Bacaan I: Ayb 42:1-3.5-6.12-17 "Sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Maka aku mencabut perkataanku."
Mazmur Tanggapan: Mzm 119:66.71.75.91.125.130 "Sinarilah hamba-Mu, ya Tuhan, dengan wajah-Mu."
Bait Pengantar Injil: Mat 11:25 "Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan kaunyatakan kepada orang kecil."
Bacaan Injil: Luk 10:17-24 "Bersukacitalah karena nama-Mu terdaftar di surga."
warna liturgi hijau
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita merenungkan tentang akhir dan penutup kisah Ayub, hamba Tuhan yang menderita. Para sarjana Alkitab modern berpendapat bahwa Ayub tidak selalu mewakili tokoh sejarah, melainkan representasi kiasan kita sebagai umat dan pengikut Tuhan, yang hidup di dunia ini, dan karenanya, rentan terhadap segala macam godaan dan serangan si jahat, Setan. Setan mencoba untuk menggoda Ayub dan menyerangnya, dengan bertaruh dengan Tuhan, bahwa jika dia menyerang Ayub, pastilah Ayub akan jatuh ke dalam godaan dan dalam kemarahannya, dia akan meninggalkan imannya kepada Tuhan dan mengutuki-Nya. Namun Ayub tetap setia pada imannya, dan dia tidak membiarkan semua penderitaan yang dialaminya menjadi hambatan dan rintangan di jalan imannya. Dia tetap setia dan percaya bahwa semua yang harus dia tanggung, adalah bagian dari kehendak dan rencana Tuhan. Dan pada akhirnya, Tuhan melaksanakan rencana-Nya dan menyelamatkan umat-Nya dari kegelapan penderitaan dan keputusasaan mereka, sebagaimana yang ditunjukkan-Nya dengan jelas dalam contoh Ayub, sebagaimana disebutkan dalam bacaan pertama kita hari ini. Kita mendengar bagaimana Ayub disembuhkan dari semua penderitaannya, dan bahkan harta benda dan berkat-berkatnya dikembalikan kepadanya, bukan hanya apa yang pernah dimilikinya, tetapi bahkan dua kali lipat dari apa yang dimilikinya sebelumnya.




