."
Mazmur Tanggapan: Mzm 131:1.2.3 "Tuhan, lindungilah aku dalam damai-Mu."
Bait Pengantar Injil: Yoh 8:31b-32 "Jika kalian tetap dalam firman-Ku, kalian benar-benar murid-Ku, dan kalian akan mengetahui kebenaran."
Bacaan Injil: Luk 14:12-14 "Janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, melainkan undanglah orang-orang miskin dan cacat."
Mazmur Tanggapan: Mzm 131:1.2.3 "Tuhan, lindungilah aku dalam damai-Mu."
Bait Pengantar Injil: Yoh 8:31b-32 "Jika kalian tetap dalam firman-Ku, kalian benar-benar murid-Ku, dan kalian akan mengetahui kebenaran."
Bacaan Injil: Luk 14:12-14 "Janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, melainkan undanglah orang-orang miskin dan cacat."
warna liturgi putih
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita semua diingatkan melalui Sabda Tuhan hari ini dalam Kitab Suci, untuk lebih menyerupai Kristus dalam tindakan dan perbuatan kita dalam hidup. Kita semua dipanggil untuk lebih tulus dalam memberikan kasih dan kepedulian kita kepada sesama saudara seiman, untuk menunjukkan kasih sejati kepada satu sama lain, sebagaimana Kristus telah menunjukkan kepada kita melalui hidup dan karya-Nya sendiri di antara kita.
Dalam bacaan pertama hari ini, yang diambil dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi, kita mendengar perkataan Rasul yang sangat penting untuk mengingatkan kita akan kebenaran ini, bahwa kita semua harus menganggap orang lain lebih penting daripada diri kita sendiri, dan agar kita tidak mencari kepentingan kita sendiri, sebaliknya, mencari kebaikan dan kepentingan orang lain yang hadir di sekitar kita.
Hal ini terkait dengan apa yang Tuhan Yesus sebutkan dalam bacaan Injil hari ini, ketika Ia mengajar orang banyak dengan sebuah perumpamaan, menggunakan contoh sebuah pesta, ketika Tuhan Yesus menasihati murid-murid-Nya untuk pergi dan mengundang mereka yang miskin dan kurang beruntung, bukan mereka yang sudah kaya dan berkecukupan. Maksud Tuhan adalah agar dalam segala tindakan kita, kita tidak boleh mendahulukan diri kita, keinginan dan harapan kita di atas kepedulian kita terhadap sesama.
Dalam bacaan pertama hari ini, yang diambil dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi, kita mendengar perkataan Rasul yang sangat penting untuk mengingatkan kita akan kebenaran ini, bahwa kita semua harus menganggap orang lain lebih penting daripada diri kita sendiri, dan agar kita tidak mencari kepentingan kita sendiri, sebaliknya, mencari kebaikan dan kepentingan orang lain yang hadir di sekitar kita.
Hal ini terkait dengan apa yang Tuhan Yesus sebutkan dalam bacaan Injil hari ini, ketika Ia mengajar orang banyak dengan sebuah perumpamaan, menggunakan contoh sebuah pesta, ketika Tuhan Yesus menasihati murid-murid-Nya untuk pergi dan mengundang mereka yang miskin dan kurang beruntung, bukan mereka yang sudah kaya dan berkecukupan. Maksud Tuhan adalah agar dalam segala tindakan kita, kita tidak boleh mendahulukan diri kita, keinginan dan harapan kita di atas kepedulian kita terhadap sesama.




