Bacaan I: Yun 4:1-11 "Engkau sayang akan pohon jarak itu. Mana mungkin Aku tidak sayang akan kota Niniwe yang besar itu?"
Mazmur Tanggapan: Mzm 86:3-4.5-6.9-10 "Engkaulah Allah, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia."
Bait Pengantar Injil: Rm 8:15 "Kalian akan menerima roh pengangkatan menjadi anak; dalam roh itu kita akan berseru, ‘Abba, ya Bapa’."
Bacaan Injil: Luk 11:1-4 "Tuhan, ajarlah kami berdoa."
Mazmur Tanggapan: Mzm 86:3-4.5-6.9-10 "Engkaulah Allah, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia."
Bait Pengantar Injil: Rm 8:15 "Kalian akan menerima roh pengangkatan menjadi anak; dalam roh itu kita akan berseru, ‘Abba, ya Bapa’."
Bacaan Injil: Luk 11:1-4 "Tuhan, ajarlah kami berdoa."
warna liturgi hijau
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
![]() | |
| © Public Domain Pieter Lastman, Jonas et la baleine, 1621, huile sur toile, Düsseldorf, Stiftung Museum Kunstpalast |
Saudara-saudari terkasih, orang-orang Yahudi terkenal karena ketaatan mereka pada doa. Ibadat formal diwajibkan tiga kali sehari. Dan para rabi berdoa untuk setiap kesempatan. Para rabi juga mempunyai kebiasaan untuk mengajari murid-muridnya doa sederhana yang mungkin mereka gunakan secara teratur. Murid-murid Yesus meminta doa seperti itu kepada-Nya. Ketika Yesus mengajar murid-murid-Nya untuk berdoa, Dia memberikan kepada mereka doa murid-Nya, yang kita sebut Doa Bapa Kami. (Lihat versi yang lebih panjang di Matius 6:9-13).
Apa yang disampaikan doa Yesus kepada kita tentang Allah dan diri kita sendiri? Pertama, ayat ini memberitahu kita bahwa Allah adalah Bapa karena Ia adalah Pencipta segala sesuatu yang Ia ciptakan, asal mula segala sesuatu dan otoritas transenden, dan Ia adalah Bapa yang kekal melalui hubungan-Nya dengan Putra Tunggal-Nya yang, secara timbal balik, adalah Putra Tunggal. dalam hubungannya dengan Bapa-Nya (Matius 11:27). Segala peran sebagai ayah dan ibu berasal dari Dia (Efesus 3:14-15). Di dalam Yesus Kristus kita dilahirkan kembali dan menjadi anak angkat Allah (Yohanes 1:12-13; 3:3).
Yesus mengajarkan kita untuk menyebut Allah sebagai “Bapa kami” dan dengan penuh keyakinan memohon kepada-Nya hal-hal yang kita perlukan untuk hidup sebagai putra dan putri-Nya. Kita dapat menghampiri Allah Bapa kita dengan keyakinan dan keberanian karena Yesus Kristus telah membuka jalan menuju surga bagi kita melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Ketika kita meminta bantuan Tuhan, untungnya Dia tidak memberikan apa yang pantas kita terima. Sebaliknya, Dia menanggapinya dengan kasih karunia dan belas kasihan. Dia baik hati dan pengampun terhadap kita dan dia mengharapkan kita memperlakukan tetangga kita dengan cara yang sama.
Apa yang disampaikan doa Yesus kepada kita tentang Allah dan diri kita sendiri? Pertama, ayat ini memberitahu kita bahwa Allah adalah Bapa karena Ia adalah Pencipta segala sesuatu yang Ia ciptakan, asal mula segala sesuatu dan otoritas transenden, dan Ia adalah Bapa yang kekal melalui hubungan-Nya dengan Putra Tunggal-Nya yang, secara timbal balik, adalah Putra Tunggal. dalam hubungannya dengan Bapa-Nya (Matius 11:27). Segala peran sebagai ayah dan ibu berasal dari Dia (Efesus 3:14-15). Di dalam Yesus Kristus kita dilahirkan kembali dan menjadi anak angkat Allah (Yohanes 1:12-13; 3:3).
Yesus mengajarkan kita untuk menyebut Allah sebagai “Bapa kami” dan dengan penuh keyakinan memohon kepada-Nya hal-hal yang kita perlukan untuk hidup sebagai putra dan putri-Nya. Kita dapat menghampiri Allah Bapa kita dengan keyakinan dan keberanian karena Yesus Kristus telah membuka jalan menuju surga bagi kita melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Ketika kita meminta bantuan Tuhan, untungnya Dia tidak memberikan apa yang pantas kita terima. Sebaliknya, Dia menanggapinya dengan kasih karunia dan belas kasihan. Dia baik hati dan pengampun terhadap kita dan dia mengharapkan kita memperlakukan tetangga kita dengan cara yang sama.




