Bacaan I: Kis 28:16-20.30-31 "Paulus tinggal di Roma memberitakan Kerajaan Allah."
Mazmur Tanggapan: Mzm 11:4.5.7 "Orang yang tulus akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan."
Bait Pengantar Injil: Yoh 16:7,13 "Aku akan mengutus Roh Kebenaran kepadamu, sabda Tuhan. Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran."
Bacaan Injil: Yoh 21:20-25 "Dialah murid, yang telah menuliskan semuanya ini, dan kesaksiannya itu benar."
warna liturgi putih
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini sebelum Hari Raya Pentakosta, kita tiba pada hari terakhir dari seluruh masa Paskah. Karena itu, Kitab Suci mengakhiri bagian-bagian yang diambil dari Kisah Para Rasul, yang pada akhirnya diceritakan kepada kita tentang kegiatan Santo Paulus di kota Roma, ibu kota Kekaisaran Romawi. Pada waktu itu, Santo Paulus masih relatif bebas untuk bergerak dan melakukan pekerjaannya di Roma.
Menurut tradisi Apostolik, Santo Paulus kemudian menjadi martir ketika orang-orang Kristen di Roma dianiaya dan disalahkan atas kebakaran besar yang menyebabkan sebagian besar kota Roma terbakar. Santo Paulus dipenggal sebagai salah satu pemimpin komunitas Kristen setempat, sementara Santo Petrus, pemimpin Gereja dan Uskup pertama Roma juga akan menderita kemartiran pada periode waktu yang hampir sama melalui penyaliban.
Semua ini adalah bagian dari para Rasul yang telah dengan sukarela mengikuti jalan Tuhan dan mengabdikan diri mereka sepenuhnya dan sepenuh hati untuk pelayanan-Nya. Dan meskipun tahu bahwa mereka akan menderita penganiayaan, kesakitan dan penderitaan, mereka tetap menyambutnya dengan gembira karena mereka menaruh kepercayaan penuh kepada Tuhan, mengetahui bahwa Tuhan akan selalu berada di sisi mereka apa pun yang terjadi.
Menurut tradisi Apostolik, Santo Paulus kemudian menjadi martir ketika orang-orang Kristen di Roma dianiaya dan disalahkan atas kebakaran besar yang menyebabkan sebagian besar kota Roma terbakar. Santo Paulus dipenggal sebagai salah satu pemimpin komunitas Kristen setempat, sementara Santo Petrus, pemimpin Gereja dan Uskup pertama Roma juga akan menderita kemartiran pada periode waktu yang hampir sama melalui penyaliban.
Semua ini adalah bagian dari para Rasul yang telah dengan sukarela mengikuti jalan Tuhan dan mengabdikan diri mereka sepenuhnya dan sepenuh hati untuk pelayanan-Nya. Dan meskipun tahu bahwa mereka akan menderita penganiayaan, kesakitan dan penderitaan, mereka tetap menyambutnya dengan gembira karena mereka menaruh kepercayaan penuh kepada Tuhan, mengetahui bahwa Tuhan akan selalu berada di sisi mereka apa pun yang terjadi.




