| Halaman Depan | Indonesian Papist | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Agustus 10, 2024

Minggu, 11 Agustus 2024 Hari Minggu Biasa XIX

 

Bacaan I: 1Raj 19:4-8 "Oleh kekuatan makanan itu, Elia berjalan sampai ke gunung Allah."

Mazmur Tanggapan: Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9 "Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan."

Bacaan II: Ef 4:30-5:2 "Hiduplah di dalam kasih, seperti Kristus Yesus."

Bait Pengantar Injil: Yoh 6:51-52 "Akulah roti hidup yang turun dari surga. Barangsiapa makan dari roti ini, akan hidup selama-lamanya."

Bacaan Injil: Yoh 6:41-51 "Akulah roti hidup yang telah turun dari surga."
 
warna liturgi hijau 
 
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini 
 
Siouxfall Diocese
 Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari Minggu ini kita melanjutkan renungan yang telah kita bahas pada hari Minggu sebelumnya, tentang firman Tuhan kepada umat-Nya tentang Dia sebagai Roti Hidup, yang memberikan Daging dan Tubuh-Nya sendiri kepada mereka semua untuk dibagikan dan dimakan. Namun kita mendengar bagaimana umat menolak untuk percaya kepada-Nya dan bahkan berkata dengan nada menjijikan atas kata-kata tersebut, dengan mengatakan, bagaimana orang seperti itu dapat memberi mereka sesuatu untuk dimakan dari Tubuh-Nya sendiri?

Itu karena mereka tidak beriman, dan mereka tidak percaya bahwa Yesus lebih dari sekadar Manusia biasa seperti mereka, bahkan ketika mereka telah melihat semua mukjizat yang telah dilakukan-Nya di tengah-tengah mereka dan terlepas dari semua yang telah diajarkan-Nya kepada mereka, sebagaimana para nabi telah menulis bahwa Sang Juruselamat akan melakukannya. Mereka telah mengeraskan hati dan pikiran mereka dan menolak untuk percaya kepada kebenaran Tuhan.

Dalam bacaan pertama hari ini, yang diambil dari Kitab Raja-raja, kita mendengar tentang Nabi Elia yang pada saat itu melarikan diri dari penganiayaan berat yang telah dialaminya cukup lama di bawah kekuasaan raja-raja Israel yang jahat dan para pengikutnya yang menyembah berhala. Nabi Elia sudah kehabisan akal dan putus asa, ia ingin Tuhan segera mengakhiri penderitaannya saat itu juga. Hal ini cukup dapat dimengerti mengingat perlakuan yang diterima Elia dari tangan musuh-musuhnya.

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.