| Halaman Depan | Indonesian Papist | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Maret 28, 2024

Jumat, 29 Maret 2024 Hari Jumat Agung --- Memperingati Sengsara dan Wafat Tuhan

 
Bacaan I: Yes 52:13-53:12 "Ia ditikam karena kedurhakaan kita."
             

Mazmur Tanggapan: Mzm 31: 2.6.12-13.15-16.17.25; R: Luk 23:46  "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu, Kuserahkan jiwaku."

Bacaan II: Ibr 4:14-16; 5:7-9 "Yesus tetap taat dan menjadi sumber keselamatan abadi bagi semua orang yang patuh kepada-Nya."

Bait Pengantar Injil: Flp 2:8-9 "Kristus sudah taat bagi kita. Ia taat sampai mati bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia, dan menganugerahi-Nya nama di atas segala nama."

Kisah Sengsara: Yoh 18:1-9:42
 

Bacaan Kitab Suci dan Kisah Sengsara dapat dibaca pada tautan/link ini  


Fr. Lawrence Lew, O.P. | CC BY-NC-ND 2.0



 Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini, Jumat Agung, seluruh Gereja bersama-sama merayakan momen ketika Tuhan Yesus Kristus, Allah kita dan Juruselamat kita, menderita dan memikul salib-Nya, dan rela disalibkan dan wafat di kayu salib. Hari ini memang benar-benar ‘Baik’ karena ini adalah hari dimana keselamatan kita telah datang, datang kepada kita dari salib Kristus.

Tuhan Yesus dijatuhi hukuman mati dan Dia terpaksa memikul salib-Nya, sebuah hukuman atas dosa dan kesalahan yang tidak Dia sendiri lakukan. Kebencian, permusuhan dan kecemburuan orang-orang Farisi, Sanhedrin dan para imam kepalalah yang telah menghukum mati Tuhan di kayu salib. Namun Tuhan Yesus menerimanya dengan rela, meskipun Dia menderita karenanya, dalam kemanusiaan-Nya, di Taman Getsemani tepat sebelum Dia dikhianati dan ditangkap.

Sungguh pedih Tuhan Yesus memikul salib-Nya dan memikulnya sampai ke Golgota, karena beban salib bukan sekedar berat fisik salib kayu itu sendiri, sudah cukup besar karena ukurannya yang besar, dan bukan sekedar beban jarak yang harus ditempuh Yesus dari tempat Ia dijatuhi hukuman mati di tengah-tengah Yerusalem menuju bukit Golgota di luar kota Yerusalem.
  
Alasan utama mengapa Dia menderita adalah karena dosa-dosa kita, segala kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan. Kita seharusnya dihukum karena hal ini, dan kita seharusnya dibuang ke neraka selamanya, namun Tuhan mengasihi kita masing-masing, karena Dia telah menciptakan kita semua dari cinta yang kuat dan murni, dan tentunya Dia tidak menginginka kita akan binasa karena dosa dan ketidaktaatan kita.

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.