| Halaman Depan | Indonesian Papist | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Agustus 02, 2025

Minggu, 03 Agustus 2025 Hari Minggu Biasa XVIII

 

Bacaan I: Pkh 1:2; 2:21-23 "Apa faedah yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya?"
 
Mazmur Tanggapan: Mzm 90:3-4.5-6.12-13.14.17; Ul: 1 "Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati."

Bacaan II: Kol 3:1-5.9-11 "Carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada."

Bait Pengantar Injil: Mat 5:3 "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga."

Bacaan Injil: Luk 12:13-21 "Bagi siapakah nanti harta yang telah kausediakan itu?"
  
warna liturgi hijau
 
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini 
 
Bernhard Plockhorst | Public Domain
 
 
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari Minggu ini kita semua diingatkan untuk tidak berusaha mengumpulkan harta dunia ini, segala kekayaan dan kemuliaan yang ditemukan di dunia ini, yang semuanya sungguh fana, dan hanya selingan bagi kita dalam mengejar harta sejati hidup kita, yaitu harta yang hanya dapat kita temukan di dalam Tuhan. Dan kita diingatkan akan fakta ini hari ini agar kita sungguh-sungguh mengevaluasi kembali hidup dan arah kita agar kita dapat selaras dengan apa yang Tuhan telah panggil kita semua untuk lakukan dalam berbagai bidang kehidupan kita masing-masing, dalam berbagai panggilan dan misi kita, dalam setiap tujuan yang telah Allah sediakan bagi kita semua sebagai umat-Nya, yang dipanggil untuk menjadi misionaris-Nya yang setia di dunia ini.
 
Dalam bacaan pertama kita hari ini dari Kitab Pengkhotbah, kita mendengar penulisnya menasihati orang-orang bahwa semua pengejaran mereka akan pengetahuan, materi dan keinginan duniawi, kekayaan-kekayaan, semua itu pada akhirnya tidak ada artinya dan tidak ada artinya. Dia menunjukkan bagaimana semua upaya yang kita lakukan untuk mengumpulkan semuanya untuk diri kita sendiri pada akhirnya tidak akan bertahan lama, dan itu benar-benar dangkal. Semua kerja keras dan kesibukan orang-orang, mencari keuntungan lebih, uang, untuk lebih banyak kemuliaan dan ketenaran, untuk lebih banyak prestasi dan hal-hal duniawi lainnya, pada akhirnya, mereka tidak akan memiliki kedamaian.

Namun kita juga harus sangat berhati-hati agar kita tidak salah menafsirkan atau salah memahami maksud penulis Kitab Pengkhotbah ini, khususnya dengan apa yang telah kita dengar dalam bacaan kita hari ini. Penulis Kitab Pengkhotbah tidak bermaksud agar kita meninggalkan segala macam keduniawian, atau menolak segala macam pekerjaan, jerih payah, dan upaya duniawi. Bukan ini yang Tuhan inginkan dari kita semua, dan kita tidak boleh berpikir bahwa Dia ingin kita semua meninggalkan hidup, pekerjaan, dan tindakan kita, lalu pergi mencari Dia, sambil mengabaikan tanggung jawab, panggilan, dan misi kita di dunia ini. Sungguh berbahaya jika kita hanya memahami perkataan penulis Kitab Pengkhotbah secara dangkal tanpa memahami makna dan tujuan yang lebih dalam di balik semua perkataan tersebut.

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.