Bacaan I: Kej 3:9-24 "Tuhan Allah mengusir manusia dari Taman Eden supaya mengolah tanah."
Mazmur Tanggapan: Mzm 90:2.3-4.5-6.12-13; R:1 "Tuhan, Engkaulah tempat perlindungan kami turun-menurun."
Bait Pengantar Injil: Mat 4:4 "Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah."
Mazmur Tanggapan: Mzm 90:2.3-4.5-6.12-13; R:1 "Tuhan, Engkaulah tempat perlindungan kami turun-menurun."
Bait Pengantar Injil: Mat 4:4 "Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah."
Bacaan Injil: Mrk 8:1-10 "Mereka semua makan sampai kenyang."
![]() |
| Credit:Sidney de Almeida/istock.com |
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, Sabda Tuhan pada hari ini berbicara kepada kita tentang kasih yang Allah miliki bagi kita semua, umat-Nya yang terkasih, terlepas dari semua ketidaktaatan dan dosa-dosa kita terhadap-Nya. Ia tetap mengasihi kita semua, meskipun dosa-dosa dan kejahatan kita memang telah menyebabkan-Nya sangat sedih dan marah. Ia masih bersedia memberi kita semua kesempatan, satu demi satu, untuk memperkenankan kita berdamai dengan-Nya dan kembali ke pelukan kasih-Nya.
Saudara-saudari dalam Kristus, bacaan pertama hari ini dari Kitab Kejadian menunjukkan kepada kita kejatuhan manusia, saat ketika manusia jatuh ke dalam perangkap yang dipasang terhadap mereka oleh Setan, yang berusaha menghancurkan kita bersama-sama dengannya dan sesama malaikat yang jatuh. Setan menggoda para leluhur kita untuk berdosa terhadap Tuhan, memanfaatkan keinginan duniawi kita dan kerentanan kita terhadap kesombongan, ego, dan segala macam pikiran duniawi yang akhirnya menyebabkan kita tidak menaati Tuhan, seperti yang telah dilakukan para leluhur kita.
Saudara-saudari dalam Kristus, bacaan pertama hari ini dari Kitab Kejadian menunjukkan kepada kita kejatuhan manusia, saat ketika manusia jatuh ke dalam perangkap yang dipasang terhadap mereka oleh Setan, yang berusaha menghancurkan kita bersama-sama dengannya dan sesama malaikat yang jatuh. Setan menggoda para leluhur kita untuk berdosa terhadap Tuhan, memanfaatkan keinginan duniawi kita dan kerentanan kita terhadap kesombongan, ego, dan segala macam pikiran duniawi yang akhirnya menyebabkan kita tidak menaati Tuhan, seperti yang telah dilakukan para leluhur kita.




