Bacaan I: Yer 31:7-9 "Dengan hiburan Aku akan membawa orang buta dan lumpuh."
Mazmur Tanggapan: Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6, Ul:lh.3 "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita."
Bacaan II: Ibr 5:1-6 "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut tata imamat Melkisedek."
Bait Pengantar Injil: 2Tim 1:10b "Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil."
Bacaan Injil: Mrk 10:46-52 "Rabuni, semoga aku dapat melihat."
Mazmur Tanggapan: Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6, Ul:lh.3 "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita."
Bacaan II: Ibr 5:1-6 "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut tata imamat Melkisedek."
Bait Pengantar Injil: 2Tim 1:10b "Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil."
Bacaan Injil: Mrk 10:46-52 "Rabuni, semoga aku dapat melihat."
warna liturgi hijau
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari Minggu Biasa ke XXX hari ini kita merenungkan sabda Tuhan, dimulai dengan janji keselamatan yang akan ditunjukkan Tuhan kepada umat-Nya, Israel, sebagaimana yang dinubuatkan-Nya melalui hamba-Nya Yeremia dalam Perjanjian Lama, dan kemudian, apa yang kita dengar dari Rasul Paulus tentang kedatangan Kristus, yang adalah Imam Besar bagi semua umat beriman, yang di dalam-Nya ditemukan keselamatan dunia.
Oleh karena itu, dalam bacaan Kitab Suci hari ini, kita merenungkan tentang kasih dan belas kasihan yang telah ditunjukkan Tuhan kepada kita semua, kepada umat-Nya yang terkasih, sebuah pengingat akan karunia yang terus-menerus yang telah diberikan Tuhan kepada kita meskipun kita semua tidak taat, memberontak, dan menolak Dia. Nubuat yang disampaikan melalui nabi Yeremia harus dipahami dalam konteks apa yang terjadi pada saat itu, ketika orang-orang di Kerajaan Yehuda sedang menderita dan berada di ambang kehancuran, setelah ditaklukkan oleh musuh-musuh mereka, terutama orang Babilonia.
Oleh karena itu, dalam bacaan Kitab Suci hari ini, kita merenungkan tentang kasih dan belas kasihan yang telah ditunjukkan Tuhan kepada kita semua, kepada umat-Nya yang terkasih, sebuah pengingat akan karunia yang terus-menerus yang telah diberikan Tuhan kepada kita meskipun kita semua tidak taat, memberontak, dan menolak Dia. Nubuat yang disampaikan melalui nabi Yeremia harus dipahami dalam konteks apa yang terjadi pada saat itu, ketika orang-orang di Kerajaan Yehuda sedang menderita dan berada di ambang kehancuran, setelah ditaklukkan oleh musuh-musuh mereka, terutama orang Babilonia.




