Bacaan I: Kej 4:1-15.25 "Kain memukul Habel, adiknya, lalu membunuh dia."
Mazmur Tanggapan: Mzm 50:1.8.16bc-17.20-21; R: 14a "Persembahkanlah puji syukur kepada Allah sebagai kurban."
Bait Pengantar Injil: Yoh 14:6 "Aku ini jalan, kebenaran, dan kehidupan, sabda Tuhan. Tiada orang dapat sampai kepada Bapa tanpa melalui Aku."
Bacaan Injil: Mrk 8:11-13 "Mengapa angkatan ini meminta tanda?"
Mazmur Tanggapan: Mzm 50:1.8.16bc-17.20-21; R: 14a "Persembahkanlah puji syukur kepada Allah sebagai kurban."
Bait Pengantar Injil: Yoh 14:6 "Aku ini jalan, kebenaran, dan kehidupan, sabda Tuhan. Tiada orang dapat sampai kepada Bapa tanpa melalui Aku."
Bacaan Injil: Mrk 8:11-13 "Mengapa angkatan ini meminta tanda?"
warna liturgi hijau
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
![]() |
| Karya: BONDART/ISTOCK.COM |
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita merenungkan kisah dari Kitab Suci yang dimulai dengan kisah Kain dan Habel, anak sulung manusia, dari keluarga pertama, Adam dan Hawa. Kita melihat dalam kejadian yang malang ini, keserakahan dan keinginan, ego, kesombongan dan ambisi yang hadir dalam diri kita, bahwa ketika kita tidak menahan diri, itu dapat menyebabkan kita melakukan hal-hal yang dapat menjerumuskan kita ke dalam dosa, seperti yang telah ditunjukkan oleh tindakan Kain kepada kita. Kain menginginkan penerimaan, pengakuan dan penghormatan, dan ketika persembahannya kepada Tuhan tidak diterima sementara persembahan adiknya diterima, dia menjadi marah dan cemburu kepada saudaranya.
Dan perasaan marah dan cemburu seperti itu menjadi sumber godaan bagi Kain, dan Setan memanfaatkan kesempatan itu untuk mengendalikan keinginan dan egonya, dan sebagai hasilnya, tanpa berpikir lebih jauh tentang konsekuensi yang serius, ia membunuh Habel, adiknya sendiri, hanya agar ia dapat memuaskan kecemburuannya dan membenarkan kemarahan dan egonya. Dalam tindakan itu, ia telah melakukan dosa besar yaitu pembunuhan, dan lebih buruk lagi, karena ia membunuh saudaranya sendiri.
Dalam bacaan Injil hari ini, kita mendengar cerita lain, di mana orang banyak meminta Tuhan Yesus untuk melakukan tanda-tanda dan mukjizat di hadapan mereka. Dan khususnya, orang-orang Farisi yang meminta Tuhan untuk melakukan mukjizat-mukjizat itu dengan maksud jahat untuk mempermalukan-Nya, meskipun mereka sendiri telah melihat bagaimana Tuhan Yesus dapat melakukan semua mukjizat dan kuasa yang tidak dapat dilakukan oleh siapa pun, kecuali mereka yang diutus oleh Tuhan.
Dan perasaan marah dan cemburu seperti itu menjadi sumber godaan bagi Kain, dan Setan memanfaatkan kesempatan itu untuk mengendalikan keinginan dan egonya, dan sebagai hasilnya, tanpa berpikir lebih jauh tentang konsekuensi yang serius, ia membunuh Habel, adiknya sendiri, hanya agar ia dapat memuaskan kecemburuannya dan membenarkan kemarahan dan egonya. Dalam tindakan itu, ia telah melakukan dosa besar yaitu pembunuhan, dan lebih buruk lagi, karena ia membunuh saudaranya sendiri.
Dalam bacaan Injil hari ini, kita mendengar cerita lain, di mana orang banyak meminta Tuhan Yesus untuk melakukan tanda-tanda dan mukjizat di hadapan mereka. Dan khususnya, orang-orang Farisi yang meminta Tuhan untuk melakukan mukjizat-mukjizat itu dengan maksud jahat untuk mempermalukan-Nya, meskipun mereka sendiri telah melihat bagaimana Tuhan Yesus dapat melakukan semua mukjizat dan kuasa yang tidak dapat dilakukan oleh siapa pun, kecuali mereka yang diutus oleh Tuhan.




