| Halaman Depan | Indonesian Papist | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Mei 06, 2025

Rabu, 07 Mei 2025 Hari Biasa Pekan III Paskah

 

Bacaan I: Kis 8:1b-8 "Mereka menjelajah seluruh negeri sambil memberitakan Injil."
        

Mazmur Tanggapan: Mzm 66:1-3a.4-5.6-7a; R:1 "Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi!"

Bait Pengantar Injil: Yoh 6:40 "Setiap orang yang percaya kepada Anak, beroleh hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkannya pada akhir zaman."
 

Bacaan Injil: Yoh 6:35-40 "Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak beroleh hidup yang kekal."

warna liturgi putih

Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau silakan klik tautan ini
 
 
"Kaca Patri Agnus Dei - ditemukan di Katedral Florence (Basilica di Santa Maria del Fiore), Italia" Credit: mammuth/istock.com
 
 
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, Sabda Tuhan pada hari ini kembali mengingatkan kita semua bahwa selama kita menaruh kepercayaan kita kepada Tuhan dan tetap setia kepada-Nya, kita tidak akan kecewa, karena Tuhan selalu setia dan selalu baik terhadap janji-janji yang telah Dia buat bagi kita. Terlepas dari masalah dan tantangan yang mungkin kita hadapi dalam hidup, Tuhan akan selalu setia pada Perjanjian yang telah Dia buat dengan kita.

Dalam bacaan pertama hari ini, kita mendengar kisah tentang akibat dari kemartiran Santo Stefanus, martir pertama yang diakui Gereja, yang dianiaya dan dirajam sampai mati oleh gerombolan musuh Gereja yang marah karena menolak untuk percaya pada kebenaran Kristus. Santo Stefanus berbicara dengan berani membela kebenaran yang telah dibawa Kristus ke dunia ini, di tengah-tengah saksi dan kesaksian palsu yang dilontarkan musuh-musuhnya terhadapnya.

Mereka yang menganiaya hamba Tuhan yang setia itu menolak untuk mendengarkan sabda kebenaran yang dia sampaikan di hadapan mereka semua. Sebaliknya, mereka mengeraskan hati dan pikiran mereka, dan melempari St. Stefanus dengan batu hingga mati. Saulus, yang kemudian menjadi Rasul St. Paulus, yang saat itu merupakan salah satu penganiaya dan musuh yang paling ditakuti dari umat Kristen perdana, berada di sana untuk mendukung dan menyetujui kemartiran hamba Tuhan yang setia itu.

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.