Mazmur Tanggapan: Mzm 18:2-3a.3bc-4.5-6.7 "Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, dan Ia mendengar suaraku."
Bait Pengantar Injil: Yoh 6:64b,69b "Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal."
Bacaan Injil: Yoh 10:31-42 "Orang-orang Yahudi mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka."
Bacaan Kitab Suci dapat dibaca pada Alkitab atau klik tautan ini
![]() |
Russ Allison Loar (CC BY-NC-ND 2.0) |
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, saat kita semakin mendekati awal Pekan Suci Sengsara Tuhan Kita, yang memperingati penderitaan, kematian, dan akhirnya kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus, hakikat bacaan Kitab Suci yang dipilih untuk kesempatan itu semakin mencerminkan pemahaman dan ikatan yang lebih dalam dengan misteri Sengsara Tuhan, dan bagaimana Ia memenuhi misi yang telah Ia utus ke dunia ini, melalui penyerahan hidup-Nya di kayu salib.
Dalam bacaan pertama hari ini, dari Kitab Nabi Yeremia, di mana penganiayaan dan persekongkolan terhadap nabi oleh musuh-musuhnya dan semua yang menentangnya terungkap di hadapan kita. Mereka semua menentangnya dan kekuatan yang bersatu melawannya sangat besar. Ia diperlakukan sebagai seorang peramal malapetaka, seorang pengkhianat, dan seseorang yang harus dibunuh karena telah mengatakan kebenaran Allah di hadapan mereka, yaitu karena menyingkapkan dan menunjukkan kejahatan mereka.
Nabi Yeremia percaya kepada Tuhan dan menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada belas kasihan dan kasih sayang-Nya, karena tahu bahwa meskipun Ia harus menanggung semua pertentangan dan tantangan serta kesulitan yang harus Ia hadapi, Tuhan selalu setia, dan akan selalu setia, dan percaya kepada-Nya akan menuntun kepada sukacita sejati pada akhirnya, sukacita yang melampaui semua penderitaan, rasa sakit, dan tantangan yang harus dihadapi dan ditanggung seseorang.
Demikian pula, dalam bacaan Injil hari ini, kita mendengar bagaimana Tuhan Yesus juga diperlakukan dengan cara yang sama oleh mereka yang menentang-Nya, mereka yang berpendapat bahwa Ia menyebarkan kebohongan dan hujatan, dan menolak untuk percaya pada semua yang telah Ia perintahkan untuk mereka lakukan. Tuhan Yesus mengalami penolakan, ejekan, dan penganiayaan yang sama seperti yang pernah dialami Yeremia, tetapi Ia juga percaya sepenuhnya pada rencana yang telah ditetapkan oleh Bapa-Nya bagi-Nya.
Memang berat, sulit, dan menyakitkan. Itulah sebabnya, sebelum Yesus menghadapi Sengsara dan penderitaan-Nya di kayu salib, Ia sangat menderita dalam kemanusiaan-Nya atas semua yang harus Ia tanggung, rasa sakit, dan seluruh beban dan beban salib, yang bukan hanya beban fisik dari kayu salib, tetapi lebih dari itu, seluruh beban dosa manusia yang tak terbayangkan beratnya. Namun, Ia menaati kehendak Bapa dengan sempurna, dan melalui ketaatan itu, Ia mendatangkan kepada kita keselamatan dan kehidupan kekal yang dijanjikan.
Saudara-saudari di dalam Kristus, selama masa Prapaskah ini, kita telah didesak untuk mengingat dosa-dosa kita sendiri, ketidaklayakan kita sendiri di hadapan Tuhan karena dosa-dosa kita, dan bagaimana kita telah dipanggil untuk memperbarui iman dan hidup kita melalui dedikasi dan komitmen hidup kita mulai sekarang, sehingga meskipun dulu kita mungkin telah melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, tetapi sekarang kita menjadi umat baru dengan hati, pikiran, dan tujuan yang baru.
Ya, memang, jalan ke depan jika kita memilih untuk menapaki jalan ini akan sulit dan berat, sebagaimana kehidupan nabi Yeremia dan Tuhan kita Yesus sendiri telah menunjukkannya kepada kita. Namun di sinilah kita perlu belajar untuk mengatasi keterikatan kita pada dunia dan semua godaan yang sering mengelilingi kita dan membanjiri kita dengan keinginan, ego, kesombongan dan segala macam hal yang membawa kita pada ketidaktaatan dan dosa terhadap Tuhan.
Oleh karena itu, saudara-saudari di dalam Kristus, saat kita mendekati dan memasuki pekan suci ini dalam tahun liturgi kita, marilah kita semua mempersiapkan diri kita dalam tubuh, hati, pikiran dan jiwa, dalam seluruh dan segenap keberadaan kita, untuk dapat merayakan misteri suci sengsara, penderitaan, kematian dan kebangkitan Tuhan kita dengan penuh makna dan iman, sehingga dengan memperdalam pemahaman kita tentang iman kita dan dengan lebih mengabdikan diri kita kepada Tuhan, kita mungkin semakin layak untuk menerima kemuliaan kekal yang telah Dia janjikan kepada kita semua umat manusia.
Semoga Tuhan menjadi pembimbing kita, dan semoga Dia menolong kita dalam perjalanan iman kita, agar kita masing-masing dapat semakin dekat dengan-Nya dan layak menerima warisan kekal yang telah dijanjikan-Nya kepada semua orang yang setia kepada-Nya. Semoga Dia senantiasa memberkati kita dalam kehidupan sehari-hari dan dalam semua tindakan serta pekerjaan kita dalam hidup. Amin.




