Bacaan I: Why 3:1-6.14-22 "Jika ada orang yang membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan makan bersama dengan dia."
Mazmur Tanggapan: Mzm 15:2-3ab,3cd-4ab,5
Bait Pengantar Injil: 1Yoh 4:10b "Allah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih atas dosa-dosa kita."
Bacaan Injil: Luk 19:1-10 "Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
warna liturgi hijau
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
| Credit: Sidney de Almeida/istock.com |
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, dalam bacaan pertama dari Kitab Wahyu, di mana Rasul Yohanes menyoroti penglihatan besar tentang Surga dan Tuhan dalam segala kemuliaan-Nya di atas Takhta-Nya, yang menunjukkan wahyu dari Dia yang benar-benar kita percayai dan telah kita sembah. Tuhan memang telah membuat Diri-Nya terlihat dan dapat didekati oleh kita melalui Putra-Nya, Tuhan kita Yesus Kristus, Sabda Tuhan yang berinkarnasi, tetapi pada saat yang sama, Dia tetaplah Allah Yang Mahakuasa, Mahaagung dan Mahatahu, Penguasa atas seluruh alam semesta, atas seluruh ciptaan. Itulah sebabnya St. Yohanes menguraikan semua hal mulia yang telah disaksikannya tentang Tuhan, tentang kebesaran dan kemuliaan yang tak tertandingi dan penuh kesempurnaan, dan kemuliaan para Malaikat, Serafim dan Kerubim yang mengelilingi Takhta Tuhan, yang mencerminkan kemuliaan dan kekuasaan Tuhan yang jauh lebih besar di dalam diri mereka. Melalui apa yang telah kita dengar dalam bagian Kitab Wahyu dari Rasul Yohanes, kita semua diingatkan bahwa Tuhan benar-benar berada di luar pemahaman dan pengertian kita, dan Dia Mahakuasa dan sempurna, dan tidak membutuhkan kita, namun, Dia memilih untuk berbagi kasih yang meluap yang keluar dari Hati-Nya yang penuh kasih dengan kita semua, menciptakan kita semua untuk berbagi dalam kasih dan sukacita-Nya, dan untuk hidup bersama-Nya di hadirat-Nya yang kudus selamanya. Keberadaan dan kebenaran yang mulia ini telah diungkapkan dan disampaikan kepada kita oleh Yohanes yang juga ingin agar kita masing-masing mengingat cara kita menjalani hidup kita setiap hari. Kita semua harus selalu berusaha untuk menjadi layak bagi Tuhan dalam segala hal yang kita katakan dan lakukan sehingga setiap orang dapat mengenal-Nya melalui kita dan tindakan kita.



