Bacaan I: Hos 14:2-10 "Kami tidak akan berkata lagi "Ya Allah kami" kepada buatan tangan kami."
Mazmur Tanggapan: Mzm 81:6c.8a.8bc-9.10-11ab.14.17 "Akulah Tuhan, Allahmu, dengarkanlah suara-Ku."
Bait Pengantar Injil: bdk. Mat 4:17 "Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat."
Bacaan Injil: Mrk 12:28b-34 "Tuhan Allahmu itu Tuhan Yang Esa, kasihilah Dia dengan segenap jiwamu."
Mazmur Tanggapan: Mzm 81:6c.8a.8bc-9.10-11ab.14.17 "Akulah Tuhan, Allahmu, dengarkanlah suara-Ku."
Bait Pengantar Injil: bdk. Mat 4:17 "Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat."
Bacaan Injil: Mrk 12:28b-34 "Tuhan Allahmu itu Tuhan Yang Esa, kasihilah Dia dengan segenap jiwamu."
warna liturgi ungu
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
| Credit: PaoloGaetano/istock.com |
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, melalui Sabda Tuhan hari Jumat Pekan III Prapaskah, kita diingatkan kembali tentang pentingnya kasih dalam hidup kita, karena kasih adalah dasar dari seluruh hidup kita. Dalam bacaan pertama hari ini, kita meembaca tentang kasih yang dilimpahkan Tuhan Allah kita kepada kita, umat-Nya yang terkasih, meskipun kita telah berdosa selama ini, sebagaimana Ia menunjukkan belas kasihan kepada umat-Nya yang tidak menaati-Nya.
Nabi Hosea hidup dan melayani pada saat umat Allah telah tercerai-berai dan dipermalukan karena ketidaktaatan mereka terhadap Allah dan karena kejahatan yang mereka lakukan di hadapan Tuhan. Namun, nabi itu mengungkapkan belas kasihan Allah yang selalu penuh belas kasihan dan kasih sayang bagi kita masing-masing. Allah tidak pernah menginginkan kehancuran kita, melainkan penebusan dan rekonsiliasi kita dengan-Nya.
Tuhan memberkati umat-Nya berulang kali meskipun mereka telah mendatangkan banyak kesakitan dan kesedihan bagi-Nya, dalam penolakan mereka untuk menaati hukum Taurat dan dalam kegigihan mereka untuk terus berbuat dosa dan melakukan apa yang jahat di hadapan Tuhan dan umat-Nya. Dan bahkan ketika mereka menaati hukum Taurat, itu bukan karena kasih yang mereka miliki untuk Tuhan, melainkan karena kesia-siaan dan keinginan serta niat egois mereka sendiri, seperti yang telah ditunjukkan oleh orang-orang pada zaman Yesus.
Nabi Hosea hidup dan melayani pada saat umat Allah telah tercerai-berai dan dipermalukan karena ketidaktaatan mereka terhadap Allah dan karena kejahatan yang mereka lakukan di hadapan Tuhan. Namun, nabi itu mengungkapkan belas kasihan Allah yang selalu penuh belas kasihan dan kasih sayang bagi kita masing-masing. Allah tidak pernah menginginkan kehancuran kita, melainkan penebusan dan rekonsiliasi kita dengan-Nya.
Tuhan memberkati umat-Nya berulang kali meskipun mereka telah mendatangkan banyak kesakitan dan kesedihan bagi-Nya, dalam penolakan mereka untuk menaati hukum Taurat dan dalam kegigihan mereka untuk terus berbuat dosa dan melakukan apa yang jahat di hadapan Tuhan dan umat-Nya. Dan bahkan ketika mereka menaati hukum Taurat, itu bukan karena kasih yang mereka miliki untuk Tuhan, melainkan karena kesia-siaan dan keinginan serta niat egois mereka sendiri, seperti yang telah ditunjukkan oleh orang-orang pada zaman Yesus.



