| Halaman Depan | Indonesian Papist | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Juli 29, 2024

Selasa, 30 Juli 2024 Hari Biasa Pekan XVII

Bacaan I: Yer 14:17-22 "Ya Tuhan, janganlah kiranya membatalkan perjanjian-Mu dengan kami." 

Mazmur Tanggapan: Mzm 34:2-3, 4-5,6-7,8-9,10-11 "Demi kemuliaan nama-Mu, lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!"

Bait Pengantar Injil: lih. Mat 13:19.37 "Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya."

Bacaan Injil: Mat 13:36-43 "Seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman."

warna liturgi hijau

Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
Diocese of SiouxFall

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita mendengar dari nabi Yeremia dalam bacaan pertama, di mana ia memohon dan meminta Tuhan untuk berbelas kasihan kepada umat-Nya, karena mereka telah diserang oleh musuh-musuh mereka, dipukuli dan dalam bahaya dihancurkan dan dimusnahkan. Pada saat itu, selama pelayanan nabi Yeremia, kerajaan Yehuda berada di hari-hari terakhir keberadaannya, karena terancam oleh kekuatan Babel yang perkasa.

Namun, orang-orang Yehuda masih menolak untuk mendengarkan peringatan nabi itu dan mereka malah menganiaya dia dan membuat hidupnya sangat sulit. Mereka menangkapnya dan memasukkannya ke dalam penjara, semua karena mereka lebih suka percaya kepada nabi-nabi dan pembimbing palsu, dan terus hidup dalam keadaan berdosa, tidak menaati hukum dan perintah Tuhan, menajiskan Bait Suci dan Rumah-Nya.  

Dalam konteks inilah nabi Yeremia menyampaikan permohonan dan doanya di hadapan Tuhan, karena dosa-dosa orang-orang itu memang sangat besar. Jika mereka terus hidup seperti itu, hukuman dan konsekuensi dosa mereka akan sangat berat. Tidak akan ada yang tersisa dari umat yang telah dipimpin Tuhan ke Tanah Perjanjian Kanaan, dan seperti tetangga mereka di utara, mereka akan menghadapi kehancuran dan pemusnahan kecuali mereka bertobat dari dosa-dosa mereka.

Pada akhirnya, orang-orang Yehuda kehilangan kerajaan mereka, dan mereka kehilangan Bait Suci mereka, dihancurkan oleh orang Babilonia bersama dengan Yerusalem, yang dijarah pada akhir kerajaan Yehuda. Sebagian besar penduduk, umat Tuhan, diasingkan ke negeri Babilonia yang jauh, dan apa yang telah dinubuatkan dan diramalkan para nabi sejak lama menjadi kenyataan yang pahit. Namun akhirnya orang-orang itu bertobat dan kembali kepada Tuhan.

Mereka menyadari penderitaan dan penghinaan yang mereka alami, yang disebabkan oleh ketidaktaatan leluhur mereka, dan dipimpin oleh nabi Ezra dan Nehemia, mereka akan kembali ke tanah air mereka beberapa dekade kemudian, untuk membangun kembali kota-kota mereka, serta Bait Suci Tuhan di Yerusalem. Mereka bertobat dari dosa-dosa mereka dan menyingkirkan banyak tindakan jahat dan kerusakan yang telah menyebabkan nenek moyang mereka berdosa.

Dan semua ini menunjukkan kepada kita kasih Allah yang sejati dan kekal bagi kita semua, umat-Nya. Ia membenci dosa-dosa dan kejahatan kita, tetapi pada akhirnya, Ia tetap mengasihi kita masing-masing. Setiap dari kita yang telah tersesat bagi-Nya karena dosa, tidak bertobat dalam kekeraskepalaan, adalah luka yang menyakitkan di hati-Nya. Ia tidak menginginkan kehancuran orang-orang berdosa, melainkan pertobatan, pengampunan dan penebusan mereka, sehingga mereka semua dapat didamaikan dengan-Nya.

Itulah sebabnya dalam bagian Injil hari ini, perumpamaan tentang gandum dan ilalang, kita mendengar tentang seorang penabur benih yang baik, yang mewakili Allah, yang melawan musuh yang mencoba merusak ladang dengan menabur ilalang di antara benih-benih yang baik. Iblis selalu berusaha menyebarkan kebohongannya dan menggoda kita untuk berbuat dosa, untuk tidak taat dan memberontak terhadap kehendak Allah. Itulah sebabnya gandum tumbuh bersama dengan lalang, karena di dalam diri kita ada kebaikan dan kejahatan.

Namun, Tuhan tidak langsung membinasakan kita karena dosa-dosa kita. Memang, dosa-dosa kita hina di mata-Nya, tetapi Dia memberi kita kesempatan untuk mencari pengampunan dan berdamai dengan-Nya, sehingga pada akhirnya kita akan dibuat layak dan bersih kembali, terbebas dari belenggu dosa-dosa kita. Dengan demikian, kita akan benar-benar layak disebut anak-anak Tuhan dan sebagai umat terkasih Tuhan.

Sekarang, saudara-saudari dalam Kristus, akankah kita semua berusaha untuk berpaling dari kehidupan kita yang penuh dosa, dan dari semua kejahatan yang telah kita lakukan sejauh ini, yang membuat kita semua tidak layak untuk benar-benar disebut anak-anak Allah? Semoga Tuhan dimuliakan melalui pekerjaan kita, dan semoga Dia dimuliakan oleh iman yang kuat dan hidup yang hadir dalam diri kita masing-masing. Semoga Dia terus memberkati kita dan semua pekerjaan kita, sehingga kita dapat benar-benar berjalan di jalan menuju kemuliaan kekal dan sukacita sejati yang hanya dapat diberikan oleh Allah, dan bukan oleh dunia. Semoga Tuhan menyertai kita selalu, sekarang dan selamanya. Amin.


lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.