Feria Quinta in Coena Domini
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
Bacaan I: Kel 12:1-8.11-14 "Aturan perjamuan Paskah."
Mazmur Tanggapan: Mzm 116:12-13.15-16bc.17-18; R: lh. 1Kor 10: lh.16 "Piala syukur ini adalah persekutuan dengan darah Kristus."
Bacaan II: 1Kor 11:23-26 "Setiap kali kamu makan dan minum, kamu mewartakan wafat Tuhan."
Bait Pengantar Injil: Yoh 13:34 "Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi. Seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian juga kamu harus saling mengasihi."
Bacaan Injil: Yoh 13:1-15 "Ia mengasihi mereka sampai saat terakhir."
Mazmur Tanggapan: Mzm 116:12-13.15-16bc.17-18; R: lh. 1Kor 10: lh.16 "Piala syukur ini adalah persekutuan dengan darah Kristus."
Bacaan II: 1Kor 11:23-26 "Setiap kali kamu makan dan minum, kamu mewartakan wafat Tuhan."
Bait Pengantar Injil: Yoh 13:34 "Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi. Seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian juga kamu harus saling mengasihi."
Bacaan Injil: Yoh 13:1-15 "Ia mengasihi mereka sampai saat terakhir."
warna liturgi putih
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, malam ini kita merayakan bersama hari pertama Trihari Paskah, tiga hari terpenting dalam seluruh tahun liturgi, yang menandai dimulainya peristiwa-peristiwa yang menandai momen yang sangat krusial dalam sejarah dan hidup manusia kita, momen ketika Tuhan sendiri turun tangan untuk menyelamatkan kita semua dari kehancuran yang sudah ditakdirkan, melalui Sengsara, penderitaan, dan kematian-Nya di kayu salib, dan melalui kebangkitan-Nya yang mulia, yang melaluinya Ia menaklukkan dosa dan kematian.
Pada malam ini kita berkumpul untuk merayakan momen Perjamuan Terakhir Tuhan kita bersama para murid-Nya, yang menandai dimulainya rangkaian panjang peristiwa yang mengarah pada kematian-Nya di kayu salib, dan pada malam itu, ketika Perjamuan Terakhir terjadi, Tuhan menetapkan bukan hanya satu, tetapi dua Sakramen Gereja yang paling penting, yaitu Ekaristi, serta Tahbisan Suci.
Pertama-tama, berkenaan dengan Ekaristi, pada malam ini, melalui bagian-bagian Kitab Suci yang telah kita baca, dengar, renungkan, kita diingatkan bahwa Perjamuan Terakhir adalah Paskah yang baru dan sejati, yang menggenapi dan melengkapi Paskah sebagaimana yang dikenal oleh orang-orang Yahudi, yaitu Paskah yang merayakan momen pembebasan orang-orang Israel dari perbudakan mereka di tanah Mesir, ketika Tuhan membawa mereka keluar dengan kuasa-Nya sendiri, dan membebaskan mereka dari tirani orang-orang Mesir dan Firaun mereka.
Rinciannya disebutkan dalam bagian bacaan pertama kita hari ini, di mana orang-orang Israel diperintahkan untuk mengambil seekor domba untuk setiap rumah tangga, dan di mana domba itu harus disembelih dan dimakan setelah dipanggang di atas api untuk setiap anggota rumah tangga. Sementara itu, darah domba itu harus dibubuhkan pada tiang-tiang pintu rumah-rumah orang-orang Israel, sehingga Malaikat Tuhan yang membawa tulah kematian kepada orang-orang Mesir tidak akan menyakiti mereka.
Dan di sinilah Paskah Kristen baru Tuhan kita Yesus Kristus, yang digambarkan dalam Perjamuan Terakhir, benar-benar penting ketika kita memahami pentingnya Paskah Yahudi pertama yang lama pada masa Keluaran. Pada Paskah Kristen baru, yaitu pada Perjamuan Terakhir, ada juga domba yang akan dikorbankan dan dibagikan oleh umat, tetapi itu bukanlah Paskah biasa seperti yang dikenal oleh umat Yahudi pada saat itu. Karena Tuhan Yesus sendiri adalah Anak Domba, dan Dia mempersembahkan Diri-Nya sendiri, Daging dan Darah-Nya sendiri, untuk menjadi Anak Domba Paskah.
Pada malam ini kita berkumpul untuk merayakan momen Perjamuan Terakhir Tuhan kita bersama para murid-Nya, yang menandai dimulainya rangkaian panjang peristiwa yang mengarah pada kematian-Nya di kayu salib, dan pada malam itu, ketika Perjamuan Terakhir terjadi, Tuhan menetapkan bukan hanya satu, tetapi dua Sakramen Gereja yang paling penting, yaitu Ekaristi, serta Tahbisan Suci.
Pertama-tama, berkenaan dengan Ekaristi, pada malam ini, melalui bagian-bagian Kitab Suci yang telah kita baca, dengar, renungkan, kita diingatkan bahwa Perjamuan Terakhir adalah Paskah yang baru dan sejati, yang menggenapi dan melengkapi Paskah sebagaimana yang dikenal oleh orang-orang Yahudi, yaitu Paskah yang merayakan momen pembebasan orang-orang Israel dari perbudakan mereka di tanah Mesir, ketika Tuhan membawa mereka keluar dengan kuasa-Nya sendiri, dan membebaskan mereka dari tirani orang-orang Mesir dan Firaun mereka.
Rinciannya disebutkan dalam bagian bacaan pertama kita hari ini, di mana orang-orang Israel diperintahkan untuk mengambil seekor domba untuk setiap rumah tangga, dan di mana domba itu harus disembelih dan dimakan setelah dipanggang di atas api untuk setiap anggota rumah tangga. Sementara itu, darah domba itu harus dibubuhkan pada tiang-tiang pintu rumah-rumah orang-orang Israel, sehingga Malaikat Tuhan yang membawa tulah kematian kepada orang-orang Mesir tidak akan menyakiti mereka.
Dan di sinilah Paskah Kristen baru Tuhan kita Yesus Kristus, yang digambarkan dalam Perjamuan Terakhir, benar-benar penting ketika kita memahami pentingnya Paskah Yahudi pertama yang lama pada masa Keluaran. Pada Paskah Kristen baru, yaitu pada Perjamuan Terakhir, ada juga domba yang akan dikorbankan dan dibagikan oleh umat, tetapi itu bukanlah Paskah biasa seperti yang dikenal oleh umat Yahudi pada saat itu. Karena Tuhan Yesus sendiri adalah Anak Domba, dan Dia mempersembahkan Diri-Nya sendiri, Daging dan Darah-Nya sendiri, untuk menjadi Anak Domba Paskah.




