| Halaman Depan | Indonesian Papist | Renungan Pagi| Privacy Policy | Support Lumen Christi |



Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Oktober 02, 2024

Kamis, 03 Oktober 2024 Hari Biasa Pekan XXVI

Bacaan I: Ayb 19:21-27 "Aku tahu: Penebusku hidup." 

Mazmur Tanggapan: Mzm 27:7-8a,8b-9abc,13-14 "Aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang hidup."
 
Bait Pengantar Injil: Mrk 1:15 "Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil."
 
Bacaan Injil:  Luk 10:1-12 "Semoga damaimu menyertai dia."
  
warna liturgi hijau  
  
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau
klik tautan ini 
  
 


 
 
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini dalam apa yang kita renungkan dari Kitab Suci, kita mendengar baik pesan tentang keputusasaan, penderitaan dan kesedihan, maupun pesan tentang harapan dan dorongan dari Tuhan. Kita mendengar dari kisah Ayub dalam bacaan pertama kita hari ini dan dari apa yang Tuhan Yesus katakan kepada para murid-Nya saat Ia mengutus mereka berdua-dua, untuk pergi mendahului-Nya dan mempersiapkan jalan bagi pekerjaan misionaris-Nya.

Ayub putus asa dan menderita karena banyaknya penderitaan yang dialaminya, telah menanggung banyak kerugian dalam keluarga dan harta bendanya, dan tubuhnya sendiri dihinggapi bisul dan koreng yang menyakitkan. Namun, ia tidak mengeluh kepada Tuhan atau mengutuk-Nya seperti yang dikatakan istrinya, tetapi sebaliknya, ia menyalahkan keberadaannya sendiri yang terbatas dan lemah, serta kelemahan dagingnya atas masalah-masalah yang dihadapinya.

Itulah kesedihan dan penderitaan yang ditunjukkan Ayub dalam bacaan pertama hari ini, perasaan sakit dan ketahanan terhadap tantangan berat yang harus ia lalui. Namun, meskipun demikian, ia tidak mengeluh atau goyah dalam imannya kepada Tuhan, karena ia tetap setia kepada-Nya dan percaya sepenuh hati bahwa terlepas dari semua tantangan, dan tetap teguh dalam keyakinannya, bahwa Tuhan akan mengasihani dan mengasihaninya, dan menyelamatkannya dari kesusahannya.


Itulah yang kita dengar dalam bacaan Kitab Suci hari ini, yang menunjukkan kepada kita bahwa sebagai pengikut dan murid Tuhan yang setia, kita mungkin akan menghadapi kesulitan dan tantangan di jalan kita. Dan kecuali kita tetap setia kepada Tuhan, maka kita mungkin akan jatuh ke dalam godaan dan kemudian ke dalam dosa. Dan ketika kita diserang seperti Ayub diserang oleh Setan, dalam banyak kejadian malang dan penderitaan yang harus ia tanggung, akan sulit bagi kita untuk tetap dan memelihara iman.

Namun, itulah kenyataan yang juga disampaikan Tuhan Yesus dalam bacaan Injil kita hari ini kepada murid-murid-Nya ketika Ia berbicara kepada mereka tentang apa yang diharapkan saat mereka diutus di antara umat Allah. Mereka diutus seolah-olah mereka harus menjadi seperti domba di antara serigala, untuk menanggung tantangan, penolakan, penganiayaan, dan semua kesulitan yang dihadapi oleh mereka yang tetap setia dan berkomitmen kepada Tuhan.

Akan ada orang-orang dan komunitas yang menolak untuk percaya kepada Tuhan dan menolak untuk mendengarkan para Rasul dan para murid yang memberitakan kebenaran kepada mereka. Dan dalam kasus itu, para murid harus meninggalkan tempat itu, dan membuang debu dari kaki mereka, untuk menunjukkan kemarahan mereka pada betapa keras kepala orang-orang di tempat itu, menolak untuk membuka hati dan pikiran mereka untuk mengizinkan Tuhan berbicara kepada mereka.

Tetapi Tuhan memberi tahu para murid-Nya bahwa akan ada juga banyak orang yang ingin percaya kepada Tuhan dan terbuka untuk menyambut Dia dan para murid-Nya di tengah-tengah mereka. Ada banyak kesempatan bagi para murid untuk menumbuhkan barisan dan jumlah umat beriman, dan Tuhan juga berjanji bahwa Dia akan menyertai mereka, membimbing jalan mereka dan menuntun mereka ke jalan yang akan Dia tunjukkan kepada mereka. Dia menunjukkan kepada mereka kesetiaan dan kasih-Nya, bahwa sama seperti Ayub diberi upah atas ketekunannya dalam iman, kita juga akan berbagi dalam ketekunan dan komitmen yang sama dalam iman kita.

Banyak di antara kita yang merasa khawatir dan enggan untuk menyerahkan diri kepada Tuhan karena kita begitu disibukkan dengan banyak hal dan godaan dalam hidup. Kita tidak dapat melepaskan semua harta benda, barang, ketenaran, gengsi, status sosial, hubungan, dan banyak hal lainnya yang sering kali menjadi hambatan dalam kemampuan kita untuk menjalani hidup sepenuhnya selaras dengan Tuhan dan jalan-jalan-Nya. Ini berarti bahwa banyak di antara kita orang Kristiani belum hidup sebagaimana mestinya. 

Marilah kita semua berbalik kepada Tuhan dengan hati yang dipenuhi dengan kasih, dan memperbarui iman kita kepada-Nya, sebaik yang kita mampu. Semoga Tuhan membangkitkan dalam diri kita masing-masing semangat kasih yang baru, keberanian dan kekuatan untuk mengasihi-Nya dan melayani-Nya meskipun ada tantangan dan kesulitan yang mungkin kita hadapi dan hadapi dalam perjalanan kita menuju-Nya. Semoga Tuhan menyertai kita semua, dan semoga Dia memberkati kita semua, sekarang dan selamanya. Amin.

lumenchristi.id 2023 - Situs ini menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari Kami.